PELUANG CUAN DARI TRADING EMAS DI KUARTAL KETIGA 2024: MEMBARA! 

12 August 2024 in Blog - Emas - by Admin

FOREXimf.com - Sekarang, harga emas lagi nge-dance di sekitar $2,400 per troy ounce, sekitar $83 lebih tinggi dari awal kuartal ketiga tahun 2024.  Bulan Juli lalu, harga emas bahkan pernah cetak rekor harga tertinggi baru di $2,483.53 per troy ounce! 

Kenaikan ini kayaknya ada kaitannya dengan bank-bank sentral yang rada galau soal pemotongan suku bunga.  Mereka masih pengen cari bukti biar mereka betul-betul yakin bahwa inflasi benar-benar sudah turun.  Kayaknya takut menyesal kalau mereka potong suku bunga terlalu cepat. 

Di sisi lain, bank-bank sentral dunia, terutama China, juga ramai-ramai borong emas untuk cadangan devisa mereka.  Kayaknya mereka punya firasat tertentu tentang kondisi ekonomi global dan masa depan harga emas.  

Oke, mungkin bukan firasat, tapi analisis. Tapi yang jelas mereka borong emas, terutama People’s Bank of China (PBOC), bank sentral nya China. 

Nggak ketinggalan, tensi geopolitik di Timur Tengah (baca: Israel dan Palestina) dan konflik Rusia-Ukraina yang nggak kunjung kelar juga ikut ngedorong harga emas.  Emas memang selalu jadi aset safe-haven, tempat berlindung yang aman di tengah situasi dunia yang tidak menentu. Bahasa kerennya: market uncertainty

Nah, buat para trader emas, masih banyak faktor yang perlu dipantau ketat di kuartal ketiga ini.  Kira-kira apa aja ya faktor yang bisa bikin harga emas naik atau malah turun? 

Pangkas Bunga: Jadi Atau Tidak?

Awal tahun 2024, banyak yang ngira kalau Fed bakalan nurunin suku bunga sebanyak empat atau lima kali, masing-masing 25 basis point. Eh, ternyata perkiraan itu berubah-ubah, betul-betul mengikuti dinamika pasar. Sampai rapat mereka di bulan Agustus, nyatanya Fed masih belum motong suku bunga. Perkiraan pasar soal ini pun berubah-ubah.  

Pas artikel ini dibuat, CME FedWatch Tool menunjukkan kalau pasar yakin bahwa Fed baru bakal menurunkan suku bunga di bulan September, itupun 50 basis point. Tingkat keyakinannya juga berubah-ubah, naik turun kayak rollercoaster, dari 93% sampe 77%. Terakhir pas dicek, di tool itu terlihat keyakinan pasar 77%, padahal seminggu sebelumnya mencapai 93,8%.

Fedwatch Tool

Bank-bank Sentral Masih Bakal Lanjut Beli Emas?

Tahun 2023 kemarin bank-bank sentral di seluruh dunia udah borong emas sebanyak 1037 ton! Gila sih, banyak banget! Cuma sedikit di bawah angka di tahun 2022 yang waktu itu mencapai 1082 ton. Nah, menurut World Gold Council. 

World Gold Council juga melakukan survei soal itu. Dari 70 bank sentral yang di survei, ternyata 29% di antaranya menyatakan masih berencana beli emas lagi selama 12 bulan ke depan! Wah, lumayan banyak juga ya? 

Meskipun cuma 29%, tapi ternyata itu angka tertinggi yang pernah mereka dapat sejak survei mereka dimulai tahun 2018! Artinya, naga-naganya bank-bank sentral ini masih ngincer emas deh, buat cadangan devisa mereka.

Survei Pembelian Emas Bank Central

Faktor Politik: Dampak Pilpres AS

Semester kedua tahun 2024 ini bakal rame. Banyak negara yang lagi mengadakan pemilu, termasuk Amerika Serikat. Ingat Donald Trump? Dia balik lagi lho mau nyapres! Persaingannya dengan Joe Biden sempat cukup sengit , eh ternyata Biden mundur karena alasan kesehatan (walau ada juga yang bilang karena kasus penembakan si Trump, tapi itu sih teori konspirasi). Akhirnya, Kamala Harris, wakil presiden sekarang, maju jadi calon presiden. 

Pilpres AS ini sangat-sangat mungkin bikin pasar naik turun, apalagi pas tanggal 5 November 2024-nya.  

Nggak cuma itu, pemilu di Perancis dan Inggris juga ikut mewarnai pasar. Di Inggris, Partai Buruh berpeluang besar kembali berkuasa, setelah 14 tahun absen. Sementara itu di Perancis, sayap kanan menang telak, bikin suasana politik jadi agak panas. 

Kita tunggu aja gimana hasil pilpres AS dan gimana dampaknya ke ekonomi dunia.

Kondisi Geopolitik dan Status Safe-haven Emas

Kamu ngikutin berita dunia akhir-akhir ini?  Konflik di Ukraina, Gaza, Timur Tengah.... Duh, konflik di sana-sini bikin pasar senewen juga. 

Nah, di tengah keruwetan ini, ada satu hal yang berpotensi makin cemerlang: emas! Emas bisa dibilang ibarat pahlawan super di dunia investasi.  Kapanpun ada konflik, ekonomi goyah, atau pasar lagi jungkir balik, orang-orang langsung lari ke emas.  Kenapa? Karena emas dianggap aset safe-haven, alias tempat berlindung yang aman.  Jadi, saat dunia lagi kacau, harga emas naiknya bisa bikin geleng-geleng kepala! 

Terbukti, di tahun ini harga emas berkali-kali tembus rekor tertinggi baru. Bahkan JP Morgan, salah satu bank gede di dunia, bahkan memprediksi harga emas bisa tembus $2,700 per troy ounce.  Waduh, kalau beneran, bisa-bisa harganya setara sama mobil baru!

Tapi bukan cuma masalah konflik doang yang bikin harga emas naik.  Suku bunga The Fed yang naik turun juga berpengaruh besar.  Perkiraan pasar sih, Fed bakal pangkas bunga mulai September ini. Kalau suku bunga rendah, investor cenderung mencari tempat yang lebih aman untuk investasinya, dan tebak siapa yang lagi jadi primadona?  Yup, emas lagi!  

Terus, jangan lupa soal isu ekonomi global yang katanya berisiko melambat.  Ekonomi dunia kayaknya lagi pada lemas, dan ini juga bikin investor melirik emas sebagai aset lindung nilai.  

Harganya Mau ke Mana Nih?

Emas sekarang harganya sekitar $2,400 per troy ounce. Kalau dilihat dari time frame Daily, momentum bullish-nya agak melandai, walaupun bulan lalu sempat nge-break all time high. Tapi tenang, trend jangka panjangnya masih positif kok! 

Beberapa bank gede kayak JP Morgan dan Goldman Sachs udah keluarin prediksi harga emas sampai akhir 2024. JP Morgan memprediksi emas bakal nyentuh $2,500 per troy ounce tahun ini, sedangkan Goldman Sachs kasih prediksi lebih tinggi, yaitu $2,700 per troy ounce di akhir 2024 atau awal 2025. 

Buat yang mau trading jangka panjang, bisa nih dicoba beberapa skenario:

  1. Skenario pertama: Beli kalau harga koreksi ke kisaran 2321.08-2269.59, targetnya 2500-2700. 
  2. Skenario kedua: Kalau emas tembus ke atas 2500, peluangnya besar banget buat lanjut ke 2700 sesuai prediksi Goldman Sachs. Jadi bisa buy kalau tembus ke atas level tersebut. 
  3. Skenario ketiga: Kalau harga emas turun ke kisaran 2198.79-2145.87, bisa jadi kesempatan bagus buat entry layer kedua.

outlook teknikal

Intinya, tetap tenang. Pantau terus pergerakan emas, dan jangan lupa untuk selalu melakukan riset sebelum memutuskan untuk trading. 

Kalau kamu punya rencana investasi jangka panjang dan lagi cari aset yang stabil, trading emas bisa jadi pilihan yang menarik.  Tapi, jangan lupa untuk selalu cek perkembangan pasar dan cari informasi dari sumber terpercaya sebelum kamu memutuskan untuk melakukan trade.  

Nggak Sabar Trade Jangka Panjang? Trade Intraday Aja!

Nggak semua trader punya kesabaran ekstra untuk tahan posisi dalam waktu panjang. Kalau kamu termasuk yang kurang sabaran, trade intraday aja!

Kamu bisa ambil posisi sesuai dengan trend jangka panjangnya. Ini sih “jalan aman” yang bisa dibilang “less aggressive”-lah. Jadi, kalau trend jangka panjangnya uptrend, kamu cari peluang buy aja untuk trade intraday-nya. 

Tapi, kalau kamu termasuk trader yang agak agresif, kamu tetap bisa kok cari peluang sell di trading intraday-nya. Kamu tinggal cek aja trend-trend jangka pendek yang kelihatan di time frame kecil, seperti H1, M30 atau bahkan scalping di M5 dan M1. 

Apalagi ada kabar bagus dari FOREXimf yang baru aja ngeluncurin akun GOLD, yang bikin trading emas spread tipis! Hal tersebut tentu jadi faktor kunci utama meraih profit maksimal. 

Adanya spread tipis berarti biaya transaksi lebih rendah, sehingga profit kita bisa lebih maksimal. Selain itu posisi kamu bisa kena TP lebih cepat atau kena SL lebih lama. Kok bisa gitu?

Gini ilustrasinya:

Perbedaan Spread Tipis VS Tebal

Bayangin kamu open posisi sell dan pasang TP di bawahnya. Cek yang kiri deh, spread-nya lebih tipis kan? Next, ceritanya harga turun nih… cek deh gambar selanjutnya. 

Open Sell Pada Spread Tipis VS Tebal

See? Kalau spread-nya tebal, meskipun harga BID udah jauh di bawah level TP-mu, tapi TP-nya nggak ke-trigger. Tapi kalau spread-nya tipis, ke-trigger deh TP-nya. 

Nah, kalau SL gimana? Sama aja. Cek gambar ini, SL-nya dipasang di atas level sell:

Open Sell Pasang TP

Sekarang cek kalau harganya naik, kelihatan kalau spread-nya tebal, SL-nya kena duluan. Padahal bisa aja habis itu harganya junam. 

Open Sell Kena SL

Jadi untuk kamu yang mau memaksimalkan profit dan trading dengan lebih leluasa, coba buka akun GOLD sekarang!