Selamat tahun baru untuk para trader semuanya! Mari kita menatap tahun baru 2023 dengan profit trading yang lebih konsisten bersama FOREXimf. Melihat tahun 2023 yang diliputi kondisi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang cukup menegangkan, kita sebagai trader tidak perlu lesu atau hilang ambisi. Justru trader yang brilian akan memanfaatkan kondisi VUCA di tahun 2023 ini dengan kesempatan untuk meraih profit yang signifikan.
Di tengah VUCA era, atau situasi yang penuh ketidakpastian, biasanya akan terjadi volatilitas di pasar keuangan. Kondisi ini kemudian menciptakan perubahan yang sangat cepat dan membuat para pelaku pasar kesulitan untuk mengambil keputusan. Ketika kondisi bisnis tidak menentu, perang tidak kunjung usai, dan perekonomian terancam lesu, selalu ada satu asset yang menjadi primadona karena dianggap sebagai sebuah safe haven, yakni emas. Lalu kondisi apa saja yang menjadi pemicu bahwa emas dapat terdongkrak dalam beberapa minggu atau bulan ke depan di tahun 2023? Lalu apa prediksi mencengangkan terkait emas yang akan kita saksikan di tahun ini? Mari kita ulas semuanya satu demi satu.
-
Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Imlek adalah suatu perayaan penting bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Dalam kalender Tionghoa, tahun ini merupakan tahun kelinci air yang melambangkan kesabaran dan keberuntungan yang bisa membawa suatu kesuksesan. Imlek biasanya identik dengan pemberian hadiah untuk keluarga dan teman-teman. Biasanya salah satu hadiah yang sering diberikan adalah emas. Oleh karena itulah beberapa minggu menjelang perayaan Imlek, permintaan akan emas meningkat sehingga menyebabkan harga emas mengalami kenaikan. Dengan demikian, permintaan akan emas sebagai hadiah saat Imlek menjadi salah satu faktor yang dapat mendongkrak harga emas.
-
Potensi Krisis di Eropa
Politikus Prancis Marine Le Pen tengah menjadi buah bibir dan popularitasnya kian menanjak. Hal ini membuat situasi politik di Prancis memanas, sementara banyak orang di Prancis sedang kecewa dengan defisit energi dan inflasi yang melonjak di negeri itu. Kemudian, ada harapan Inggris untuk bergabung kembali dengan Uni Eropa. UE berencana untuk membentuk tentara serikatnya sendiri. Walaupun masih merupakan prediksi, krisis ekonomi di Eropa tampaknya cukup serius. Kondisi ini berlaku baik di Inggris maupun UE karena tingkat inflasi berada pada titik tertinggi dalam beberapa dekade. Jika faktor politik dan ekonomi bersatu, terutama inflasi yang tidak terkendali, maka harga emas akan naik secara substansial.
-
Perang Rusia – Ukraina yang Belum Mereda
Di tahun 2022 Ukraina menunjukkan nyalinya dengan melakukan mobilisasi sekitar 700.000 pasukan dalam menghadapi Rusia. Angka tersebut tidaklah kecil, apalagi ditambah dengan pasukan teritorial yang mengemban operasi ofensif dan defensif. Namun secara persenjataan, Ukraina belum cukup kuat. Dalam beberapa bulan mendatang di tahun 2023, tepatnya pada musim semi, Rusia dilaporkan akan melakukan mobilisasi serangan besar-besaran ke Kiev, demikian menurut komandan tertinggi Ukraina Valery Zaluzhny. Sebetulnya performa militer Putin di tahun 2022 tidak sedahsyat yang diperkirakan, sehingga para analis meragukan rencana tersebut. Namun dalam konteks medan perang, rencana strategis selemah apapun akan bisa dieksekusi oleh Rusia. Di mana terjadi ketegangan geopolitik, biasanya emas akan menunjukkan dominasinya sebagai aset aman nomor satu. Oleh karena itu, jika perang belum juga mereda, emas berpotensi menguat.
-
Potensi OPEC+, China dan India Akan Keluar dari IMF
OPEC+, China dan India kemungkinan akan menyetujui alat tukar baru, sebagai pengganti USD. Banyak negara meragukan keandalan Amerika Serikat terutama sejak munculnya sanksi terhadap Rusia. Keraguan ini terutama berlaku di negara-negara yang tidak menganggap AS sebagai sekutu. Untuk menghindari risiko ini, mereka akan meninggalkan lembaga Dana Moneter International atau IMF, dan menciptakan mata uang cadangan baru. Sanksi terhadap warga dan pelaku bisnis Rusia akan memaksa negara-negara menjauh dari USD karena mata uang ini digunakan sebagai alat politik. Oleh karena itu, emas merupakan alternatif unggulan sebagai cadangan mata uang asing. Jika itu terjadi, harga logam mulia akan melonjak.
-
The Fed Mulai Melakukan Pivot
Dalam pertemuan terakhirnya The Fed memutuskan untuk mulai mengurangi kenaikan suku bunga massivenya. Hal ini merupakan pemicu kuat untuk pergerakan harga emas dalam waktu dekat. Kebijakan pengetatan kuantitatif yang dilakukan Federal Reserve ke depannya bisa menjadi problem bagi pasar treasury AS. Jika demikian, berarti ada kemungkinan terjadinya pelonggaran kuantitatif baru. Situasi tersebut akan menjadi lebih buruk jika Tiongkok semakin melonggarkan Zero Covid-nya. Negara tersebut tampaknya akan mengembangkan vaksin baru atau pengobatan yang efektif. Situasi tersebut dapat menyebabkan lonjakan harga komoditas baru di seluruh dunia. Tentu saja inflasi bisa melonjak gara-gara ini, terutama mengingat fakta bahwa The Fed akan mulai melunakkan kebijakan moneternya. Suku bunga yang lebih rendah dan undervaluation logam mulia pada akhirnya bisa membuat harga emas melonjak.
-
Prediksi Gila Dari Harga Emas
Ada prakiraan yang cukup mengejutkan yang dirilis oleh Saxo Bank terkait kondisi global di tahun 2023. Bank itu sendiri mengakui bahwa prediksi tersebut mencengangkan. Jadi, Saxo Bank memperkirakan harga emas bisa mencapai $3000 per troy ounce. Kemudian harga emas bisa melonjak menjadi $4000 per troy ounce pada tahun 2023 karena kekhawatiran resesi berlanjut, demikian menurut Juerg Kiener, direktur pelaksana dan kepala investasi Swiss Asia Capital. Kiener menjelaskan bahwa perekonomian banyak negara akan menghadapi “resesi kecil” pada kuartal pertama, yang menyebabkan banyak bank sentral memperlambat laju kenaikan suku bunga dan membuat emas lebih dilirik. Sementara itu, penasihat senior Canadian Securities Exchange, Mark Francis, juga memprediksi bahwa harga emas di tahun 2023 bisa bergerak menuju ke $2224 per troy ounce.
Kesimpulan
Jadi, mengapa trader harus memanfaatkan peluang emas di tahun 2023? Pertama, uang kertas telah dicetak oleh bank-bank sentral besar dalam jumlah banyak. Pada saat yang sama, harga emas belum bereaksi cukup kuat. Ada kemungkinan bahwa akan ada kebijakan pelonggaran lebih lanjut, sementara tingkat inflasi berada pada level tertinggi dalam beberapa dekade terakhir. Persediaan uang fiat tidak terbatas sementara persediaan emas terbatas, sehingga sudah sepatutnya emas merangkak naik.
Apa lagi, ada banyak tantangan geopolitik di depan. Bukan hanya krisis ekonomi di Eropa tapi juga sanksi yang dikenakan terhadap Rusia. Hubungan antara Tiongkok dan AS secara umum tetap mengkhawatirkan. Banyak analis memperkirakan resesi akan terjadi pada tahun 2023. Atas dasar alasan-alasan tersebut, sangat besar kemungkinan emas untuk dapat berkilau.
Bagaimana, apakah Anda siap memanfaatkan potensi pergerakan emas? Mulai trading emas dengan melakukan registrasi Real Account di sini. Jika Anda sudah memiliki akun, Anda akan mendapatkan banyak benefit menarik dari FOREXimf seperti trading signal, analisa, news, dan komunitas VIP Trader. Pastikan Anda tidak ketinggalan momentum untuk meraih profit!