Forex Trading: Dari Politik, Gempa, Hingga Perang

FOREX TRADING: DARI POLITIK, GEMPA, HINGGA PERANG

29 May 2019 in Blog - by Eko Trijuni

Pasar forex merupakan pasar finansial yang teraktif sekaligus terbesar di dunia. Wajar, mengingat semua aktivitas ekonomi selalu melibatkan uang, terlebih aktivitas ekspor dan impor yang mau tak mau harus melibatkan valuta asing. Perputaran uang per hari mencapai USD 4 triliun; fluktuasi yang tercipta pun tak jarang terjadi dalam rentang harga yang lebar. Inilah salah satu penyebab forex trading semakin populer. 

Broker forex pun bermunculan di mana-mana, termasuk di Indonesia. Pasar forex dunia selalu terkait satu sama lain, karena perputaran uang yang terjadi pun global. Itulah sebabnya kejadian-kejadian penting di penjuru dunia bisa dengan cepat mempengaruhi nilai tukar mata uang tertentu. Karena satu mata uang juga terkait dengan mata uang lain dalam currency pair, secara tidak langsung penguatan atau pelemahan mata uang tersebut juga berdampak pada mata uang lainnya. Cukup banyak pertanyaan melalui webinar atau live chat mengenai apa saja yang bisa mempengaruhi naik-turunnya harga. Ini sebenarnya sudah masuk ke ranah analisa fundamental. Nah, kali ini kita akan membahas secara umum apa saja peristiwa yang bisa mempengaruhi harga.

Indikator/Data Ekonomi

Data ekonomi dirilis oleh instansi tertentu yang memberikan informasi pertumbuhan sektor ekonomi suatu negara seperti tingkat inflasi, suku bunga oleh bank sentral lapangan pekerjaan dan tingkat pengangguran, neraca perdagangan, perumahan, penjualan retail, sentimen bisnis dan sebagainya. Selain itu perlu juga diperhatikan komentar atau pernyataan-pernyataan resmi yang berhubungan dengan kebijakan atau prospek ekonomi dari pejabat terkait seperti menteri keuangan atau menteri ekonomi, juga pejabat bank sentral.

Politik

Pemilu juga bisa berdampak cukup besar terhadap nilai mata uang suatu negara. Para pelaku pasar biasa melihat hasil pemilu sebagai pintu masuk bagi penentu kebijakan ekonomi negara tersebut. Jika pemenang pemilu adalah kubu yang dirasa "berpihak" pada kemajuan perekonomian, seringkali mata uang negara tersebut akan menguat. Contoh terbaru mungkin adalah pemilu di Inggris beberapa hari yang lalu. Kemenangan kubu Konservatif dengan rekam jejak kebijakan ekonomi yang cukup baik direspon oleh penguatan poundsterling.

Seringkali bahkan hasil survey-survey politik yang dilakukan telah membentuk sentimen pasar akan prospek ekonomi ke depan. Meskipun belum terbukti hasil ataupun kinerja pemerintahan yang baru, seringkali hasil survey telah direspon. Ini juga termasuk apabila kandidat kuat calon pemimpin negara dipercaya bisa menelurkan kebijakan positif bagi ekonomi. Kita ambil contoh kasus dari dalam negeri. Mungkin masih segar dalam ingatan Anda tentang "Jokowi Effect" beberapa waktu yang silam.

Meskipun saat itu belum terbukti, Jokowi telanjur menjadi figur yang cukup disenangi, sehingga pencalonannya saja pun telah mampu mempengaruhi nilai tukar rupiah dan IHSG. Namun perkembangan politk selanjutnya justru membuat pelaku pasar"wait and see". Rupiah masih tetap tertekan, IHSG pun naik-turun meskipun masih berada dalam uptrend sejak Jokowi menjabat presiden. Pergulatan politik yang terjadi meredam optimisme pasar.

Kendati masih mempercayai program-program yang dicanangkan, namun ada kekhawatiran program tersebut akan dijegal oleh kepentingan beberapa golongan. Intinya, jika situasi politik dianggap tak bersahabat bagi pertumbuhan ekonomi, maka biasanya pasar juga akan merespon negatif.

Bencana Alam

Bencana alam yang luar biasa juga bisa berdampak. Gempa bumi, banjir, atau badai bisa merusak kehidupan rakyat suatu negara. Secara langsung atau tidak, bisa juga berdampak pada nilai tukar mata uang. Kerusakan infrastruktru memerlukan perhatian khusus karena ketersediaan infrastruktur dasar merupakan tulang punggung perekonomian. Jika tidak tersedia infrastruktur yang memadai, output ekonomi suatu kawasan tentu akan terganggu atau bahkan lumpuh. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki dan merevitalisasi; tentu harus diambil dari dana yang dimiliki oleh pemerintah yang bisa jadi semestinya dipergunakan untuk keperluan pertumbuhan ekonomi.

Tingkat belanja masyarakat juga bisa dipastikan akan berkurang karena mereka harus fokus pada upaya pemulihan pasca bencana. Jika respon pemerintah dianggap lambat, tingkat kepercayaan masyarakat dan investor juga akan berkurang. Belum lagi jika ternyata negara tersebut harus melakukan impor barang jika tak mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri akibat kerusakan infrastruktur. Pada tahapan yang ekstrim, ini bisa berakibat pada pelambatan ekonomi.

Perang

Dampak terjadinya perang juga sama dengan bencana alam. Kerusakan infrastruktur yang masif terjadi saat perang. Biaya yang dikeluarkan saat perang juga sangat besar, hampir pasti akan menyedot dana dari sektor lain; termasuk ekonomi. Aktivitas perekonomian akan terganggu. Lebih daripada itu, perasaan aman yang diinginkan setiap investor juga sudah barang tentu akan hilang ketika terjadi perang; minimal terkikis. Ketika investor merasa tak aman, mereka akan angkat kaki dari sana. Meskipun demikian, terjadinya perang juga bisa jadi akan membawa manfaat bagi sektor tertentu, misalnya industri. Contohnya adalah seperti yang terjadi pada Amerika Serikat saat berlangsungnya Perang Dunia II.

Amerika Serikat resmi melibatkan diri dalam perang setelah Jepang menyerang Peral Harbor, tragedi sejarah yang memilukan sekaligus memalukan bagi negeri adidaya tersebut. Terlibatnya Amerika Serikat dalam Perang Dunia II membuat sektor industri di negara tersebut bangkit dari keterpurukan akibat Resesi Besar (Great Recession, sekitar tahun 1930-an). Sektor industri digenjot untuk memenuhi kebutuhan logistik dan persenjataan angkatan perang. Namun tetap saja kebangkitan ekonomi di atas terbunuhnya puluhan juta nyawa bukanlah pilihan yang baik. But that's another topic.

The Bottom Line

Pada dasarnya, peristiwa-peristiwa penting dunia memberikan dampak bagi pergerakan harga pasar, termasuk di forex. Inti dari tulisan ini adalah untuk menunjukkan bahwa nilai tukar mata uang suatu negara tergantung pada pertumbuhan ekonomi negara tersebut; sementara kondisi ekonomi dipengaruhi oleh faktor-faktor yang telah dibicarakan di atas. Terlepas dari gaya trading Anda, tidak ada salahnya memiliki pengetahuan akan hal-hal yang dipaparkan di atas. Setidaknya bisa memperluas wawasan Anda tentang faktor-faktor yang bisa mempengaruhi keputusan orang di dunia forex trading.