Pernahkah trader tahu jika ada satu indikator trading yang tercipta karena terinspirasi dari keindahan alam?
Pada awal abad ke 20 tepatnya sekitar tahun 1930 ada seorang jurnalis sekaligus trader bernama Goichi Hosoda. Ia merasa kurang puas dengan indikator-indikator tradisional yang ada di jamannya, dari situlah dia terinspirasi untuk menciptakan sesuatu yang unik.
Goichi memadukan pemikirannya tentang perilaku pasar dengan statistik dan konsep matematika. Dengan menggabungkan elemen-elemen ini, dan terinspirasi dari pola-pola alam yang dia amati, khususnya formasi awan di langit Jepang.
Dia menciptakan suatu indikator yang mampu memberikan pandangan menyeluruh tentang dinamika market. Indikator ciptaanya tersebut dinamai "Ichimoku Kinko Hyo" yang berarti "Diagram Keseimbangan di Atas Gunung Ichimoku" Makna ichimoku yang artinya “one look” bertujuan untuk bisa melihat trend, support & resistance secara sekilas.
Setelah Goichi Hosoda menyelesaikan pengembangan indikator Ichimoku Kinko Hyo yang hampir memakan waktu 30 tahun, dia melihat potensi besar dalam aplikasinya di dunia trading.
Indikator ini mampu memberikan pandangan yang akurat tentang market, memungkinkan trader untuk mengidentifikasi tren, level support dan resistance, serta sinyal pembalikan arah dengan lebih baik. Hasilnya, banyak trader Jepang mulai menggunakannya dan mencapai kesuksesan yang luar biasa.
Tak lama setelah itu tepatnya di tahun 1960an, Ichimoku Kinko Hyo menyebar ke luar Jepang dan menjadi populer di kalangan komunitas trading global.
Trader-trader di seluruh dunia terpesona oleh keajaiban yang ditawarkan indikator ini. Banyak yang menganggapnya sebagai "rahasia" sukses dalam trading tapi sebagian menganggapnya indikator yang cukup rumit dipraktekan. Hingga saat ini, Ichimoku Kinko Hyo tetap menjadi salah satu indikator yang paling populer.
Indikator Ichimoku Kinko Hyo terdiri dari beberapa komponen utama:
- Tenkan-sen, yang merupakan garis konversi, menunjukkan pergerakan harga rata-rata selama 9 periode terakhir.
- Kijun-sen, atau garis dasar, mencerminkan pergerakan harga rata-rata selama 26 periode terakhir.
- Senkou Span A dan Senkou Span B, yang membentuk awan Ichimoku, menunjukkan area dukungan dan resistensi masa depan.
- Chikou Span, atau garis mundur, memperlihatkan harga yang diundur selama 26 periode.
Bagi trader pemula indikator ini memang terlihat unik sekaligus rumit karena diagram yang tampak begitu banyak. Memang Ichimoku sendiri tidak disarankan untuk dicoba bagi trader pemula. Setidaknya untuk bisa menggunakan indikator ini trader perlu memahami terlebih dahulu support/resistance, kekuatan dan perubahan arah trend. Jika sudah paham barulah bisa menggunakan indikator ichimoku ini.
Tapi traders tak usah gusar karena kami FOREXimf punya tips dan trik menggunakan ichimoku yang unik dan tampak rumit ini bisa menjadi indikator yang mudah digunakan dan trader friendly. Baca baik baik dan praktekan tips dan trik menggunakan Indikator Ichimoku.
Pertama tama pasang indikator ichimoku, dan setting langsung di bagian Color lalu ganti warna Tenkan sen, Kijun sen, dan Chikou Span ke None.
Yang tersisa di layar sekarang hanya awan Senkou Span A dan B nya saja.
Strateginya cukup simpel, jika trend naik area awan bisa dijadikan sebagai support. Sebaliknya, jika keadaan trend sedang turun area awan dijadikan resistance.
Untuk open posisi cukup perhatikan pergerakan candlestick yang mendekati atau masuk ke area awan saja, dari sana kita bisa open posisi sesuai arah trend. Selain Itu Jika candle sedang berada di dalam awan.
Trader cukup tunggu candle keluar, dan bisa open posisi jika candle valid keluar awan. Jika keluar searah dengan arah trend maka akan terjadi penerusan. Dan jika keluar melawan arah trend maka ada kemungkinan trend akan berubah.
Maka kita bisa ambil posisi reversal. Untuk TP dan SL cukup pasang sesuai range Awan atau di area support dan resistance terdekat.
Begitulah Tips dan Trik mudah menggunakan indikator Ichimoku Kinko Hyo karya seorang jenius Goichi Hosoda yang terinspirasi oleh keindahan alam ini.
Bagi trader yang ingin mencoba cara ini disarankan untuk langsung terjun dengan akun real dengan lot kecil terlebih dahulu atau dengan akun demo. Perlu diingat bahwa tidak ada cara trading yang holy grail alias 100% pasti profit jadi bijak-bijaklah dalam menjalankan tradingnya.
