FOREXimf.com - Halo, para Calon Sultan Forex! Gimana kabar trading-nya? Semoga cuan terus, ya! Kali ini kita bakal bahas salah satu pola candlestick yang lumayan populer, dan bisa jadi senjata rahasia kamu di medan pertempuran forex: Inverted Hammer Candlestick.
Jangan ngira ini cuma “lilin” biasa ya, sama sekali nggak! Pola ini nih pola punya potensi bikin saldo kamu nambah pesat! Tapi… ingat! Senjata ampuh macam apa pun bisa-bisa jadi senjata makan tuan kalau kita salah pakai.
Jadi, wahai para Calon Sultan Forex, bacalah artikel ini sampai selesai, ya!
Kenalan Dulu Yuk, Sama Inverted Hammer Candlestick!
Sebelum kita masuk ke contoh-contoh nyata yang bikin rahang kalian terbuka lebar karena takjub luar biasa, mari kita kenalan dulu sama si Inverted Hammer ini.
Sebenarnya dia punya kembaran, tiga malah. Ketiga kembarannya itu namanya hammer, hanging man dan shooting star. Saya sebut kembaran, karena memang bentuknya mirip. Yang ngebedain nanti adalah posisinya di chart. Ini nih ketiga kembarannya:
Kalau kita lihat dari namanya sih, sebenarnya gampang aja untuk ngenalin pola yang baru kita ajak kenalan ini. Inverted = terbalik, hammer = palu.
Jadi sebenarnya untuk si inverted ini kamu tinggal cek aja, bentuknya kayak palu yang… dibalik! Jadi, batangnya kecil banget, terus bagian atasnya (upper shadow/bayangan atas) itu panjang banget. Ya miriplah dengan ketiga kembarannya itu.
Tapi... ada tapinya nih. Untuk bentuk pola inverted hammer yang valid itu ada syaratnya.
Apa tuh syaratnya?
Syaratnya, panjang shadow setidaknya kira-kira dua sampai tiga kali panjang body-nya. Jadi kalau nggak memenuhi syarat itu, hati-hati, bisa jadi dia nggak valid. Makanya tadi saya tulis, kalau nggak hati-hati, senjata yang powerful ini bisa jadi senjata makan tuan. Kayak bumerang yang nggak bisa kamu tangkap waktu dia balik ke arahmu.
Syarat kedua, si Inverted Hammer ini pada dasarnya POLA BULLISH. Jadi dia bakal kita pakai sebagai sinyal BUY. Dia harus muncul di ujung sebuah trend turun.
Gimana sih gambarannya? Kira-kira gini:
Nah, lihat gambar di atas? Itu dia si Inverted Hammer. Ciri khasnya:
- Body-nya kontet… hehe.
Body candle-nya (bagian kotak di tengah) pendek banget, hampir nggak keliatan.
- Shadow atasnya panjang
Shadow atasnya (garis tipis di atas body) jauh lebih panjang dari body candle. Syaratnya tadi udah kita bahas ya, minimal dua atau tiga kali panjang body-nya.
- Shadow bawah pendek atau bisa dibilang nggak ada:
Lower shadow alias shadow bawahnya (garis tipis di bawah body) bisa ada, tapi nggak boleh signifikan. Lower shadow-nya harus pendek banget, sehingga kalau kamu lihat sepintas nggak akan kelihatan. Kalau lower shadow-nya nggak ada sama sekali, itu lebih perfect.
Kok Bentuknya Bisa Jadi Gitu Sih?
Nah, ini penting nih: kisah atau filosofi (cieee…) di balik terbentuknya sebuah candlestick.
Kenapa saya bilang penting? Karena banyak orang yang menganggap cara analisis dengan pembacaan pola harga (termasuk candlestick) itu kayak mainan anak TK yang hanya bisa main-mainin warna sama gambar.
Padahal, kalau kamu mau in-depth soal analisis teknikal macam gini, kamu bisa paham bahwa selalu ada “kisah” di balik terbentuknya sebuah pola.
Flashback dikit ya. Para analis teknikal modern sejak puluhan tahun lalu, bahkan mungkin sebelum kamu lahir, sudah mempelajari pola-pola yang terbentuk di pasar dan mereka mendapati bahwa jika ada pola tertentu yang muncul, maka setidaknya 70% pasar akan mengulangi behaviour yang sama.
Artinya, kalau misalnya ada pola X muncul di masa-masa lampau dan harga kemudian turun setelah pola X itu muncul, maka ada setidaknya 70% kemungkinan harga akan turun lagi di masa datang kalau pola X tersebut muncul lagi.
So, jangan ngeremehin (apalagi ngeledek) orang yang trading pakai pola harga ya!
OK, balik ke inverted hammer candlestick.
Pola itu muncul, menandakan adanya pertarungan harga yang seru antara pembeli dan penjual. Bayangin, harga turun drastis (shadow bawah), tapi tiba-tiba muncul pembeli yang kuat dan mendorong harga naik (shadow atas) sebelum akhirnya harga ditutup sedikit di atas harga pembukaan. Jadi, ini bisa jadi sinyal balik arah dari tren penurunan.
Artinya apa dong? Artinya, kalau pola ini muncul, kamu bisa siap-siap buy, karena ada potensi harga bakalan naik lagi.
Gimana, udah mulai ngerti kan?
Tapi, ingat ya, ini cuma peluang , bukan jaminan! Kayak yang udah kita bahas barusan, peluangnya sekitar 70%.
Jadi, jangan langsung asal masuk posisi cuma gara-gara lihat inverted hammer. Kamu tetap butuh yang namanya konfirmasi tambahan. Tenang, nanti kita bahas kok.
Contoh Nyata di Dunia Forex yang Bikin Kamu Mikir Dua Kali (atau Tiga Kali!)
Sekarang, saatnya kita melihat contoh nyata inverted hammer di grafik harga forex. Kita nggak akan pake teori muluk-muluk, langsung ke praktik biar kamu nggak ngantuk!
Contoh 1: EUR/USD
Nah, coba perhatiin grafik EUR/USD di atas. Kelihatan kan si Inverted Hammer? Pas banget nih muncul di area penting.
Apa tuh, area pentingnya?
“Area penting” yang saya maksud adalah area support. Di gambar di atas, ditandai area biru muda. Ada juga yang nyebut itu area demand. Ada juga yang nyebut order block, rejection, whatever-lah.
Setelah terbentuknya pola ini, harga EURUSD mengalami kenaikan yang signifikan. Apakah ini karena inverted hammer? Bisa jadi! Tapi, jangan lupa, ini cuma salah satu faktor. Kamu tetap harus pantau faktor lain yang bisa mempengaruhi euro.
Misalnya, waktu si inverted hammer muncul, kamu cek juga apakah ada jadwal data ekonomi dari kawasan Euro? Cek, apakah prediksi datanya mendukung harga EURUSD bakal naik, atau sebaliknya?
Contoh 2: Gold (XAU/USD)
Ini contoh lain di grafik emas (XAUUSD). Perhatikan lagi, si Inverted Hammer muncul di area support. Setelah itu, harga emas mengalami rebound (naik kembali).
Seru kan? Tapi, ingat, pola ini sering muncul di berbagai kondisi pasar. Jadi, jangan asal masuk posisi hanya melihat pola ini aja.
Contoh 3: GBP/JPY (Contoh yang sedikit "menyesatkan")
Nah, ini dia contoh yang penting banget! Kadang, Inverted Hammer nggak selalu diikuti kenaikan harga. Seperti contoh GBP/JPY di atas.
Meskipun ada pola Inverted Hammer, harga malah lanjut turun. Ini menandakan pentingnya konfirmasi tambahan sebelum masuk ke posisi trading.
Konfirmasi Tambahan: Jangan Sampai Salah Langkah!
Seperti yang sudah dibilang sebelumnya, Inverted Hammer hanyalah sinyal, bukan jaminan. Kamu perlu konfirmasi tambahan sebelum membuka posisi trading. Beberapa konfirmasi yang bisa kamu pertimbangkan:
- Indikator teknikal: Gunakan indikator seperti RSI, MACD, atau Stochastic untuk mengkonfirmasi kekuatan sinyal beli.
- Support: Perhatikan apakah Inverted Hammer terbentuk di dekat level support yang kuat.
- Volume: Perhatikan volume trading. Volume yang tinggi saat Inverted Hammer terbentuk bisa menjadi konfirmasi yang lebih kuat.
- Tren pasar: Perhatikan tren pasar secara keseluruhan. Jangan melawan tren yang kuat. Jika tren sedang turun, jangan berharap Inverted Hammer akan langsung membalikkan tren secara signifikan. Kalaupun dia muncul, kamu bisa buy dan menargetkan sebuah pergerakan koreksi naik, bukan reversal yang signifikan.
Jadi, begitu harga naik dan menyentuh level resistance yang terdekat, sebaiknya close dulu posisi buy kamu.
- Berita fundamental: Perhatikan berita ekonomi dan politik yang bisa mempengaruhi pasar.
Membaca Pola Candlestick Lebih Mudah di QuickPro. Install Sekarang!
Jadi, Inverted Hammer Ini Kawan atau Lawan?
Inverted Hammer bisa jadi teman baik kamu di dunia trading forex jika kamu memahaminya dengan benar. Ini adalah pola candlestick yang bisa memberikan sinyal balik arah, tetapi bukanlah jaminan profit.
Jangan pernah hanya mengandalkan satu indikator atau pola saja. Selalu kombinasikan dengan analisis teknikal dan fundamental lainnya, serta manajemen risiko yang baik. Dengan begitu, kamu bisa meminimalisir kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
Semoga artikel ini membantu kamu dalam memahami pola Inverted Hammer. Jangan lupa praktikkan ilmu ini di akun demo terlebih dahulu sebelum terjun ke akun real!
Selamat trading, dan semoga selalu cuan! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!