Bagaimana cara penerapan indikator Stochastic untuk scalping? Forex strategy membuat target keuntungan kecil. Cuan yang diperolehmu nanti hanya sekitar 5 sampai 10 pips lalu timeframe untuk kamu aplikasikan hanya berlangsung 1 sampai 30 menit.
Untuk menargetkan cuan banyak, scalper disarankan buka banyak posisi. Jadi jangan heran waktu mereka open position sampai puluhan ataupun ratusan kali hanya sekali perdagangan FX.
Begini Pengaturan Chart Indikator Stochasic untuk Scalping
Basic skill untuk dikuasai dan menjadi sangat krusial bagi scalper yaitu set up indicator. Kemudian pahami juga bagaimana eksekusi trading signal tersebut secara baik. Indikator yang kamu gunakan sekarang perannya adalah landasan untuk opening position lalu MA perannya untuk trend filter.
Jarak waktu untuk penerapannya sekitar 1 sampai 15 menit di platform MT4. Lalu terdapat pengaturan lain untuk kamu aplikasikan saat hendak menerapkan trading strategy tersebut.
- Pasang Stochastic pada setup up %K (periode 14) %D (periode 3) lalu Slowing 3
- Pasang 2 MA indicator yakni SMA (Simpel Moving Average) berperiode 120 lalu EMA (Exponential Moving Average) berperiode 50. Berikan warna berbeda untuk mudah memahaminya
15 Menit Trading dengan Indikator Stochastic untuk Scalping
Lalu skenario perdagangan valasnya seperti apa? Pasca mengecek seluruh indikator dan all set berdasarkan setup di atas maka muncul 2 trading scenario untuk kamu aplikasikan. Tapi perlu dipahami jika metode yang dimanfaatkanmu yaitu scalping. Artinya, perlu kejelian trader untuk mengamati chart ataupun entry position karena keduanya sangat dibutuhkan.
- Skenario Buy
Skenario pertama yakni saat opening position Buy. Biasanya signal entry position Buy tandanya Stochastis Line berwarna biru lewat Stochastic line merah pada oversold zone. Kondisi yang berlangsung pada level under 20. Lalu muncul intersection SMA-50 line warna kuning dengan EMA-120 line warna ungu.
Perpotongan bawah ke atas. Waktu yang ditemukan kondisi ini, menandakan buka posisi Buy merupakan keputusan tepat dan harus diambil segera. Lalu ambil exit trade waktu Stochastic line warna biru lewat Stochastic line merah di overbought zone.
- Skenario Sell
Skenario indikator Stochastic untuk scalping selanjutnya adalah sell scenario. Kemunculan Stochastic line biru lewat Stochastic line merah (atas – bawah). Kondisi yang menandakan overbought di level 80. Signal sell juga dapat ditangkap lewat scalping technique waktu SMA-50 line move lewat EMA-120 (atas – bawah).
Indikasi jika waktu itu market forex tren jualnya tengah menurun alias downtrend. Pada chart juga terlihat lingkaran (biasanya 1 dan 3) sebagai entry point untuk Sell lalu lingkaran (biasanya 2 dan 4) sebagai exit position. Kemunculan exit trader waktu Stochastic line biru lewat Stochastic line merah (bawah – atas) lalu menuju oversold zone pada level 20.
Untuk safety trading, direkomendasikan untuk memasang SL (Stop Loss) 2 pips untuk upper entry position point. Trader menggunakan scalping juga punya risiko tinggi. Jangan sampai kamu tak fokus atau tidak teliti sehingga membuatmu malah terkena jebakan price noise ataupun fake signal.
Tak kalah penting, kamu mesti menentukan risk management sebelum mulai perdagangan FX. Apalagi saat kamu masih new trader dan butuh jam terbang serta waktu cukup banyak agar menjadi trader berpengalaman.
Akhir Kata
Itulah bagaimana cara mengaplikasikan indikator Stochastic untuk scalping. Pastikan kamu memahami serta mempelajarinya secara benar. Lalu kamu dapat trading dan keuntunganmu pun hanya masalah waktu. Semoga bermanfaat.