FOREXimf.com - Traders pernah nemu kondisi market yang rally turun atau naik lalu di pertengahan bergerak sideways? Mungkin sebagian trader akan mengira bahwa kondisi ini akan muncul pola Drop Base Drop, Drop Base Rally, Rally Base Rally atau Rally Base Drop. Seperti ini:
Jika bertemu kondisi seperti ini siap siap aja buat ambil posisi karena bisa jadi signal forex akurat yang kasih cuan WOW buat trader. Tapi trader harus tahu cara open posisi yang tepat jika menemukan atau mengidentifikasi pola-pola ini, kenapa? Karena bisa saja apa yang trader kira malah pola yang berlawanan karena awal terbentuknya pola pola ini satu sama lain mirip.
Sebelum menjelaskan kenapa pola-pola ini sering mengecoh mari kita pahami dulu penjelasan step by step signal trading forex dari masing-masing pola yang disebutkan.
- Pola Drop Base Drop (DBD):
Drop Pertama: Pola ini dimulai dengan penurunan harga yang tajam atau signifikan, menandakan tekanan jual yang kuat.
Base: Setelah drop pertama, harga kemudian mulai mengalami konsolidasi atau sideways di sekitar level tertentu. Ini menciptakan apa yang disebut sebagai "base" dalam pola DBD, menunjukkan perlambatan tekanan jual.
Drop Kedua: Setelah base terbentuk, harga kembali turun dengan gerakan yang relatif tajam, menandakan konfirmasi dari penerusan tren.
- Pola Drop Base Rally (DBR):
Drop Pertama: Seperti pada pola DBD, pola ini dimulai dengan penurunan harga yang signifikan.
Base: Setelah drop pertama, harga mulai konsolidasi atau sideways di sekitar level tertentu, membentuk base.
Rally: Setelah base terbentuk, harga kemudian mengalami kenaikan atau rally, menunjukkan adanya peningkatan permintaan atau pembalikan tren.
- Pola Rally Base Rally (RBR):
Rally Pertama: Pola ini dimulai dengan kenaikan harga yang signifikan, menandakan tekanan beli yang kuat.
Base: Setelah rally pertama, harga mengalami konsolidasi atau sideways, membentuk base di sekitar level tertentu.
Rally Kedua: Setelah base terbentuk, harga kembali mengalami kenaikan atau rally yang lebih lanjut, menegaskan kekuatan tren naik yang berlanjut.
- Pola Rally Base Drop (RBD):
Rally Pertama: Pola ini dimulai dengan kenaikan harga yang signifikan.
Base: Setelah rally pertama, harga mengalami konsolidasi atau sideways, membentuk base di sekitar level tertentu.
Drop: Setelah base terbentuk, harga kemudian mengalami penurunan harga, menunjukkan adanya pembalikan tren atau perlambatan dari tren naik sebelumnya.
Dilihat dari segi teori seolah olah jika menemukan pola-pola ini bisa jadi signal trading forex yang sangat mudah untuk dipraktekan untuk open posisi, tapi jangan salah banyak trader yang terkecoh ketika sudah OP, kenapa bisa seperti itu?
Coba perhatikan pola Drop Base Drop dan Drop Base Rally, menurut tarder awal mula muncul kedua pola tersebut satu sama lain sama drop, lalu sideways. Banyak yang bilang konfirmasinya cukup ketika ada support dan resistance yang di break itu sudah valid. Tapi jangan salah meski ada yang di break out belum tentu valid atau false breakout.
Nah dari sini banyak trader yang terkecoh saat OP di pola-pola ini sehingga menganggap jika pola ini tridak bisa jadi signal trading forex akurat. Lalu bagaimana solusinya?
Agar tidak terkecoh lagi ketika OP saat menemukan indikasi pola-pola ini dan menjadikannya signal forex akurat, pertama tama trader harus tahu jika pola ini sangat efektif ketika di time frame besar seperti H1 sd seterusnya.
Akan tetapi untuk open posisi harus di lihat di time frame yang lebih kecil agar trader tidak terkecoh oleh false breakout. Mari kita ilustrasikan biar trader terbayang.
Coba trader perhatikan ilustrasi di atas ini, apakah trader tahu akan terjadi pola Drop Base Drop atau Drop Base Rally? Kami yakin trader tidak akan bisa menebaknya. Lalu bagaimana bisa memastikannya? Untuk bisa tahu pasti traders perlu melihat secara utuh chart di time frame yang lebih kecil seperti time frame M5 atau M15.
Perhatikan ilustrasi ini, jika dilihat di Time Frame M15 maka akan terlihat seperti ini. Chart akan terlihat sangat konsolidasi atau sideways. Open Posisi bisa dilakukan jika terjadi breakout di salah satu support dan resistance.
Perhatikan kembali ilustrasinya, terlihat bahwa harga bergerak sempat menembus area resistance, namun ternyata yang terjadi adalah false breakout. Dimana harga kembali ke area sideways, nah itulah yang terjadi ketika banyak trader terkecoh dengan pola DBD, DBR, RBD, dan RBR.
Untuk mengatasi hal tersebut traders cukup pastikan jika ketika area support/resistance di breakout terjadi retrace dahulu baru open posisi seperti ilustrasi di atas ini. Jika sudah terlihat seperti ini, trader bisa menentukan pola ini dengan benar dan tidak terkecoh lagi. Untuk TP SL bisa dipasang di area resistance terdekat. Sederhana buka? Jadi traders jangan lagi terkecoh atau sembarangan open posisi dengan pola-pola ini ya.
Mau punya tempat belajar dan kumpul bareng banyak trader? Yuk Join Grup Telegram VIP FOREXimf sekarang juga! Di sana trader bisa dapet signal dari analisa teknikal, fundamental dan edukasi setiap hari.