Selama pengalaman saya trading, di dunia trading forex, memantau berita terkait forex dan data ekonomi itu penting banget. Memang sih, banyak trader yang mengaku sebagai “technician”, “teknikalis” atau sebutan apa pun untuk mereka yang sangat mengandalkan analisis teknikal. Tetapi dari pengalaman saya, analisis fundamental dengan pendekatan memahami berbagai berita forex atau ekonomi juga tidak kalah penting.
Sebagai trader, memahami bagaimana data ekonomi high impact bisa mempengaruhi pasar forex itu buat saya adalah salah satu kunci buat sukses trading. Misalnya data suku bunga, inflasi, GDP, tenaga kerja dan neraca perdagangan. Semua itu punya pengaruh besar buat nilai mata uang di pasar forex.
Makanya, buat kalian yang baru masuk ke trading, penting banget buat tahu cara memanfaatkan data ekonomi high impact buat ningkatin kesuksesan lo.
Nah, artikel ini tujuannya buat membantu kalian paham cara memanfaatkan data ekonomi high impact di trading forex secara lengkap. Jadi, kalian bisa memperbesar peluang sukses dengan pendekatan yang berbasis data ekonomi.
Data Ekonomi High Impact itu Apa Sih?
Jadi, data ekonomi high impact itu merujuk ke data yang bisa membuat pasar bergerak luar biasa kencang. Biasanya, setelah data itu diumumkan dampaknya besar banget ke nilai tukar mata uang. Saking besarnya, ada lho trader yang sengaja secara khusus memanfaatkan data ekonomi ini untuk trading, karena potensi cuan-nya bisa sangat besar dan cepat.
Data apa saja sih, yang termasuk data ekonomi high impact ini?
Sebenarnya banyak, ya. Tetapi supaya kalian yang masuk pemula juga bisa memahami dan bisa langsung praktek, kita mulai dari setidaknya lima data dulu, ya.
-
Suku bunga
Bayangin aja seperti ini: bank sentral suatu negara menaikkan suku bunga. Nah, itu membuat orang dan investor lain tertarik buat investasi di negara itu. Jadi, banyak uang masuk, dan otomatis nilai mata uangnya juga naik.
-
Inflasi
Ini sebenarnya nyambung dengan suku bunga. Inflasi tinggi bisa menyebabkan bank sentral menaikkan suku bunga dan sebaliknya. Intinya, bank sentral menggunakan kebijakan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Suku bunga yang lebih tinggi dapat membantu mengurangi tekanan inflasi. Inflasi yang rendah atau stabil dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap mata uang suatu negara, ujung-ujungnya dapat memperkuat nilai tukar mata uang.
-
Pertumbuhan ekonomi (Gross Domestic Product/GDP)
Gini ceritanya. GDP itu seperti indikasi sehat atau sakitnya suatu negara. Kalo GDP-nya tinggi, artinya negaranya makmur, jadi orang-orang mau invest lebih banyak di situ. Nah, karena banyak yang butuh mata uang negara itu, harganya jadi naik.
Tapi kalau GDP-nya rendah, ibaratnya kondisi ekonominya lagi kurang sehat, jadi tidak terlalu banyak orang yang mau invest, sehingga mata uangnya jadi kurang bernilai. Jadi, intinya, GDP tinggi bisa bikin nilai mata uang naik, GDP rendah bisa bikin turun. Simpel, kan?
-
Tenaga kerja
Data soal pengangguran bisa mempengaruhi sentimen pasar terhadap mata uang suatu negara. Kok bisa?
Oke, bayangkan saja tenaga kerja seperti aset berharga di suatu negara, seperti pemain bintang di tim sepakbola. Nah, kalo banyak orang yang punya keterampilan bagus (misalnya, bisa bikin produk keren atau layanan canggih), maka negaranya jadi lebih menarik buat bisnis dan investor dari luar.
Ketika banyak perusahaan atau investor tertarik, mereka bakal butuh mata uang negara itu untuk bayar gaji dan beli barang atau jasa. Nah, kalau permintaan mata uangnya naik (banyak yang mau beli), nilai tukarnya jadi naik juga. Kebalikannya, kalau tenaga kerja kurang bagus atau kurang banyak, bisa bikin nilai tukar mata uangnya turun.
Jadi, semakin hebat tenaga kerja suatu negara, semakin 'keren' juga mata uangnya di pasar dunia.
-
Neraca perdagangan
Neraca perdagangan mencatat ekspor dan impor suatu negara. Surplus (ekspor lebih banyak) dapat menguatkan mata uang karena tingginya permintaan. Sebaliknya, defisit (impornya lebih besar) bisa melemahkan mata uang karena negara itu jadi perlu lebih banyak mata uang asing.
Dari penjelasan singkat ini, kalian tentu sudah dapat gambaran, bagaimana pengaruh data tersebut ke pasar forex. Singkatnya, pasar bisa jadi sangat volatil alias fluktuatif setelah data tersebut diumumkan, apalagi kalau perubahan data atau angkanya sangat signifikan.
Seringkali perubahan harga atau fluktuasi yang terjadi hingga ratusan bahkan ribuan pips dalam hitungan menit. Artinya ratusan hingga ribuan dolar dalam beberapa menit saja. Itu sebabnya di awal saya bilang, banyak trader yang secara khusus melakukan transaksi di saat-saat pengumuman data ekonomi high impact ini.
Lihat contoh pergerakan XAUUSD di bawah ini, saat diumumkan data klaim pengangguran AS tanggal 27 Juli 2023, yang memperlihatkan penguatan USD.
Persiapan Untuk Memanfaatkan Data Ekonomi High Impact
Yang pertama kali harus kalian buat adalah planning alias rencana sebelum data ekonomi keluar. Tetapkan target dan stop loss, tentukan mata uang yang bakal kena pengaruh, dan lakukan analisis teknikal sebagai pelengkap.
Manfaatkan dengan baik kalender ekonomi, karena sangat berguna banget buat kalian, terutama buat melihat jadwal pengumuman data ekonomi. Dengan ini, kalian bisa tentuin kapan waktu trading yang paling oke.
Lalu lakukan analisis fundamental. Ya iyalah, namanya juga memanfaatkan data ekonomi, pasti jatuhnya ya analisis fundamental.
Analisis data ekonomi secara mendalam itu penting buat bisa manfaatin data ekonomi high impact. Dengan paham data ekonomi, kalian bisa lihat potensi dampak ke pasar forex.
Penting! Respons Cepat terhadap Perubahan
Seringkali harga bergerak sangat cepat, bahkan bolak-balik naik turun dengan ekstrim. Jangan kaget, ini biasa.
Makanya, kalian harus punya respon yang cepat setelah pengumuman data ekonomi. Kalau kalian punya posisi buy, misalnya, karena data ekonomi yang keluar mendukung ke arah itu, kalian tetap harus siap-siap dengan antisipasinya seandainya harga berbalik arah dengan cepat.
Itu kenapa saya selalu realistis saat trading dengan memanfaatkan berita forex atau data ekonomi.
Saya tetap pasang TP, tapi saya tidak berharap terlalu banyak target itu akan tercapai. Kalau posisi saya cuan dalam waktu yang super singkat, tanpa perlu menunggu mencapai target saya akan close posisinya. Atau, saya aktifkan trailing stop untuk jaga-jaga seandainya harga balik arah dengan cepat.
Oh iya, jangan lupa untuk selalu pakai SL. Kalian nggak pernah tahu dengan pasti ke mana harga akan bergerak, jadi mutlak untuk selalu membatasi risiko dengan SL.
Kesimpulan
Memanfaatkan data ekonomi high impact bisa memberikan kalian keuntungan besar di trading forex. Dengan mempertimbangkan faktor fundamental dalam keputusan trading, kalian bisa memperbesar kesuksesan trading.
Selain pada pemahaman tentang data ekonomi, tetap saja kunci suksesnya adalah manajemen modal dan manajemen risiko. Pengaturan risiko yang baik akan sangat membantu dalam trading, teknikal maupun fundamental.
Semoga artikel ini bisa membantu.
Happy hunting.