FOREXimf.com - “Tak kenal maka tak sayang.“ Ada yang pernah mendengar pepatah ini?
Pepatah di atas mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru dalam mengenal atau memahami sesuatu, agar kita bisa mengerti arti yang terkandung di dalamnya.
Kali ini pun saya akan menggunakan pepatah ini untuk trading forex. Pasalnya, masih banyak trader pemula, yang tidak meluangkan waktu untuk benar-benar memahami secara detail produk yang mereka tradingkan.
Bayangkan jika kalian trading forex, tetapi kalian tidak mengerti mata uang yang kalian tradingkan. Ancaman kerugian pasti akan menghantui kalian.
Untuk trader pemula, biasanya trading GBPUSD akan menjadi salah satu pilihan menarik yang diutamakan, selain mata uang EURUSD.
Tetapi alangkah baiknya sebelum kalian melakukan trading GBPUSD, kalian mengenal dahulu apa itu pasangan mata uang GBPUSD.
Apa itu GBPUSD?
Tahukah kalian bahwa mata uang GBP atau biasa dikenal juga sebagai pound sterling adalah mata uang negara Inggris Raya? Mata uang poundsterling ini merupakan mata uang tertua dalam sejarah.
Selain di Inggris, mata uang ini juga bisa digunakan di Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara.
Status tertua inilah yang membuat mata uang pound sterling menjadi salah satu mata uang yang senantiasa memiliki volume perdagangan tertinggi di dunia.
Salah satu pair mata uang yang paling popular diperdagangkan adalah GBPUSD atau sering disebut kabel. USD sendiri merupakan mata uang dari Amerika Serikat atau yang biasa dikenal dengan dolar AS.
Lalu bagaimana cara untuk membacanya? Misalnya kita ambil contoh GBPUSD = 1.2. Artinya 1 pound setara dengan 1.2 dolar AS.
Bicara soal popularitas, pair mata uang GBPUSD adalah salah satu yang terpopuler di trading forex.
Berikut gambaran dari pergerakan GBPUSD chart 1-jam :
Jika harga bergerak turun, itu artinya mata uang dolar AS sedang menguat terhadap mata uang pound sterling.
Lalu jika harga bergerak naik, berarti mata uang pound sterling sedang menguat terhadap dolar AS.
Jika masih bingung, jangan khawatir, pelan – pelan, kalian pasti akan memahaminya seiring jam terbang trading kalian yang bertambah.
Fundamental Penting Ketika Trading Forex di pair GBPUSD
Terkadang trader pemula selalu mengagung – agungkan analisa teknikal. Namun pada kenyataannya, Anda perlu memperhatikan analisa fundamental juga ketika melakukan trading GBPUSD.
Terkadang secara teknikal, pergerakan GBPUSD seharusnya akan bergerak naik, tetapi karena ada data fundamental yang dirilis, sesekali pergerakan harga tidak sesuai dengan analisa teknikal.
Berikut ini beberapa data – data yang seringkali mempengaruhi pergerakan GBPUSD. Trader yang suka trading GBPUSD wajib mewaspadai hal ini.
- Kebijakan dari Bank Sentral
Kebijakan bank sentral dari kedua negara (Inggris dan AS) seringkali mempengaruhi pergerakan harga GBPUSD.
Pada umumnya kebijakan yang terkait suku bunga, menjadi suatu hal yang populer dan ditunggu oleh para trader forex.
Biasanya jika suku bunga dari negara tersebut dipangkas, maka mata uang dari negara tersebut akan cenderung melemah.
Dan hal ini pun berlaku sebaliknya. Jika suku bunga negara tersebut dinaikkan, biasanya akan membuat mata uang dari negara tersebut menguat.
Contoh kebijakan bank sentral paling terbaru adalah The Fed memangkas suku bunga 25 basis point. Akibatnya, hal tersebut praktis telah membuat mata uang dolar AS melemah saat data tersebut dirilis.
- Data Tenaga Kerja
Data tenaga kerja biasanya juga ditunggu oleh para trader forex yang memperdagangkan mata uang GBPUSD. Data tenaga kerja yang paling popular adalah data Non Farm Payroll AS.
Data ketenagakerjaan ini cukup unik karena selalu dirilis di hari Jumat pertama pada awal bulan. Biasanya pemberitaan data ini memberikan pergerakan signifikan pada GBPUSD.
Yuk kita lihat data tenaga kerja NFP AS yang dirilis di awal November 2024 berikut :
Di saat berita tersebut dirilis, GBPUSD bergerak sekitar 500 pips. Sebagai ilustrasi nih, jika Anda trading forex menggunakan 1 lot, Anda sudah bisa meraup keuntungan sebesar 500 dolar AS jika Anda mengambil posisi buy.
- Pidato dari Petinggi Bank Sentral
Perlu diketahui sebelumnya, bahwa setidaknya ada dua bank sentral negara yang aktivitasnya akan mempengaruhi pergerakan harga pair GBPUSD secara signifikan.
Bank sentral pertama adalah bank Inggris yakni bank of England. Kedua adalah bank AS yakni The Fed atau Federal Reserve.
Singkatnya, apabila ada jadwal pidato atau statement yang akan dikeluarkan oleh para petinggi bank tersebut, maka kalian wajib waspada dan pasang telinga.
Saat ini Bank of England sedang dipimpin oleh Andrew Bailey. Sementara Jerome Powell masih terus melanjutkan kepemimpinan di The Fed.
Misalnya pemimpin Jerome Powell mengatakan bahwa the Fed akan berhati – hati dalam memangkas suku bunga. Dari statement itu, impactnya nanti GBPUSD akan cenderung bergerak turun karena dollar AS menguat.
Contoh lain, misalnya Jerome Powell mengatakan bahwa mereka akan mulai melakukan kebijakan pelonggaran dan quantitative easing. Dampaknya terhadap GBPUSD adalah harga bergerak naik, karena poundsterling menguat.
- Data Inflasi
Data inflasi juga acapkali harus diwaspadai oleh para trader GBPUSD. Sama dengan data lainnya, data inflasi dari kedua negara yakni Inggris dan Amerika Serikat, patut mendapat perhatian dari kalian.
Inflasi sendiri merupakan data yang menjelaskan perubahan harga barang selama periode tertentu. Ketika inflasi tinggi, bisa dikatakan harga barang naik dengan cepat dan dapat mengurangi daya beli konsumen.
Biasanya data ini digunakan untuk menentukan kebijakan bank sentral, khususnya penentuan suku bunga. Setiap data ini dirilis, para trader forex harus selalu waspada, apalagi yang mentradingkan GBPUSD.
Korelasi GBPUSD dengan EURUSD
Menurut beberapa trader, pergerakan GBPUSD memiliki korelasi dengan EURUSD. Mengapa demikian? Karena terkadang mereka bergerak seiringan.
Jika GBPUSD bergerak naik, biasanya EURUSD juga bergerak naik. Begitupun ketika GBPUSD bergerak turun, biasanya EURUSD juga bergerak turun.
Yuk kita cek faktanya!
Sebenernya, hal tersebut tidak selalu terjadi lho. Jadi yang menyebabkan mereka sering bergerak seiringan itu tergantung dari kondisi dolar AS sendiri.
Jika dolar AS menguat cukup signifikan, biasanya GBPUSD dan EURUSD akan bergerak beriringan. Dan begitupun jika dolar AS sangat melemah, barulah GBPUSD dan EURUSD bergerak naik beriringan.
Lalu Mengapa Pound Sterling selalu lebih kuat dari Dolar AS?
Menarik nih! Secara historis, pound sterling hampir selalu lebih kuat dibandingkan dolar AS sejak pertengahan abad ke-20.
Namun, dalam beberapa periode tertentu, perbedaan kekuatan antara keduanya menyempit secara signifikan.
Salah satu contoh yang paling menonjol adalah pada tahun 1985, ketika nilai tukar GBPUSD hampir mencapai paritas atau kesetaraan, dengan USD menguat tajam di bawah kebijakan ekonomi AS saat itu.
Meskipun dolar AS pernah mencapai titik sangat kuat, poundsterling tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu mata uang terkuat secara historis.
Trading Forex Lebih Mudah di QuickPro. Install Sekarang!
Memaksimalkan Potensi Profit di GBPUSD dengan Live Trading Webinar
Nah, setelah sedikit demi sedikit mulai memahami karakteristik GBPUSD, sudahkah Anda terbayang peluang cuan seperti apa yang bisa diambil dari trading pair ini?
Daripada bingung sendiri, ada baiknya Anda mempelajari analisa mendalam dan menemukan peluang trading terbaik melalui live trading dan webinar.
Dengan dibawakan langsung oleh trader forex yang sudah berkecimpung belasan tahun lamanya, Anda bukan hanya sekedar menonton, namun juga dapat berinteraksi langsung melalui sesi tanya jawab.
Mulai dari rahasia strategi trading yang sudah mereka uji, peluang trading untuk cuan maksimal, berita fundamental, sampai analisa mata uang GBPUSD bisa Anda dapatkan secara menyeluruh.
Ingin kuasai trading GBPUSD dengan benar? Mulai gabung di webinar dan live trading FOREXimf.com di link berikut ini.
Terapkan strategi trading GBPUSD langsung dengan top forex market analyst dan lihat hasilnya