Panduan Penggunaan Indikator Andrew's Pitchfork Dalam Trading Forex

PANDUAN PENGGUNAAN INDIKATOR ANDREW'S PITCHFORK DALAM TRADING FOREX

28 May 2020 in Blog - by Eko Trijuni

Analisa teknikal merupakan salah satu metode analisa yang lazim dipergunakan dalam forex trading. Manfaat yang diberikan di antaranya adalah memungkinkan seorang trader untuk "melacak" pergerakan pasar dan mengambil keputusan berdasarkan trend yang tengah berlangsung.

Bukan hanya trend yang bisa menjadi patokan, namun juga banyak "alat" lain seperti pengenalan pola pergerakan harga, juga indikator-indikator teknikal. Salah satu di antara banyak "alat" dalam analisa teknikal adalah Andrews' Pitchfork yang akan kita bahas dalam artikel kali ini.

Dari namanya, mungkin Anda sudah bisa menduga bahwa Andrews’ Pitchfork dinamai sesuai dengan nama kreatornya.

Anda benar, karena penciptanya adalah Dr. Alan H. Andrews. Ia adalah seorang fisikawan yang lahir dari keluarga yang dekat dengan dunia finansial.

Ayahnya adalah seorang konsultan investasi sehingga hampir tiap hari ia akrab dengan perbincangan seputar pasar finansial.

Dengan kecerdasannya – dan kesadarannya akan pentingnya pendidikan – ia berhasil lulus dari Harvard dan MIT, dua universitas yang sangat bergengsi di Amerika Serikat karena kualitasnya. Namun Andrews tidak sendirian, ia mendapat bantuan dari Roger W. Babson dan George Marechal.

Perkenalan pertama dengan Andrews' Pitchfork

Andrew's Pitchfork sebenarnya bukan indikator, melainkan termasuk dalam keluarga "Line Studies". Yang dimaksud line studies ini adalah trendline, channel, Fibonacci Retracement dan lain-lain.

Namun demikian, untuk mempermudah penyebutan, baiklah kita anggap saja Andrews' Pitchfork adalah indikator teknikal.

OK, jadi apa dan bagaimana sebenarnya indikator ini?

Pada dasarnya, ia adalah indikator yang bisa dipergunakan untuk mengidentifikasi support dan resistance dengan bantuan tiga trendline sejajar. Tiga trendline itu terbentuk dari penempatan tiga titik acuan setelah menentukan trend yang jelas.

Bisa dikatakan indikator ini mirip dengan channel, hanya saja ia memiliki tiga garis, sementara channel pada umumnya hanya memiliki dua garis (atas dan bawah).

Ketiga garis pada Andrews' Pitchfork diperoleh dengan menggunakan tiga titik acuan yang merupakan titik-titik puncak dan lembah yang signifikan.

Berikut ini adalah penampakan Andrews Pitchfork dengan tiga titik acuan yang merupakan puncak dan lembah yang signifikan.

Indikator Andrews' Pitchfork - 3 Titik Acuan

Gambar 1: Andrews' Pitchfork dengan 3 titik acuannya, digambar pada chart XAU/USD

Garis yang berada di tengah channel yang terbentuk yang disebut "median line". Itulah sebabnya metode analisa seperti ini juga kerap disebut sebagai "median line studies".

Pada Andrews' Pitchfork, median line itu disebut "helve" (tangkai), sementara dua garis channel yang berada di atas dan bawah disebut "teeth" (gigi).

Pitchfork sendiri berarti garpu rumput dalam bahasa Indonesia, sehingga penamaan "tangkai" dan "gigi" itu mengacu pada bentuk garpu rumput yang memiliki tangkai dan gigi.

Kedua "gigi" itu sebenarnya adalah channel, di mana garis yag berada di atas menjadi resistance sedangkan yang di bawah menjadi support.

Ada 80% kemungkinan harga akan kembali bergerak menuju helve jika telah berada di garis atas atau bawah. Namun, jangan lupa bahwa ada juga kemungkinan harga akan menembus garis atas atau bawah tersebut jika tekanan bullish atau bearish sangat kuat, bahkan bisa mengubah arah trend.

Penerapan Andrews' Pitchfork

Untuk menggambar Andrews' Pitchfork, sebelumnya Anda harus melihat ada trend. Ingat, trend memiliki aturan:

  • uptrend adalah sederetan puncak dan lembah yang semakin tinggi, sedangkan
  • downtrend adalah sederetan puncah dan lembah yang semakin rendah

Lihat di sini untuk menyegarkan memori Anda tentang trend.

Pada gambar 1 di atas, terlihat bahwa XAU/USD mulai bergerak turun dari puncak Titik 1. Sebelum Titik 2, Anda juga bisa melihat ada lembah yang lebih tinggi, ini artinya Titik 2 merupakan lembah yang lebih rendah daripada lembah sebelumnya.

Kemudian dari Titik 1 hingga Titik 3 Anda juga bisa melihat puncak yang terbentuk juga semakin rendah. Dengan demikian, pergerakan dari Titik 1 hingga Titik 3 merupakan downtrend untuk jangka pendek.

Setelah pitchfork tergambar dengan baik, langkah selanjutnya adalah mencoba mencari peluang jual atau beli. Untuk melakukan trading, Anda bisa memanfaatkan area di antara sepanjang channel, atau Anda bisa menunggu hingga salah satu garis channel (teeth) tembus untuk menerapkan breakout trading.

Metode yang juga sering dipergunakan adalah bounce trading dengan memanfaatkan channel sebagai support dan resistane serta helve (median line) sebagai pivot.

Ada beberapa aturan dasar yang diterapkan untuk trading berdasarkan Andrews' Pitchfork ini:

  1. Sell ketika harga berada di area channel atas, target pertama adalah helve, sementara target terjauh adalah channel bawah
  2. Buy ketika harga berada di area channel bawah, target pertama adalah helve, sementara target terjauh adalah channel atas
  3. Pada saat downtrend, buy jika channel atas tembus
  4. Pada saat uptrend, sell jika channel bawah tembus

Membuka Posisi Di Dalam Channel

Lalu, bagaimana cara melakukan analisa forex mempergunakan Andrews' Pitchfork jika harga berada di dalam channel-nya?

Anggap saja bahwa Anda saat ini sedang mengamati pergerakan harga emas (XAU/USD).

Pada chart, Anda melihat bahwa harga emas mulai bergerak turun, dan Anda pun telah menggambar Andrews' Pitchfork di chart tersebut.

Penerapan Indikator Andrews' Pitchfork di Pair XAUUSD (Emas)

Gambar 2. Andrews' Pitchfork diplot di XAU/USD

Nah, pertanyaan yang muncul kemudian tentu adalah posisi apa yang harus diambil dan di mana? Masih ingatkah Anda petuah ini, "posisi yang terbaik adalah yang searah dengan trend."

Masih?
Great!

Anda telah menentukan trend yang akan Anda pergunakan berdasarkan Andrews' Pitchfork sebagaimana yang terlihat di Gambar 2, yaitu turun.

Sesuai dengan aturan dasar dari penggunaan Andrews' Pitchfork yang telah kita sebutkan sebelumnya, maka posisi yang sebaiknya Anda ambil adalah SELL.

OK, jadi berdasarkan aturan-aturan dasar tersebut, Anda bisa mencoba untuk mencari posisi sell ketika harga bergerak di area channel atas.

Area Take Profit (TP) adalah di area helve (median line) sebagai target pertama, sementara target terjauh adalah di area channel bawah.

Sekarang mari kita lihat bagaimana kelanjutan chart di atas.

Areal Sell Berdasarkan Andrews' Pitchfork

Gambar 3. Areal Sell Berdasarkan Andrews' Pitchfork

Dari Gambar 3, Anda bisa melihat bahwa area sell berada di area channel atas dan harga kemudian turun ke area helve. Dalam kasus ini, harga tidak berhasil mencapai target terjauh, yaitu area channel bawah.

Namun itu tidak menjadi masalah, karena kebanyakan trader mengambil keuntungan di target pertama, yaitu area helve.

Pertanyaan selanjutnya mungkin adalah: "Ketika harga sudah sampai di area upper channel, bagaimana saya bisa tahu bahwa itulah saat yang tepat untuk membuka posisi sell?"

Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan bantuan indikator lain seperti stochastic, MACD, CCI atau RSI. Konsepnya, ketika harga sudah berada di area upper channel, Anda tinggal mencari konfirmasi sinyal jual dari indikator tambahan tersebut.

Hal yang sama berlaku jika Anda ingin mencari posisi buy ketika harga berada di area lower channel, hanya saja yang perlu Anda cari dari indikator tambahan tersebut adalah sinyal beli.

Membuka Posisi Di Luar Channel

Bagaimana jika harga tak lagi bergerak di dalam channel Andrews' Pitchfork?

Sebenarnya ada cara lain untuk memanfaatkannya, namun metode ini jarang dipergunakan. Cara ini lebih menjurus kepada breakout trading (baca di sini tentang breakout trading).

Nah, kalau Anda sudah paham breakout trading, Anda pasti akan tahu bahwa jika terjadi breakout ke atas ressitance atau ke bawah support, maka ada potensi arah trend akan berubah.

Nah, dalam hal ini area upper channel bertindak sebagai resistance sementara lower channel bertindak sebagai support.

Tetapi ingat ya, ini penting: tembusnya support atau resistance memang merupakan indikasi awal perubahan arah trend, namun Anda harus tetap memperhatikan apakah penembusan yang terjadi valid atau tidak.

Bagaimana sih penembusan yang valid itu?

Salah satu metode untuk mengetahuinya bisa Anda baca di sini.

Breakout Trading

Gambar 4. Breakout

Apakah Anda bisa melihat breakout yang terjadi pada Gambar 4 di atas?

Nah, dalam contoh di atas, jika Anda ingin menerapkan strategi breakout pada Andrews' Pitchfork, Anda bisa membuka posisi buy ketika candlestick yang menembus upper channel telah close. Dengan kata lain, Anda bisa membuka posisi buy setelah candlestick berikutnya dimulai.

Sebaliknya, jika pada saat Andrews' Pitchfork bergerak naik dan ternyata kemudian lower channel yang tembus, maka berdasarkan konsep breakout trading, Anda bisa membuka posisi sell.

Namun tentu saja Anda juga harus senantiasa ingat bahwa tidak ada metode trading yang 100% akurat. Maka dari itu, ingatlah untuk selalu menempatkan stop-loss, untuk mengantisipasi seandainya pasar tidak bergerak sesuai dengan keinginan Anda.

Sekarang, waktunya Anda praktik di akun demo

Anda bisa mulai mempertajam dan mengasah kemampuan Anda dalam melakukan analisa menggunakan Andrews' Pitchfork pada akun demo yang bisa Anda dapatkan di FOREXimf, broker forex terpercaya di Indonesia.