Kebijakan Bank Sentral: Seberapa Pentingkah?

KEBIJAKAN BANK SENTRAL: SEBERAPA PENTINGKAH?

28 May 2019 in Blog - by Eko Trijuni

Anda mungkin telah memahami bahwa pergerakan kurs mata uang juga dipengaruhi oleh tingkat suku bunga yang ditetapkan bank sentral negara tersebut. Sementara, tingkat suku bunga, yang merupakan kebijakan moneter, juga dipengaruhi oleh penilaian bank sentralnya atas stabilitas ekonomi dan harga.

Beroperasinya bank sentral membutuhkan pimpinan yang biasa disebut sebagai Ketua, Gubernur, atau Presiden. Mereka adalah individu-individu yang bisa dikatakan merupakan "suara" dari bank sentral tersebut. Merekalah yang bertugas menyampaikan arah kebijakan moneter bank sentral yang dipimpinnya kepada pasar. Tiap kali mereka naik ke podium, mimbar, atau berbicara di suatu forum, hampir bisa dipastikan semua orang akan pasang telinga.

Penting bagi trader untuk mengetahui potensi arah kebijakan moneter (alias suku bunga) bank sentral tertentu karena naik atau turunnya suku bunga akan berpengaruh pada penguatan atau pelemahan mata uang negara tersebut. Untungnya, sekarang kita bisa dengan mudah mendapatkan akses informasi pernyataan pemimpin-pemimpin bank sentral.

Jadi, lain kali jika Janet Yellen atau Mario Draghi memberikan pernyataan, buka mata dan telinga Anda lebar-lebar. Memang pemimpin bank sentral bukanlah satu-satunya pihak yang membuat kebijakan moneter untuk suatu negara atau perekonomian, tetapi setiap pernyataan mereka bisa dianggap sebagai "sabda". Pernyataan-pernyataan mereka bisa mempengaruhi pasar dan seringkali diikuti oleh pergerakan harga yang signifikan.

Meskipun demikian, tidak semua pemimpin bank sentral memiliki "kekuatan" yang sama. Pernyataan para pemimpin bank sentral bisa berupa alasan di balik keputusan tingkat suku bunga diskusi terkait pertumbuhan ekonomi, hingga perkiraan perubahan ekonomi ke depan. Biasanya setiap pernyataan mereka disiarkan secara live oleh televisi-televisi yang memang khusus memberitakan berita-berita ekonomi seperti Bloomberg atau CNBC.

Tetapi Anda tidak perlu kecewa jika tidak bisa menyimak pernyataan mereka secara langsung, sebab segera setelah pidato atau pengumuman disampaikan, Anda bisa dengan segera mengetahui topik pembicaraan mereka di internet. Kalau Anda tidak berlangganan Bloomberg TV atau CNBC, Anda masih bisa mendapatkan informasinya melalui website mereka.

Para analis dan trader forex biasanya akan mencerna pernyataan para pemimpin bank sentral terutama apabila yang mereka sampaikan berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi atau suku bunga. Reaksi pasar lebih kurang sama seperti mereka bereaksi terhadap data atau indikator ekonomi tertentu, tetapi khusus untuk suku bunga, pasar biasanya lebih bereaksi lebih signifikan terutama apabila ternyata pengumuman tingkat suku bunga tidak seperti yang diperkirakan.

Bank-bank sentral dewasa ini menjadi semakin transparan, sehingga pasar merasa relatif lebih mudah untuk memperkirakan arah kebijakan moneter bank sentral. Meskipun demikian masih tetap ada kemungkinan para pengambil kebijakan di bank sentral akan mengubah pandangan mereka. Dalam situasi seperti ini, volatilitas pasar biasanya meningkat dan Anda harus lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi.

Hawkish vs Dovish

Dalam dunia trading forex, sikap para pejabat bank sentral biasanya terbagi menjadi dua kubu, yaitu hawkish dan dovish, tergantung pada bagaimana mereka menilai kondisi ekonomi tertentu. Seorang pejabat bank sentral akan dianggap hawkish ketika mereka memperlihatkan sikap atau pendapat yang mendukung kenaikan suku bunga untuk menghadapi inflasi, bahkan meskipun pertumbuhan ekonomi sedang lamban dan kondisi sektor lapangan pekerjaan sedang buruk.

Misalnya Anda mendengar atau membaca berita seperti ini, "Federal Reserve memperkirakan adanya ancaman naiknya tingkat inflasi yang tinggi." Federal Reserve bisa saja dianggap hawkish jika mereka mengeluarkan pernyataan resmi yang mengarah pada kenaikan tingkat suku bunga yang dimaksudkan untuk mengurangi tekanan inflasi.

Sebaliknya, para pejabat bank sentral yang dovish biasanya lebih memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan sektor lapangan pekerjaan daripada menaikkan suku bunga. Mereka juga cenderung memilih untuk bersikap tidak agresif terkait kejadian ekonomi tertentu.

Anda juga bisa saja menemukan beberapa pejabat bank sentral yang "berdiri di tengah-tengah", atau bersikap netral. Terkadang mereka menunjukkan sikap hawkish, terkadang juga dovish. Meskipun demikian, sikap "asli" mereka akan terlihat ketika ternyata keadaan pasar berubah menjadi ekstrim.

Para Pejabat Bank Sentral

Para pejabat bank sentral yang berulang disebutkan di atas tergabung dalam semacam dewan. Misalnya Bank Indonesia memiliki Dewan Gubernur; Federal Reserve memiliki Federal Open Market Committee.

Salah satu tugas Dewan ini adalah menentukan kebijakan moneter, dalam hal ini tingkat suku bunga, biasanya melalui mekanisme voting. Berikut ini adalah daftar beberapa bank sentral utama dunia berikut pemimpin dan dewan-nya:

Bank Sentral Asal Sebutan Untuk Pemimpin Nama Pemimpin Saat Ini (2016) Nama Dewan
Bank of England (BOE) Inggris Governor (Gubernur) Mark Carney Monetary Policy Committee (MPC)
Federal Reserve (Fed) Amerika Serikat Chairman/Chairwoman (Ketua) Janet Yellen Federal Open Market Committee (FOMC)
European Central Bank (ECB) Uni Eropa President (Presiden) Mario Draghi Governing Council
Bank of Japan (BOJ) Jepang Governor (Gubernur) Haruhiko Kuroda Monetary Policy Board
Reserve Bank of Australia (RBA) Australia Governor (Gubernur) Philip Lowe Reserve Bank Board
Swiss National Bank (SNB) Swiss Chairman (Ketua) Thomas Jordan Governing Board