Kurs Dollar Australia Merosot Karena Sikap Dovish - Apa Itu Sikap Dovish?

KURS DOLLAR AUSTRALIA MEROSOT KARENA SIKAP DOVISH - APA ITU SIKAP DOVISH?

24 November 2021 in Blog - Kurs - by Adi Nugroho

Setelah sempat merosot selama 6 hari berturut-turut dan kembali bangkit pada hari jumat pekan lalu, kini kurs dollar Australia kembali melemah selama dua hari terakhir ini. Setelah merosot hingga 0,53%, kini nilai tukar dollar Australia bertahan pada 10.350 Rupiah.

Kemerosotan yang dialami oleh kurs dollar Australia ke rupiah hari ini disebabkan oleh sikap Super Dovish yang diambil oleh Gubernur Bank Sentral Australia. Rival atau lawan dari Dovish adalah Hawkish. Apa pengertian dari dua istilah ini? dan apa tujuan dari kebijakan diambilnya kebijakan ini? Simak pembahasannya dibawah ini.

Pengertian Dovish dan Hawkish

Hawkish dan Dovish adalah dua kebijakan moneter yang bertolak belakang. Kedua kebijakan ini biasanya muncul dalam sebuah rapat besar antara para pemangku kekuasaan di bank sentral. Salah satu kebijakan ini juga yang menyebabkan kemerosotan dalam kurs dollar Australia.

Dovish adalah kebijakan yang dianggap dapat mengokohkan pertumbuhan ekonomi oleh pada penganutnya. Tolak ukur kesehatan ekonomi bagi para Dovish adalah kemudahan dan pemerataan kesempatan bagi seluruh masyarakat. Satu-satunya cara untuk dapat merealisasikannya adalah dengan memasang suku bunga acuan yang rendah. Dengan harapan dapat menstimulasi investasi dan terciptalah kurs dollar Australia hari ini.

Sementara itu, Hawkish adalah kebijakan yang mengacu pada penetapan suku bunga yang tinggi untuk menekan inflasi pada sebuah negara yang pertumbuhan ekonominya sedang melesat kencang. Para Hawkish percaya, nilai suku bunga acuan yang tinggi dapat mencegah masyarakat untuk membeli sesuatu dan memilih untuk investasi. Pada akhirnya ini juga mempengaruhi kurs dollar Australia.

Pada kebijakan moneter, inflasi muncul karena peredaran uang di masyarakat cukup banyak. Ini dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa. Inflasi bisa dikendalikan dengan menaikan suku bunga acuan. Jika kebijakan ini diambil, bisa jadi kurs dollar Australia ke rupiah hari ini tidak serendah sekarang.

Perseteruan antara Dovish dan Hawkish sering muncul ketika para pemangku kebijakan pada bank sentral tengah menentukan nasib perekonomian negaranya. Ketika para dovish menganggap kesehatan ekonomi adalah pemerataan, para hawkish justru meyakini bahwa pengendalian inflasi adalah kunci dari kestabilan perekonomian. Dua kebijakan ini sama-sama mempengaruhi kurs dollar Australia.

Sikap Dovish yang mengesampingkan inflasi demi pemerataan, menjadi musuh para hawkish yang menaruh perhatian besar pada inflasi.

Prediksi Masa Depan

Jika kebijakan ini terus dipertahankan, bukan tidak mungkin kurs dollar Australia ke rupiah hari ini akan terus merosot. Meski membeli dollar Australia pada masa ini terdengar menguntungkan, karena anda bisa mendapatkan 1 dollar Australia dengan harga yang murah, namun kita akan dirundung ketidakpastian kapan kebijakannya akan dicabut. Sehingga kemungkinan mendapat untung dalam penjualan mata uang ini terbilang kecil.

Namun, bukan berarti anda tidak lagi memiliki peluang untuk berinvestasi pada mata uang asing. Dampak negatif dari penurunan kurs dollar Australia hari ini hanya akan dirasakan oleh para pengguna mata uangnya saja, dan tidak akan berdampak pada mata uang lain.

Jadi jika anda ragu untuk memulai investasi karena kondisi mata uang Australia sedang merosot, tidak perlu khawatir. Anda masih bisa berinvestasi ke mata uang lain yang kursnya lebih stabil seperti Dollar US atau Dollar Hongkong. Anda hanya perlu tetap cermat dalam memilih dan memantau kondisi pasar agar dapat melihat peluang keuntungan dari setiap investasi valuta asing atau mata uang asing yang anda lakukan.