Berapa Kurs Dollar Hari Ini ? Simak Selengkapnya Dibawah Ini!

BERAPA KURS DOLLAR HARI INI ? SIMAK SELENGKAPNYA DIBAWAH INI!

02 November 2021 in Blog - Kurs - by Adi Nugroho

Kurs atau nilai mata uang merupakan salah satu hal yang penting karena dapat mempengaruhi adanya stabilitas ekonomi. Kurs menjadi salah satu cara agar suatu negara bisa bertransaksi ke negara lain. Hal ini membuat transaksi ke negara lain berjalan dengan baik.

Dalam pasar valuta asing, kurs merupakan hal yang penting karena memiliki fungsi sebagai alat pembayaran internasional dan sebagai alat memperlancar perdagangan internasional.

Indonesia merupakan negara berkembang, dimana dalam perekonomiannya Indonesia memakai sistem kurs mengambang bebas (free floating exchange rate system) dimana nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (USD) ditentukan oleh mekanisme pasar.

Mata uang dollar dari waktu ke waktu cenderung mengalami peningkatan. Namun, hari ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan. Rupiah akan diprediksi melemah disepanjang perdagangan dalam hasil rapat bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed).

Hari ini nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah hingga 30 poin atau 0,21 persen dari posisi 14.173 per dolar AS ke posisi 14.203 per dolar AS.

Meningkatnya dolar menyebabkan mata uang rupiah semakin melemah yang menyebabkan harga-harga kebutuhan barang dan transportasi mengalami kenaikan.

Walaupun pada saat ini rupiah tengah melemah, namun terkadang rupiah bisa saja menguat. Hal ini belum berbanding lurus dengan dolar yang setiap saat semakin menguat dan menekan rupiah.

Perkembangan bisnis yang ada di Indonesia belum tentu bisa menjamin perekonomian Indonesia semakin membaik. Lalu, apa saja fator penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar? Simak penjelasnnya di bawah ini!

1. Perekonomian di Amerika sedang meningkat

Faktor ini merupakan salah satu yang sangat berpengaruh atas melemahnya mata uang rupiah Indonesia. Namun, The Fed mempunyai rencana yang disebut tappering off atu adanya pengurangan quantitative easing atau disebut dengan stimulus ekonomi.  

Ternyata rencana ini membuat dolat Amerika semakin kuat yang menyebabkan suplai dolar akan berkurang.

Dampaknya terhadap Indonesia sangat buruk, karena Indonesia menjadi mudah terdepresiasi oleh pengaruh mata uang asing yang menekannya 

Ditambah rupiah memiliki karakter soft currency yang artinya rupiah sangat sensitif dengan perekenomian internasional.

2. Tertekan oleh The Fed

Selain rencana pengurangan quantitative easing yang dibuat oleh The Fed, terdapat rencana lain yang membatasi adanya pembelian obligasi ditahun 2013.  Hal tersebut mengakibatkan nilai tukar dari rupiah serta IHSG yang sering disebut dengan indeks saham gabungan saling berfluktuasi sangat tajam. 

Hal ini tentu berpengaruh besar terhadap perekonomian Amerika sebagai cara pemulihan yang nanti nya sangat mengganggu lalu lintas jalur keuangan dunia.

3. Menurun dan anjlok nya komoditas ekspor Indonesia

Faktor Menurun nya permintaan ekspor barang dari berbagai belahan dunia, akan menyebabkan perekonomian Indonesia terganggu.

Contohnya seperti, jika jumlah ekspor mengalami penurunan maka rupiah akan melemah. Oleh karena itu, hal yang harus dilakukan pemerintah agar rupiah segera membaik adalah meningkatkan kembali permintaan ekspor dunia.

Jika permintaan ekspor semakin anjlok, maka neraca perdagangan pun akan semakin buruk.

4. Impor barang yang semakin tinggi 

Dikala merosot nya permintaan ekspor barang, berbanding terbalik dengan meningkatnya permintaan impor barang-barang luar negeri. Hal ini menjadi kesalahan masyarakat yang sangat menyukai barang-barang dari luar negeri dibandingkan barang-barang lokal. 

Padahal barang lokal tidak kalah baik kualitasnya dengan barang luar negeri. Anda juga perlu mengetahui jika beberpa produsen luar negeri yang membuat barangnya menggunakan bahan baku dari Indonesia.

Apabila terjadi impor yang terus meningkat setiap waktunya maka kondisi perekonomian Indonesia pastinya akan mengalami pelemahan, dimana nilai tukar rupiah akan terus merosot. Jika hal ini terjadi, masyarakat Indonesia harus mengurangi mengonsumsi barang-barang buatan dari luar negeri jika tidak ingin terjadi penurunan perekonomian.

Jika mengonsumsi impor barang buatan luar negeri, selama enam tahun kedepan nantinya akan membuat neraca keuangan dalam negeri menjadi tertekan.