Kurs dolar Singapura hari ini, kurs (nilai mata uang) adalah salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi. Salah satu cara suatu negara dapat melakukan transaksi dengan negara lain adalah dengan menggunakan kurs.
Kurs merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pasar valuta asing sebab, kurs berfungsi sebagai alat pembayaran internasional yang dapat memperlancar lalu lintas perdagangan dunia.
Sebagai negara berkembang, dalam kegiatan perekonomian Indonesia menggunakan sistem free floating exchange rate system (sistem kurs mengambang bebas). Jadi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, dalam hal ini USD sangat ditentukan oleh mekanisme pasar.
Dari waktu ke waktu mata uang dollar AS cenderung semakin meningkat dan Indonesia sering mengalami pelemahan. Namun Tidak dengan hari ini.
Nilai tukar rupiah ada pada angka 14.226 per dolar AS. Menguat 0,13 persen dari hari sebelumnya. Berbeda halnya dengan nilai tukar mata uang Singapura.
Sempat menguat melawan rupiah, kurs Dollar Singapura hari ini mengalami pelemahan. Kurs dollar Singapura ke rupiah melemah 0,32 persen dari hari sebelumnya, yakni 10,53.84. Nilai mata uang terendah dalam tujuh hari belakangan.
Sejak pandemi nilai mata uang Singapura terus mengalami pelemahan. Bahkan sampai Oktober kemarin, Kurs Dolar Singapura telah tercatat mengalami pelemahan selama 6 bulan berturut-turut.
Berikut merupakan fakta di balik melemahnya nilai tukar dollar Singapura !
1. Pendapatan Pariwisata Singapura Menurun Drastis
Pandemi Covid-19 membuat aktivitas pariwisata di Singapura menjadi sangat terhambat. Padahal, singapura adalah salah satu negara tujuan wisatawan yang sangat terkenal di dunia.
Pada 2020 lalu, Negeri Merlion tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak setelah negeri Tirai Bambu. Hal ini membuat pemerintah Singapura mengehentikan smentara aktivitas pariwisata di negeranya.
Pada tahun 2018 pendapatan Singapura dari sektor Pariwisata mencapai SG$ 27,1 miliar. Sejak adanya pandemi, pendapatan tersebut mengalami penurunan yang sangat drastis. Ini tentu sangat berpengaruh terhadap harga kurs dollar Singapura.
2. Singapura Terancam Resesi Sejak 2019
Sebenarnya nilai tukar dollar Singapura melemah bukan terjadi baru-baru saja. Ini terjadi sejak akhir tahun 2018. Penyebab utamanya adalah perang dagang yang terjadi antara China dengan Amerika Serikat.
Satu masalah belum terselesaikan, China sebagai negara mitra dagang utama mereka dihantam badai pandemi. Permintaan produk banyak berkurang.
Hal tersebut tentu sangat mempengaruhi nilai ekspor Singapura terhadap China. Padahal, Singapura merupakan salah satu negara yang mengandalkan ekspor untuk memutar roda perekonomian di negaranya.
3. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi yang Dipangkas Oleh Pemerintah Singapura
Selain sektor pariwisata dampak dari pandemi yang sangat terlihat adalah sektor perdagangan. Pada tahun 2020 lalu pemerintah Singapura menurunkan prediksi pertumbuhan PDB yakni menjadi, -0,5% - 1,5%.
4. Dollar Singapura Masuk Dalam 10 Besar Mata Uang Terburuk di Dunia
Dollar Singapura pernah masuk dalam kategori 10 mata uang terburuk di dunia pada tahun 2020. Dollar Amerika yang sampai saat ini masih menjadi Kurs Acuan Dunia, sangat berpengaruh terhadap kinerja Dollar Singapura.
5. Dollar Singapura Pernah Mencapai Rekor Tertinggi
Tahun 2018, Dollar Singapura berhasil mencapai rekor tertinggi yakni, Rp 11.082. Sangat berbanding terbalik dengan mata uang rupiah yang pada waktu. Rupiah pernah melemah sampai pada angka Rp 15.000.
Namun kini keadaan tersebut berbalik. Grafik kurs dollar Singapura terhadap rupiah terus menurun. Bahkan, Kurs dollar Singapura hari ini melemah terhadap nilai tukar rupiah.