Untuk melakukan transaksi perdagangan secara internasional harus ada nilai patokan harga yang disepakati bersama, nilai tersebut kini dikenal dengan nama Kurs.
Kehadiran kurs ini punya pengaruh yang cukup besar terutama terhadap keberlangsungan ekonomi di sebuah negara dan untuk memantau stabilitas harga di pasaran. Kurs mempunyai beberapa jenis yang dapat dibedakan.
Ada pula yang dikenal dengan nama kurs tengah Bank Indonesia. Apakah itu? Simak artikel di bawah ini.
Jenis-jenis Kurs dan Fungsinya
1. Kurs Beli
Jenis ini sering kita dengar ketika Anda akan menukarkan uang Rupiah ke dalam bentuk mata uang dolar. Kurs beli digunakan pada setiap bank dan juga pasar valuta asing.
2. Kurs Jual
Saat Anda sudah bepergian dari luar negeri, uang yang masih tersisa harus ditukarkan kembali menjadi Rupiah dan aktivitas di sini dinamakan kurs jual. Harganya bisa berbeda dari kurs beli.
Sama halnya ketika nilai Rupiah sedang melemah, orang yang mempunyai uang dolar akan langsung menukarkannya karena nilai jualnya sedang tinggi.
3. Kurs Tengah
Yang satu ini mungkin jarang terdengar, namun kurs ini punya kegunaan untuk menghitung antara nilai kurs jual dan kurs beli. Cara menghitungnya hanya dengan menjumlahkan keduanya lalu membagi dua.
4. Kurs Pajak/Fisikal
Nilai kurs ini diterapkan hanya dalam transaksi perpajakan Indonesia yang di dalamnya untuk perhitungan biaya masuk barang, PPN, Pajak penjualan, biaya keluar juga PPh yang asalnya memakai mata uang asing.
Mengenal Kurs Tengah Bank Indonesia
Kurs tengah Bank Indonesia atau nama lainnya BI Intermediate Exchange Rate adalah kurs yang digunakan oleh BI untuk pencatatan nilai-nilai konversi valuta asing untuk laporan keuangan saat tutup buku (per 31 Desember).
Nilai-nilai ini akan diterbitkan setiap harinya oleh pihak BI dan sering dipakai oleh perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia. Fungsi lain dari kurs ini adalah berkaitan dengan pelaporan pajak.
Cara hitungnya hanya melakukan penjumlahan antara kurs jual dan beli, lalu setelah itu jumlahnya dibagi dua.
Misal kurs jual Rp 14.310 dan kurs beli Rp 14.183, nilai kurs tengahnya adalah:
Rp 14.310 + Rp 14.183 = Rp 28.493 : 2 = 14.246
Faktor yang Mempengaruhi
Berikut ada faktor-faktor yang mempengaruhi kurs tengah, diantaranya.
1. Inflasi dan Deflasi
Pergerakan uang di sebuah negara memang tak selamanya selalu stabil, kadang kala bisa saja mengalami perubahan yang dinamakan inflasi dan deflasi.
Ketika terjadi inflasi maka nilainya akan turun, begitupun saat deflasi yang mana nilai uang akan naik dan kedua hal ini bisa mempengaruhi terhadap pendapatan sebuah perusahaan.
2. Kebijakan Pemerintah
Pemerintah punya kendali dalam menentukan peraturan yang berlaku bagi mereka yang berdiam di Indonesia dan hal ini tak lepas juga pada kebijakan mengenai nilai tukar uang asing.
Adanya kebijakan dan juga aktivitas kontrol yang dilakukan oleh pihak pemerintah ini bertujuan menjaga stabilitas ekonomi negara.
3. Suku Bunga Berbeda
Setiap negara mempunyai nilai suku bunga yang berbeda dimana hal tersebut berpengaruh pada modal. Ketika nilainya sedang naik maka modal asing juga meningkat, bisa jadi signifikan dan begitu sebaliknya.
Disaat nilai bunga sedang mengalami penurunan pun nantinya harga modal asing juga akan menurun mengikuti pergerakan nilai yang ada. Semuanya berpengaruh pada nilai mata uang asing atau valas.
Demikian sekilas penjelasan mengenai kurs tengah Bank Indonesia yang perlu Anda ketahui juga, semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda semua.