Kurs tengah BI – kurs adalah harga suatu mata uang dari suatu negara terhadap mata uang yang berasal dari negara lainnya. Kurs sering digunakan untuk transaksi yang melibatkan dua mata uang dari negara yang berbeda.
Misalkan, Anda membeli barang di luar negeri dan menggunakan dollar dalam transaksinya, maka kurs inilah yang akan bekerja.
Contoh, Anda adalah warga negara Indonesia sehingga mata uang yang digunakan adalah rupiah dan Anda ingin berlibur ke Amerika yang memiliki mata uang Dollar. Nah, perbandingan antara nilai kedua mata uang inilah yang disebut dengan kurs atau kadang disebut juga kurs valuta asing.
Terdapat empat jenis kurs di bank yaitu kurs jual, kurs beli, kurs pajak, dan kurs tengah bank Indonesia.
1. Kurs jual
Kurs jual adalah kurs yang dipakai apabila bank menjual suatu mata uang asing. Artinya, bank sebagai pihak penjual dan Anda sebagai pihak pembeli
2. Kurs beli
Kurs beli adalah kurs yang dipakai apabila posisi bank sebagai pembeli dan Anda sebagai pemegang mata uang asing. Artinya, Anda sebagai pihak penjual dan bank sebagai pihak pembeli.
Namun, meskipun terlihat seperti transaksi jual beli, pihak bank lah yang menentukan harga mata uang asing tersebut baik ketika menjual maupun membeli.
4. Kurs pajak
Kurs pajak sering juga disebut sebagai kurs fiskal yaitu nilai kurs yang diterapkan pada transaksi perpajakan di Indonesia seperti pelunasan Bea Masuk, PPN barang dan jasa, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Bea Keluar, dan PPh yang terjadi dengan menggunakan nilai mata uang asing.
5. Kurs tengah Bank Indonesia
Kurs tengah bank Indonesia (BI) adalah kurs yang digunakan untuk mencatat nilai konversi mata uang asing dalam laporan keuangan perusahaan.
Disebut kurs tengah BI karena bank Indonesia adalah pihak yang menerbitkan nilai kurs tengah tersebut setiap harinya.
Kurs tengah adalah kurs antara jual dan beli yang dihitung dengan cara jumlah kurs jual dan kurs beli dibagi dua.
Selanjutnya, selisih dari perbedaan tersebut akan dicatat dalam Other Comprehensive Income (OCI).
Banyak orang yang masih sulit membedakan antara kurs tengah bank Indonesia dengan kurs pajak. Nah, perbedaan antara kurs tengah BI dan kurs pajak adalah pada waktu penggunaan dan fungsi kurs masing-masing.
Kalau aktivitas wajib pajak, maka penggunaan kurs pajak dalam perhitungan perpajakan adalah hal yang harus digunakan dalam perhitungannya.
Sedangkan kurs tengah bank Indonesia digunakan saat penutupan pembukuan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan mata uang asing yang beroperasi di Indonesia.
Fungsi kurs tengah bi dan hubungannya dengan pajak Anda
Kurs tengah bank Indonesia digunakan untuk mencatat nilai konversi mata uang asing dalam laporan keuangan perusahaan seperti kas, bank, aktiva, dan pasiva lain dengan mata uang asing dalam neraca per 31 Desember atau pemeriksaan laporan keuangan pada akhir tahun.
Perusahaan akan melakukan penilaian pada semua rincian tersebut sesuai dengan nilai kurs tengah BI pada tanggal tersebut. Namun umumnya, perusahaan asing yang ada di Indonesia yang akan menggunakan kurs ini.
Karena digunakan dalam laporan keuangan akhir tahun, kurs tengah BI berpengaruh pada proses perpajakan perusahaan asing di Indonesia.
Nah, perusahaan yang wajib pajak akan menggunakan kurs tengah bank Indonesia untuk menghitung nilai mata uang asing dalam laporan keuangannya dan selanjutnya digunakan untuk pelaporan pajak.
Hal yang mempengaruhi kurs tengah BI
Nilai kurs bersifat fluktuatif atau bisa berubah-ubah. Perubahan nilai kurs tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini yaitu :
1. Kebijakan pemerintah
Pemerintah memiliki hak untuk melakukan intervensi dalam sektor ekonomi ataupun ikut andil dalam menentukan nilai tukar suatu mata uang.
Hal inilah yang dilakukan pemerintah yang sedang berkuasa untuk mengatur keuangan negara sebagai salah satu cara menjaga kestabilan ekonomi dan menjaga kestabilan kurs mata uang.
2. Tingkat inflasi
Inflasi adalah meningkatnya harga-harga secara umum sedangkan deflasi adalah penurunan harga secara umum. Baik inflasi maupun deflasi, keduanya berpengaruh juga terhadap naik turunnya nilai tukar mata uang suatu negara.
3. Perbedaan suku bunga berbagai negara
Perubahan suku bunga pada suatu negara bisa mempengaruhi arus modal internasionalnya. Jika suku bunga mengalami kenaikan, maka arus masuk modal asing juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya.
Nah, perbedaan suku bunga inilah yang dapat mempengaruhi operasi pasar valuta asing dan pasar uang.
4. Tingkat pendapatan relatif
Laju pertumbuhan pendapatan dalam negeri dapat melemahkan kurs mata uang asing. Jika pendapatan riil dalam negeri meningkat, maka permintaan mata uang asing ikut meningkat.
5. Ekspektasi
Ekspektasi terhadap kondisi nilai mata uang asing di masa mendatang juga bisa mempengaruhi nilai tukar mata uang asing. Pasar valuta asing akan bereaksi dengan cepat terhadap informasi yang berdampak di masa depan.
Jadi, kurs tengah bi atau kurs tengah bank Indonesia perlu diperhatikan apabila Anda hendak menghitung data laporan keuangan perusahaan di akhir tahun karena akan mempengaruhi pelaporan pajak yang harus dibayarkan pada negara.