Singapura diketahui negara yang maju dan dikenal dengan nilai kebutuhan hidup yang mahal. Tak hanya itu, kurs dolar Singapura juga acap kali dinilai tinggi saat ditukar dengan nilai mata uang asing. Namun, tingginya kurs dolar Singapura pun bisa berubah seiring berjalannya waktu dan keadaan yang mendesak.
Kurs Dolar Singapura sendiri telah dibentuk pada tahun 1845 dan 1939. Dengan nilai kurs dolar Singapura dari 100 sen diklaim menggunakan simbol $ atau S$ agar berbeda dari mata uang berbasis dollar lainnya. Bahkan, di Singapura pun, dollar disebut juga dengan kata “Sing.”
Namun, tahukah Anda jika saat ini kurs dolar Singapura sedang mengalami kelemahan? Lalu apa yang menyebabkan kurs dolar Singapura bisa menurun? Simak penjelasannya berikut ini.
Penyebab lemahnya kurs dolar Singapura
Sebelumnya, kurs dolar Singapura diklaim paling tinggi melawan rupiah. Tetapi pada perdagangan kali ini kurs dolar Singapura dinyatakan kembali melemah. Hal ini terjadi karena virus Covid-19 yang menyerang Singapura mencapai rekor tertinggi selama pandemi.
Kurs dolar Singapura menurun hingga 0,2% jika dihitung dengan nilai rupiah mencapai Rp10.532,55/SG$. Bahkan dalam 7 bulan terakhir kurs dolar Singapura dikatakan sudah masuk ke level terendah. Jika dilihat dengan teliti dalam satu bulan terakhir, dolar Singapura sudah merosot hingga 2% melawan rupiah.
Sebelumnya kurs dolar Singapura dilaporkan mencapai 1.342 SGD/USD pada 2021. Rekor tersebut diklaim tinggi dibanding sebelumnya dengan angka 1.328 SGD/USD. Berdasarkan data pembaruan nilai tukar bulanan, rata-rata capai 1.960 SGD/USD dari nilai 1957-01. Dengan 771 observasi.
Sebelumnya data tersebut mencapai angka tertinggi, yakni 3.061 SGD/USD pada 1971-11. Adapun rekor terendahnya dari kurs dolar Singapura sekitar 1.209 SGD/USD. Saat itu, data nilai tukar terhadap mata uang Singapura masih berstatus aktif di CEIC dan dilaporkan oleh CEIC Data.
Berdasarkan hasil riset, kurs dolar Singapura tak berkutik melawan rupiah karena melemahnya harga dan diakibatkan oleh tingginya angka kasus Covid-19 di negara tersebut. Hingga hari ini, kurs dolar Singapura diketahui merosot 0,04% ke Rp10.393,46/SG$ di pasar spot. Levelnya diklaim jadi yang termurah di tahun ini.
Perkembangan level kurs Dolar Singapura
Perkembangan kurs dolar Singapura dari waktu ke waktu semakin terlihat, berikut ini perkembangan dari kurs dolar Singapura kian berubah dari nilai minimum hingga maksimum.
- Periode Oktober 2021, kurs Dolar Singapura ke rupiah diperkirakan mencapai Rp10398 dengan minimum 10242 dan maksimum capai 10554. Sementara di akhir Oktober, kurs Dolar Singapura ada di angka 10374 dengan maksimum Rp10218 dan maksimum 10530.
- Periode November 2021, kurs Dolar Singapura ke rupiah ada di angka Rp10346 nilai minimum 10191 dan maksimum 10501. Sedangkan di akhir November mendatang, kurs Dolar Singapura mencapai angka Rp10363, dengan minimum 10208 dan maksimum 10518.
Dolar Singapura diketahui sebagai mata uang resmi bagi negara universal tersebut. Simbol dari keuangannya bisa ditampilkan sebagai $, meski S$ juga digunakan untuk mata uang asing lainnya, namun kode mata uangnya adalah SGD. Kurs dolar Singapura adalah uang fiat yang kerap dianggap sebagai mata uang terbaik bagi investor dalam jangka panjang.
Biasanya pertukaran dolar Singapura yang paling populer adalah dengan rupee (India). Faktor konversinya diketahui mempunyai 6 digit yang cukup signifikan. Selain India, ternyata konversi lainnya yang terpopuler dari kurs dolar Singapura, yakni antara Dolar Singapura dengan Dolar Amerika, Dolar Singapura dengan Ringgit Malaysia.
Selain di Malaysia, Dolar Singapura juga populer di negara Taiwan, dan Thailand. Kurs Dolar Singapura sendiri telah dibentuk pada 12 Juni 1967 atau sekitar 54 tahun yang lalu. Dolar Singapura mempunyai 6 koin, dan 11 uang kertas ($1, $2, $5, $10, $20, $25, $50, $100, $500, $1000, dan $10000.
Sebelumnya kurs dolar Singapura dijuluki sebagai dolar perkasa di hadapan rupiah sepanjang tahun. Karena Singapura memiliki kondisi fundamendal pendukung, yakni sektor manufaktur yang lebih kuat dibanding di Indonesia, indeks manufaktur yang meningkat, sumbangan manufaktur dengan produk domestik bruto (PDB).
Ada juga pertumbuhan ekonomi dengan tingginya kontribusi sektor manufaktur, kinerja perdagangan yang aktif dan positif hingga melimpahnya devisa sebagai modal yang penting untuk pembentukan cadangan devisa.
Jika Anda tertarik melakukan trading forex atau valas, Anda bisa mencoba di FOREXimf. Di sana Anda akan bertemu broker yang andal dan terpercaya yang bisa membantu Anda mendapatkan keuntungan maksimal.