Lebih Untung! Ini Bedanya Trading Oil, Saham dan Deposito

LEBIH UNTUNG! INI BEDANYA TRADING OIL, SAHAM DAN DEPOSITO

02 April 2020 in Blog - by Eko Trijuni

Perekonomian dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja di tengah merebaknya pandemi virus Corona (COVID-19) di berbagai belahan dunia. Bahkan, negara sekaliber Amerika Serikat yang merupakan negara adidaya sekalipun dibuat tak berdaya saat di hadapkan dengan pandemi virus corona ini.

Saking masifnya persebaran COVID-19 ini, dampak yang ditimbulkan pun sangat besar, terutama di pasar finansial — di mana, hampir seluruh bursa saham di dunia mengalami penurunan yang berimbas pada terpuruknya harga saham, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini terjadi karena kepanikan para pelaku pasar yang menjual aset-asetnya untuk di pindahkan ke aset lain yang lebih aman (safe-haven).

Tidak hanya itu, dunia perbankan pun tak lepas dari pengaruh kepanikan pasar akibat pandemi COVID-19 ini. Imbasnya, banyak bank sentral mengambil kebijakan dengan menurunkan tingkat suku bunganya, tidak terkecuali Bank Indonesia. Hal ini tentu akan berdampak langsung terhadap turunnya bunga bank, termasuk juga bunga deposito.

Seperti tak mau ketinggalan, sektor komoditas pun mengalami hal serupa. Jika kita mengikuti berita, saat ini harga minyak mentah dunia mengalami penurunan yang sangat tajam, bahkan sempat mencetak harga terendah dalam 18 tahun terakhir. Hal ini terjadi karena adanya kekhawatiran terhadap berkurangnya permintaan.

Bukan hanya itu saja, di sisi lain juga saat ini tengah terjadi “perang harga” antara Arab Saudi dan Rusia, di mana Arab Saudi akan menaikkan produksi minyak-nya hingga 10 juta barrel per hari sebagai balasan terhadap Rusia yang menolak kesepakatan terkait pemangkasan produksi yang diajukan oleh OPEC.

Di tengah jatuhnya harga saham, rendahnya tingkat suku bunga deposito dan melemahnya harga minyak mentah dunia serta tanggapan dari sejumlah pengamat yang mengatakan bahwa ekonomi dunia tengah berada di ambang resesi, nyatanya, masih ada peluang yang bisa dimanfaatkan di tengah ketidakpastian ekonomi yang terus dibayangi oleh pandemi.

Ssstttt.. tidak semua orang tahu peluang ini!

Peluang Di Tengah Merosotnya Harga Saham, Deposito dan Oil

Seperti yang kita tahu, tidak ada satupun dari ketiga instrumen investasi tadi yang sedang baik-baik saja di mana Anda bisa mengambil keuntungan darinya. Akan tetapi, ada satu instrumen investasi, dan hanya satu-satunya saat ini yang memiliki peluang profit lebih baik dibandingkan dengan instrumen lainnya, yaitu minyak mentah.

Berbeda dengan deposito dan saham, minyak mentah, meskipun sama-sama sedang melemah namun Anda tetap bisa memanfaatkan peluang tersebut untuk mendulang keuntungan.

Saat artikel ini dimuat, harga minyak mentah berada di kisaran $20 per barrel atau $0.12 per liter, jika dikonversi ke dalam Rupiah, berarti harganya hanya Rp. 1.900 per liter (kurs $1 = 16.000). Bisa Anda bayangkan, saat ini harga minyak mentah lebih murah dari 1 liter air mineral!

Berikut gambaran potensi keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari trading oil.

Fakta Harga Oil:

  • Harga oil saat ini berada di kisaran $20 per barrel.
  • Harga oil saat ini berada di angka terendah dalam 18 tahun terakhir.
  • Bahkan harga oil saat ini termasuk harga yang murah.
  • Kecil kemungkinan untuk harga oil mencapai 0 (nol) atau gratis.
  • EIA atau Badan Statistik Energi dari Pemerintah AS memperkirakan harga rata rata Oil untuk tahun 2020 ini berada di di kisaran $43.
  • Desakan Trump agar Rusia & Arab Saudi akhiri perang harga menguatkan terjadinya prediksi EIA.

Trading Plan untuk Oil:

Buy: 0.1 lot oil di harga $20.00

Target Profit: $ 43.00

Perhitungan ROI

Perhitungan ini berdasarkan asumsi sampai dengan bulan Desember 2020 (8 Bulan).

Modal untuk trading oil di kisaran Rp. 30.000.000 ($3,000)

Trading Deposito Saham Mandiri
Transaksi 0.1 lot 6500 lembar saham
Margin Yes No No
Potensi Profit (43.00 – 20.00) x 1.000 x 0,1 lot =

$2,300 atau Rp. 23.000.000

(4.25% x 25.000.000 x 8 Bulan) / 12 =

Rp. 708.333,-

(5.500 – 4.610) x 6.500 =

Rp 5.785.000

Resiko Rp. 20.000.000 (jika harga oil turun sampai nol). Ada penalti jika dicairkan sebelum jatuh tempo. (3.700-4.610) x 6.500 lembar=

Rp. 5.915.000

ROI 76.7% 2.8% 19.28%

  • Deposito Bank Mandiri Tenor 12 bulan
  • Harga saham Mandiri tgl 1 April di harga Rp. 4.610,-
  • Asumsi saham Mandiri naik 20% ke level Rp. 5.500,- (rata-rata per tahun kenaikan saham 20% — Rudiyanto)
  • Asumsi Saham Mandiri naik ke level tertinggi tahun ini di kisaran Rp. 7.400,-