Halo Traders, ada yang tahu dengan kumpulan pola candle ini?
Ya, itulah candlestick pattern yang bisa membantu traders menganalisa market dan dijadikan acuan untuk melakukan open posisi di market.
Setiap bentuk dari candlestick punya ceritanya sendiri. Seperti Doji, yang merupakan candlestick tanpa bodi yang mengindikasikan pertarungan seimbang antara bullish dan bearish.
Ada juga pola candlestick hammer yang mengindikasikan terjadinya reversal karena kekuatan buyer yang mengalahkan seller.
Tapi pernahkah trader saat open posisi mengikuti pola candlestick, malah sering mengalami loss? Mungkin ini pengalaman yang umum bagi banyak trader. Tapi traders, pernah tidak berpikir bahwa pola-pola yang muncul ini seringkali menipu.
Meski dikatakan bahwa peluang saat candlestick yang muncul bisa mencapai 65%-75%, banyak loh trader yang masih mengalami loss saat open posisi.
Kenapa ini bisa terjadi?
Salah satu alasan utamanya adalah kurang tepatnya dalam menentukan saat entry. Contohnya, menggunakan candlestick pada time frame yang terlalu kecil, seperti M1 dan M5.
Jelas jika entry menggunakan candlestick di time frame tersebut sering gagal karena fluktuasi harga sangat cepat dan tidak mengikuti arus trend utama.
Coba perhatikan salah satu contoh ketika muncul pola Doji Morning Star di AUDUSD TF M1. Secara teknis pola ini memang berhasil, akan tetapi jika trader mencoba open posisi tertentu area yang diambil tidak akan tepat di area entry, karena adanya spread.
Jadi bisa dikatakan pola candlestick tidak cocok digunakan di semua time frame. Idealnya jika ingin menggunakan pola candlestick minimal di time frame H1 sampai D1, maka peluangnya akan lebih besar dan akurat.
Selain itu, kegagalan juga dapat terjadi jika pola candlestick muncul di area yang tidak relevan. Seperti tidak berada di zona kunci supply/demand atau area support/resistance.
Jika kemunculan pola candle tidak berada di area-area tersebut maka potensi keberhasilan akan berkurang.
Misalnya ada candle Harami seperti saat trend naik seperti gambar di atas, kemunculan pola candle tersebut tidak di area kunci.
Jadi harga akan tetap mengikuti arus utamanya, dan hanya menganggap kemunculan candlestick tersebut sebagai koreksi saja, dan yang namanya koreksi itu bisa panjang atau pendek.
Coba perhatikan gambar di atas, kemunculan pola candlestick Bullish Engulfing di EURAUD TF H4 ini tepat berada di area support, dan lihat bagaimana harga bergerak setelahnya.
Trader yang open posisi di sana pasti sudah mendapatkan profit yang tidak sedikit, alasan kenapa perlu memperhatikan zona kunci supply/demand atau area support/resistance karena pola candlestick adalah strategi untuk reversal, jarang sekali untuk continuation.
Jadi sudah jelas kan, kenapa candlestick bisa menipu trader?
Bukan karena trader salah mengidentifikasi kemunculannya. Tapi karena kurang tepat kapan harus entry di market, sehingga potensi yang dihasilkan kurang maksimal.
Itulah kenapa Pola Candlestick bisa menipu trader. Jadi jangan salah lagi, apalagi terburu-buru ketika menemukan candlestick di chart.
Untuk menghindari tipuan pola candlestick, penting untuk memperhatikan aspek-aspek lain seperti arah tren, zona kunci supply/demand, level support/resistance, dan menggunakan alat bantu seperti indikator stochastic, moving average (MA), dan Bollinger bands.
Jadi, jangan terburu-buru ketika menemukan pola candlestick di chart, perhatikanlah market secara keseluruhan, dan pertimbangkan penggunaan indikator serta tools lainnya untuk mengambil keputusan yang lebih tepat.
Dengan demikian, trader dapat menghindari tipuan pola candlestick dan meningkatkan peluang profit dalam trading forex. Jangan ragu untuk bergabung dalam Grup Telegram VIP FOREXimf untuk mendapatkan tempat diskusi, belajar, dan berbagi dengan trader lainnya.