Pengertian, Jenis, dan Cara Trading Menggunakan Falling Wedge

PENGERTIAN, JENIS, DAN CARA TRADING MENGGUNAKAN FALLING WEDGE

22 September 2021 in Blog - Pattern - by Adi Nugroho

Falling wedge – sebelum membahas lebih lanjut mengenai falling wedge, kita akan membahas terlebih dahulu apa itu wedge. 

Wedge adalah pola yang mempunyai bentuk mirip dengan pola triangle, pola flag, atau pola pennant dan juga merupakan pola reversal ataupun berkelanjutan. 

Pola wedge adalah pola yang unik karena merupakan pola berkelanjutan yang bisa digunakan untuk menunjukkan pola pembalikan arah, tergantung arah pola wedge dan tren besarnya. 

Pola wedge memiliki dua karakterisitik yaitu jika breakout berlawanan dengan arah wedge, maka akan lebih akurat dan semakin curam wedge, maka semakin akurat hasilnya. 

Nah, ada dua jenis pola wedge yaitu rising wedge dan falling wedge. 

Rising wedge adalah pola yang ketika uptrend menunjukkan akan akan terjadi pembalikan arah. Sedangkan saat downtrend, pola rising wedge adalah indikasi bahwa trend akan melanjutkan penurunan. 

Pondasi pembentukan rising wedge adalah higher high dan higher low yang semakin keatas membuat range harga semakin menyempit. Hal itu mengindikasikan bahwa kekuatan trader pembeli semakin melemah dan keinginan beli sudah kecil. 

Sedangkan untuk falling wedge, pada saat uptrend, pola falling wedge biasanya megindikasikan trend akan melanjutkan penguatan. 

Sedangkan saat downtrend, pola falling wedge biasanya merupakan indikasi bahwa akan terjadi pembalikan arah. 

Pondasi pembentuk falling wedge adalah lower high dan lower low yang semakin kebawah akan membuat range harga semakin menyempit. Hal itu menunjukkan bahwa kekuatan trader penjual semakin kecil dan keinginan menjual semakin melemah. 

Sample Banner

BELAJAR TRADING DARI YANG TERBAIK

Belajar tanpa repot. Cocok untuk pemula hingga mahir. GRATIS

Jenis falling wedge dibagi menjadi 2 yaitu falling wedge continuation dan falling wedge reversal. 

Pola falling wedge adalah pola berkelanjutan yang terbentuk ketika harga memantul di antara dua garis tren yang mengarah ke bawah dan menyatu. 

Falling wedge terjadi pada secondary trend. Nah untuk mencapai secondary trend, harus didahului terlebih dahulu oleh primary trend. 

Berikut ini adalah 2 jenis pola falling wedge yaitu : 

1. Falling wedge continuation 

Falling wedge continuation atau falling wedge berkelanjutan adalah pola falling wedge yang muncul dalam trend naik ketika harga cenderung konsolidasi atau diperdagangkan dengan cara yang lebih menyamping. 

2. Falling wedge reversal 

Falling wedge reversal adalah pola dalam proses pembalikan trend dari downtrend menuju uptrend. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa terjadi falling wedge reversal adalah : 

a. Trend sebelumnya 

Agar bisa membentuk pola falling wedge reversal maka pola sebelumnya harus downtrend dan waktunya minimal harus 3 bulan, jika kurang dari itu maka polanya gagal dan hanya menjadi pola-pola biasa. 

b. Titik resisten menurun 

high dari setiap titik harus terus lebih rendah selama proses pembentukan trend. Bisa juga dengan resisten harus berbentuk lower high dan polanya semakin kekanan semakin mengecil. Idealnya high yang terbentuk adalah tiga titik. 

c. Garis support 

Pada proses pembentukan pola falling wedge, idealnya adalah terdapat dua titik support dan support terakhir harun lebih rendah dari support sebelumnya dengan selisih setidaknya 1 tick atau beberapa tick dari support sebelumnya. 

d. Break resisten 

Agar pola falling wedge terbentuk sempurna maka resisten harus ditembus dan didukung dengan volume yang besar. 

e. Volume 

Selama proses pembentukan  pola volume harusnya ikut mengecil dan saat break resisten volume harus meningkat secara meyakinkan 

Nah, begini cara trading menggunakan falling wedge 

1. Cara entry 

Lakukan entry saat break resistance atau sudah menembus garis trend line. Hal ini akan lebih aman daripada melakukan entry pada saat harga masih support karena ada kemungkinana gagal membentuk pola falling wedge dan harga turun. 

2. Target price

Ada dua cara yang bisa Anda lakukan untuk menentukan target price yaitu dengan cara target pattern dan fibonacci. 

3. Stop loss 

Lakukan stop loss ketika falling wedge pattern gagal terbentuk, artinya ketika harga berbalik turun, lakukan stop loss ketika harga telah menembus support. 

4. Langkah antisipasi 

Jika falling wedge pattern gagal, maka anda perlu menyiapkan langkah antisipasinya yaitu dengan cut loss. Ketika sudah open posisi buy, tetapi harga kembali turun dan menembus support dengan volume besar maka Anda dapat mempertimbangkan untuk revers action short sell. 

Meskipun mampu mengindikasikan bagaimana pergerakan harga selanjutnya, tetap saja terdapat kekurangan dari falling wedge yaitu : 

Kelebihan falling wedge : 

  1. Sering terjadi di pasar keuangan 
  2. Pola falling wedge memungkinkan trader untuk bisa masuk posisi saat pasar sedang trend setelah melewati langkah awal 
  3. Menyajikan level stop, entry, dan limit yang jelas
  4. Peluang untuk rasio risiko-profit yang menguntungkan 

Kekurangan falling wedge : 

  1. Bisa menjadi hal yang ambigu bagi trader pemula 
  2. Membutuhkan konfirmasi tambahan menggunakan indikator teknikal dan osilator lainnya 
  3. Sering salah diidentifikasi 
  4. Dapat menandakan pola pembalikan atau berkelanjutan, sehingga perlu diidentifikasi dengan benar.

Pola wedge adalah pola populer yang umum digunakan pada perdagangan forex termasuk juga falling wedge. Hal itu bisa digunakan untuk membantu trader mengidentifikasi titik pembalikan harga maupun kemana arah harga selanjutnya. 

Namun, untuk Anda yang pemula, disarankan untuk mengenal dan berlatih pola wedge baik rising wedge maupun falling wedge terlebih dahulu melalui akun demo.