Para analisis berpendapat, bahwa investor maupun trader/dealer yang masuk ke dalam perdagangan suatu produk investasi seperti saham, komoditi atau valuta asing, melihat grafik pergerakan harga sama halnya seperti melihat sebuah proposal investasi. Dalam grafik pergerakan harga menunjukkan performa sebuah produk investasi pada masa lalu.
Saat ini Analisis pada grafik (analisis teknikal) masih diminati oleh para trader walaupun sifatnya tidak pasti. Dalam artikel investopedia, menyebutkan bahwa analisis teknikal adalah analisa yang berdasarkan pada data-data mengenai harga historis yang terjadi pada harga pasar saham dimasa lampau guna memprediksi pergerakan harga saham di masa mendatang. Dalam analisis teknikal terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan salah satunya adalah Chart Pattern.Quick Tips: Cara Cepat Jago Trading Forex
Chart pattern adalah pola pergerakan harga yang terjadi secara berulang sehingga pola tersebut dapat digunakan untuk memprediksi harga dimasa yang akan datang. Dimana dalam pola tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kemana harga akan bergerak. Selain bisa mendeteksi arah harga, pola ini juga bisa diamati di setiap time frame, mulai dari 1m, 15m, sampai MN yang mengakibatkan chart pattern ini sangat penting dalam analisis teknikal.
Pergerakan chart pattern tidak selalu bergerak ke satu arah saja, karena adanya pengaruh berbagai kepentingan dari banyaknya pasar. Menguasai chart pattern berarti mampu mengambil strategi dengan menguasai teknik pola untuk mempermudah pengolahan strategi trading. Secara umum Chart pattern dikategorikan menjadi 3 jenis, simak 3 jenis Chart Pattern dibawah ini!
3 Jenis Chart Trading Pattern Lengkap
1. Reserval Pattern atau Pola Pembalikan Trend
Jenis trading chart pattern dengan jenis Reversal Pattern adalah jika Anda pernah menemukan pola-pola tersebut, kecenderungannya adalah harga akan mengalami pembalikan arah atau berlawanan.
Dilansir dari IDR Forex, contoh dari Reserval Pattern adalah saat ini Pair trend EUR/USD sedang turun/down. Dan pada saat itu anda menjumpai chart pattern reversal, maka pada saat itu juga anda dapat melakukan OP Buy. Chart Pattern Reversal Ada 6 macam, seperti yang ditampilkan pada gambar di bawah ini:
Keterangan:
Entry : Titik untuk melakukan OP
Stop : Titik untuk penempatan SL
Target : Titik untuk penempatan TP
Chart Pattern Reversal Ada 6 macam, seperti yang ditampilkan pada gambar di atas:
-
Double Top
Polanya ketika harga bergerak dari bawah ke atas. Jika Anda pernah menemukan Double Top ketika uptrend seperti gambar diatas kemungkinan harganya akan berubah atau berbalik arah, secara Trend menjadi bearish atau kebawah.
-
Double Bottom
Polanya ketika harganya bergerak dari atas ke bawah. Ketika terjadi pola Double Bottom seperti gambar di atas, hal tersebut akan berpeluang berubah arah dari bearish menjadi bullish ke atas.
-
Head and Shoulders
Pola ini menandakan kekuatan buyer yang mulai melemah. Dan jika penurunan harga berikutnya sukses menembus neckline (garis bawah titik low), maka besar kemungkinan harga berlanjut dalam downtrend.
-
Inverse Head and Shoulders
Pola ini sama seperti Head and Shoulders, tetapi posisi pola low price menjadi dasar formasi head dan kedua shoulder. Titik-titik high dalam pola ini digunakan sebagai landasan penentuan neckline. Ketika harga sukses breakout dari neckline, kemungkinan bullish reversal tercipta.
-
Rising Wedge
Pola ini jarang ditemui, tetapi dianggap lebih valid karena memberikan konfirmasi lebih baik atas kemampuan harga yang menembus resistance.
-
Falling Wedge
Pola ini hanya perlu mengkonversi sinyal bullish reversal yang muncul ketika harga mendekati akhir downtrend.
2. Continuation Pattern atau Pola Kelanjutan
Continuation Pattern adalah dimana Anda dapat melakukan OP yang Searah dengan trend saat itu dan bermanfaat untuk mengidentifikasi suatu “penyimpangan”. Dilansir dari IDR Forex, contoh dari continuation pattern adalah saat ini Pair trend EUR/USD sedang turun/down. Dan pada saat itu anda menjumpai chart pattern continuation, maka pada saat itu juga anda dapat melakukan OP Sell.
Contoh pola chart dalam Bilateral Pattern adalah sebagai berikut:
-
Ascending Triangle
Ascending triangle ditandai dengan low price yang mengecil, sementara high nya cenderung stabil.
-
Descending Triangle
Berkebalikan dengan pola ascending triangle, descending triangle menggambarkan high yang terus menurun, dan low yang relatif stabil.
-
Bullish Flag
Pola chart yang menyerupai bendera ini mengalami lonjakan harga yang berperan sebagai ‘tiang’, dan koreksi yang terjadi setelahnya berfungsi sebagai ‘bendera’. Jika pelemahan diawali dengan penguatan signifikan, maka harga tengah membentuk pola bullish flag dan penurunan bersifat koreksi sementara.
-
Bearish Flag
Dasar pemahaman Bearish Flag mirip dengan Bullish Flag, tetapi dalam teknik ini menggunakan kemerosotan sebagai ‘tiang’ dan koreksi naik sebagai ‘bendera’. Pola ini mengindikasikan sinyal penerusan downtrend.
-
Bullish Pennant
Bullish pennant memiliki ‘tiang’ akibat didahului penguatan harga yang kemudian diikuti koreksi dengan pola high low yang membentuk triangle.
-
Bearish Pennant
Sinyal dalam teknik ini mengalami penerusan downtrend. Pola bearish pennant mengkombinasikan komponen pola triangle dan flag dari penurunan harga yang terjadi.
-
Bullish Wedge
Bullish Wedge memiliki tiang dan diikuti pola korektif, berbentuk seperti pola segitiga serta berlawanan arah dengan trend. Bullish Wedge dalam analisa dengan koreksi harga akan bergerak ke arah bawah.
-
Bearish Wedge
Pola ini muncul ketika trend harga sedang didominasi sentimen bearish.
3. Bilateral Pattern
Bilateral Pattern adalah peluang yang bisa bergerak ke dua arah. Ketika pola terbentuk dengan breakout ke atas artinya akan bergerak ke atas, dan jika breakout bawah artinya akan bergerak turun ke bawah. Dalam hal ini Anda bisa letakkan satu order di puncak formasi dan satunya di dasar formasi. Jika salah satu order mulai terancam, Anda dapat membatalkan order satunya.
-
Symmetrical Chart Pattern
Ketika 2 trendline yang Anda gunakan pada high dan low harga terlihat cenderung menyatu pada bagian ujungnya, ini bisa jadi indikasi Symmetrical Triangle dan Anda dapat bersiap mengantisipasi harga akan break dari salah satu garis trendline untuk melanjutkan tren sebelumnya.
-
Ascending Chart Pattern
Pada pola Ascending Triangle, harga mengerucut ke atas, tapi terus terbentur pada kisaran Resistance yang sama. Begitu harga menembus Resistance, muncullah sinyal Buy kuat.
-
Descending Chart Pattern
Pola ini terbentuk pada saat harga bergerak dalam kondisi downtrend atau trend harga sedang turun. pola Descending Triangle mengindikasikan peluang jual setelah harga menembus Support. Quick Tips: Cara Cepat Jago Trading Forex