Pemilu 2014 Menghitung Hari, Pebisnis dan Investor Wait & See

PEMILU 2014 MENGHITUNG HARI, PEBISNIS DAN INVESTOR WAIT & SEE

28 November 2014 in Blog - by Eko Trijuni

Pemilu 2014 berada di depan mata. "Pesta demokrasi" ini akan dilaksanakan sebanyak dua kali yakni 9 April 2014 (pemilu legislatif) dan 9 Juli 2014 (pemilu presiden). Kira-kira akan bagaimana rupiah dalam beberapa waktu ke depan?

Rupiah sempat mencapai level terendahnya dalam hampir 5 tahun pada level 12276 terhadap dolar AS. Namun seiring dengan kondisi perekonomian AS yang sedikit terhambat akibat faktor cuaca dan faktor Joko Widodo yang ikut serta dalam pemilihan menjadi orang Nomor 1 RI, sempat membuat membuat rupiah menguat drastis dalam beberapa waktu kemarin.

Namun, penguatan ini diperkirakan akan terhenti seiring dengan akan diadakanya pemilihan umum 2014.

Pada umumnya para investor akan berhati-hati dalam menempatkan dananya di Indonesia. Kekhawatiran terbesar adalah adanya masa transisi dari pemerintah sebelumnya dengan pemerintahan yang baru yang membuat kondisi perekonomian kurang stabil. Riset HSBC Bank mencatat trade confident index Indonesia menurun dari 122 menjadi 119.

Meski mengalami penurunan, angkanya masih di atas 100 dan menunjukkan para pebisnis masih positif dalam memandang pertumbuhan ekonomi ke depan. Head of Global Trade and Receivables Finance HSBC Indonesia, Nirmala Salli, mengatakan fenomena ini terjadi lantaran sesaat lagi Indonesia akan menghadapi masa pemilu.

"Kalau pebisnis kita tanyai, mereka bilang tunggu dulu deh, tunggu pemilu, lihat siapa nanti yang jadi," jelas dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (20/3/2014). Rupiah pun patut mewaspadai pulihnya perekonomian AS dalam beberapa bulan ke depan, karena hasil FOMC kemarin memberikan kejelasan prospek perekonomian dari Amerika Serikat.

Pidato pertama Yellen sebagai pemimpin FOMC The Fed kemarin dianggap oleh sebagian investor sebagai sebuah pernyataan yang terlalu "berani" karena disampaikan terlalu berlebihan yang dapat berakibat terhadap pergerakan pasar. Jika hasil dari pemilihan umum 2014 tidak memberikan angin segar untuk para pebisnis dan investor di tambah prospek yang cerah dari Negeri Paman Sam, besar kemungkinan rupiah bisa melanjutkan keterpurukannya terhadap dolar AS.

Patut disimak apa yang akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan. Ketika artikel ini dibuat, rupiah masih berada di area support 11249. Support 11249 masih merupakan support kunci untuk pergerakan USD/IDR dalam beberapa hari ke depan. Kondisi indikator teknikal menunjukkan sinyal bearish pada grafik harian.

Jika support 11249 berhasil di tembus oleh USD/IDR, hal tersebut akan membuka kemungkinan rupiah melanjutkan penguatannya mengincar area support 11007 - 10857. Namun waspadai, kemungkinan support 11249 bertahan, hal tersebut akan membuka peluang rupiah kembali melemah mengincar area resistance di kisaran 11641 - 11884, yang merupakan area resistance dinamis dari moving average.