Pentingnya Mengantisipasi Bahaya Dalam Forex Trading

PENTINGNYA MENGANTISIPASI BAHAYA DALAM FOREX TRADING

20 May 2015 in Blog - by Eko Trijuni

Anda tentu sudah sering mendengar bahwa potensi atau peluang keuntungan yang ditawarkan oleh forex trading sedemikian besarnya. Contoh mudah saja: perhatikanlah pergerakan harga harian lewat grafik/chart. Pergerakan sebesar 1000-2000 pips per hari (untuk quote/harga dengan lima desimal)  bukanlah hal yang luar biasa. Dengan asumsi 1 pip senilai $1, itu artinya harga bergerak sejauh $1000-$2000 per hari. Bayangkan jika Anda memulai transaksi buy di harga terendah hari tertentu, lalu harga kemudian naik sejauh 1000 pips, itu artinya Anda akan memperoleh keuntungan sebesar $1000 di hari itu.

Ada potensi, ada resiko

            forex trading, strategi forex, broker forex

Gambar di atas adalah “rekaman” pergerakan harga untuk currency pair USD/CHF. Berdasarkan pergerakan tanggal 15 Mei 2015, Anda bisa melihat bahwa rentang harga terendah (0.91135) hingga harga tertinggi di hari tersebut (0.92540) adalah sejauh 1405 pips. Itu artinya setara dengan $1405.

Pada tanggal 16 Mei 2015, terlihat pergerakan sejauh 1107 pips, yang artinya setara dengan $1107. Itulah bukti bahwa potensi di forex trading memang besar.

Seandainya Anda telah melakukan transaksi Buy di harga – katakanlah – kisaran 0.91524, lalu transaksi tersebut Anda tutup di 0.92631, itu berarti Anda memperoleh keuntungan sebesar sekitar $1107.

Tetapi, itu jika perkiraan Anda benar. Bagaimana seandainya harga turun drastis setelah Anda membuka posisi Buy? Tentu saja Anda akan rugi.

Jadi jelaslah, bahwa peluang yang ditawarkan dalam forex trading berbanding lurus dengan resiko yang dihadapi. Untuk itulah tak bosan-bosannya saya mengingatkan pentingnya manajemen resiko alias risk management.

Antisipasi resiko sebelum terjadi

Anda tentu sering mendengar peribahasa, “Sedia payung sebelum hujan.” Pesannya jelas, jangan tunggu kehujanan dulu baru sibuk mencari-cari payung. Artinya, jangan tunggu terjadi “sesuatu” baru Anda sibuk memikirkan jalan keluarnya. Jika dihubungkan dengan trading, jangan tunggu mengalami loss baru Anda kebingungan mencari jalan keluarnya.

Resiko selalu ada.  Anda bisa mengalami loss kapan saja saat melakukan transaksi. Itu harus Anda sadari sebelum memulai transaksi agar bisa mempersiapkan langkah antisipasi yang sesuai. Untuk itu, siapkan teknik manajemen resiko yang tepat dalam trading plan Anda.

Jika Anda sudah mempersiapkan teknik manajemen resiko, maka ketika terjadi loss Anda akan segera bisa menentukan langkah apa yang akan diambil. Sejauh ini, kami masih merekomendasikan cut loss sebagai alat manajemen resiko yang paling efektif dan efisien. Meskipun demikian, bukan berarti Anda tak boleh menggunakan alat lain semisal cost averaging atau bahkan martingale sekalipun. Hanya saja yang harus diingat adalah cost averaging apalagi martingale menyimpan potensi resiko yang lebih besar. Anda pun harus mempersiapkan langkah-langkah antisipasi jika pasar tidak “bersetuju” dengan teknik tersebut.

Intinya, persiapkan langkah-langkah antisipasi resiko jauh sebelum Anda meng-klik tombol buy atau sell.

Don’t play “macho man” with forex market

Saya lupa kapan dan di mana persisnya saya memperoleh istilah “macho man”. Yang jelas, istilah “macho man” kira-kira berarti “sok jago”. Ini sebenarnya penyakit yang umum menjangkiti trader. Mungkin bahkan Anda tanpa sadar terjangkiti penyakit tersebut.

Pernahkah Anda:

  • merasa transaksi yang akan Anda lakukan pasti akan berbuah profit?
  • membiarkan posisi floating loss karena yakin harga akan berbalik arah sesuai dengan keinginan Anda?
  • membombardir pasar dengan lot raksasa karena yakin akan mendapatkan keuntungan dengan cepat?
  • menambah atau melipatgandakan posisi saat mengalami floating loss?

Jika Anda menjawab “ya” pada salah satu (atau bahkan semua!) pertanyaan di atasmaka saat itu Anda sedang terjangkit penyakit “macho man”.

Ingatlah bahwa Anda tidak bisa menentukan arah pergerakan pasar. Seandainya pasar diibaratkan padang pasit, Anda hanyalah ibarat setitik debu di padang pasir yang tidak memiliki kekuatan apa pun, apalagi jika bermimpi ingin mengubah arah angin yang bertiup. Ups, lebay ya?

Tetapi memang demikianlah adanya. Di atas kita telah berulang-ulang menyebutkan masalah resiko dalam forex trading. Dikombinasikan dengan ketidakmampuan Anda melawan pasar, maka playing “macho man” jelas merupakan tindakan bunuh diri.

Penutup

Baru saja dunia kepecintaalaman berduka atas meninggalnya Erri Yunanto akibat tergelincir dari Puncak Garuda di gunung Merapi, jatuh ke dalam kawah. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada almarhum, kita bisa menarik pelajaran penting dari peristiwa tersebut: jangan melakukan tindakan berbahaya yang di luar kapasitas kemampuan kita.

Kerugian terjadi bukan hanya karena ada resiko di pasar, tetapi bisa juga karena perilaku trader itu sendiri. Waspadalah, waspadalah!