Plan The Trade, Trade The Plan

PLAN THE TRADE, TRADE THE PLAN

14 February 2020 in Blog - by Eko Trijuni

Sistem trading forex yang sudah teruji, tentunya dapat menghasilkan keuntungan walaupun hasilnya tidak selalu maksimal. Kebanyakan orang selalu berusaha untuk memaksakan sebuah sistem trading.

Sebagai contoh, seorang pelaku pasar yang sudah mempunyai sistem trading forex dengan target sebesar 30 pips merasa menyesal ketika pergerakan harga ternyata mencapai 200 pips. Atau, seorang pelaku pasar mengubah tingkat risiko atau stop loss, ketika level risiko tersebut akan tersentuh. Dengan kata lain, tidak ada kedisiplinan dalam bertransaksi.

Musuh terbesar seorang trader adalah ketakutan. Oleh karena itu, Anda harus membuat sebuah perencanaan trading yang matang, dan selanjutnya dijalankan dengan baik untuk meminimalkan ketakutan atau kebingungan pada saat bertransaksi forex.

Ketidakdisiplinan itu bisa berupa penyelewengan dari penerapan stategi transaksi ataupun dari strategi manajemen risiko. Dari sisi strategi transaksi, psychological error yang sering dilakukan adalah sebagai berikut:

  • terlalu cepat melakukan posisi transaksi ( buy atau sell),
  • membesarkan nilai stop loss,
  • melawan arah tren,
  • menebak support ataupun resistance, dsb.

Sedangkan dari sisi manajemen risiko, biasanya yang terjadi adalah sebagai berikut:

  • membesarkan volume transaksi,
  • terlalu banyak membuka posisi transaksi,
  • gagal memproteksi keuntungan, dsb.

Lalu, kapan biasanya seorang trader melenceng dari rencana yang telah dibuat sebelumnya?

Ada tiga kondisi dimana seorang trader dapat kehilangan kedisiplinannya, berikut pemaparannya.

1. Membuka transaksi sebaliknya ketika merugi

Bayangkan apabila Anda menempatkan sebuah posisi transaksi, lalu pergerakan tersebut tiba-tiba langsung bergerak berlawanan dengan arah transaksi yang Anda lakukan. Ketika Anda melakukan transaksi buy, harga tiba-tiba turun. Begitupun sebaliknya, ketika Anda membuka posisi sell, harga tiba-tiba berbalik naik.

Biasanya, perasaan untuk membalas kerugian tersebut akan timbul dan kemudian logika pengambilan keputusan transaksi tidak lagi digunakan dengan alasan untuk mengembalikan kerugian dengan menggunakan cara yang kurang tepat.

2. Greedy ketika profit

Bayangkan apabila keuntungan dari trading forex selama satu bulan dapat mencapai 1000%, atau dengan kata lain balance pada awal bulan bertambah sebesar 10 kali lipat.

Perasaan yang timbul dalam kondisi ini adalah perasaan percaya diri yang berlebihan dan rakus. Biasanya, pada bulan berikutnya Anda tidak akan puas walaupun Anda dapat menghasilkan keuntungan 100%, karena yang Anda lihat adalah dalam 1 bulan Anda pernah menciptakan keuntungan 1000%, atau bahkan, Anda dapat meremehkan aturan manajemen risiko karena sudah merasa mencapai keuntungan 1000%.

Oleh karena itu, Anda wajib menghindari hal kedua ini!

3. Terlalu banyak informasi, tapi tidak bermanfaat

Anda perlu ingat bahwa analisa teknikal tidak selalu selaras hubungannya dengan analisa fundamental. Terkadang berita-berita fundamental akan memberikan sentimen yang berbeda dari analisa teknikal yang sudah Anda buat.

Perasaan ragu dalam diri seorang pelaku pasar dapat timbul dalam kondisi tersebut. Tidak hanya itu, seperti yang sudah kita bahas juga, walaupun sama-sama menggunakan analisa teknikal, pandangan setiap pelaku pasar dapat berbeda.

Bayangkan apabila Anda menerima informasi bahwa kebanyakan pelaku pasar dalam sebuah forum trader sedang menempatkan posisi transaksi yang berlawanan dengan Anda. Dalam kondisi tersebut, Anda bisa saja malah menutup posisi transaksi.

Perilaku-perilaku pelaku pasar di atas dapat di eliminasi oleh kesabaran dan kedisiplinan Anda. Sayangnya tidak ada rumus untuk bisa meraih kedua hal tersebut selain latihan dan jam terbang.

Anda dapat melatih kesabaran dan kedisiplinan ini dengan menggunakan demo account. Silakan Anda gunakan demo account tersebut untuk melatih kesabaran Anda.

Selain itu, ingatlah Plan the trade. Trade the plan.