Saya pernah melihat iklan minuman. Ceritanya ada seorang pemain basket berbadan kecil menghadapi lawannya yang memiliki ukuran badan dua kali lebih besar. Singkat cerita, pemain basket bertubuh kecil itu berhasil mengecoh pemain yang bertubuh besar dan melakukan slam dunk. Kemudian di akhir iklan muncul tulisan “Size doesn’t matter” alias ukuran tidak penting.
Anda setuju dengan iklan itu?
Saya tidak sepenuhnya setuju, karena bagi seorang trader atau analis; ukuran justru merupakan hal yang harus diperhatikan dengan seksama dalam forex trading. Ukuran yang dimaksud adalah ukuran lot.
Sebagai contoh, jika Anda hanya memiliki $10,000 di akun trading Anda dan kemudian Anda melakukan transaksi sebesar sepuluh lot, maka bisa-bisa Anda akan cepat bangkrut.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan para trader pemula adalah overtrade, yaitu suatu kondisi di mana ia melakukan terlalu banyak transaksi.
Mereka tidak mengetahui berapa jumlah maksimal transaksi yang boleh mereka lakukan berdasarkan kekuatan modal mereka. Padahal kesalahan memperhitungkan kekuatan modal secara langsung akan berimbas pada equity/kekuatan modal.
Teknik yang bisa memberi informasi tersebut disebut dengan position sizing. Trader pemula sebaiknya tidak meresikokan lebih dari 1-2% dari total dana yang dimiliki. Artinya, jika seorang trader memiliki $10,000 dalam akun tradingnya, maka ia tidak boleh mengalami kerugian lebih dari $100-$200 per transaksi.
Sebagai contoh, jika trader tersebut meresikokan 1% dan ia melihat ada sinyal beli dengan batasan resiko (stop loss) sebesar 50 pips, dengan asumsi bahwa 1 pip adalah sama dengan $10 maka ia maksimal hanya boleh melakukan transaksi sebesar 2 (dua) lot saja. Dengan demikian, jika transaksi dua lot itu mengenai stop loss, ia hanya akan mengalami kerugian sebesar 2 x $500 = $1000.
Jika transaksi sebesar dua lot tersebut ternyata berhasil memproduksi keuntungan sebesar 50 pips juga, maka trader tersebut akan memperoleh keuntungan sebesar $1000. Di sinilah permasalahan dimulai.
Kebanyakan trader pemula mengira bahwa mereka akan bisa dengan cepat melipatgandakan keuntungan mereka dengan cara memperbesar jumlah lot karena mereka beruntung di beberapa transaksi pertama ternyata telah menghasilkan profit.
Ini adalah kesalahan besar. Jumlah lot – atau disebut dengan position size – ibarat pedang bermata dua. Position size yang besar memang bisa memberikan keuntungan yang berlipat ganda, namun juga bisa menyebabkan kerugian yang menyakitkan.
Keuntungan berlipat ganda akan datang jika posisi yang diambil searah dengan pergerakan pasar, namun kerugian yang menusuk jantung juga akan datang jika ternyata posisi yang diambil melawan arah pergerakan pasar.
Langkah amatir lain yang dilakukan oleh para trader pemula adalah melipatgandakan jumlah lot ketika transaksi sebelumnya mengalami kerugian, dengan harapan pergerakan koreksi akan segeera menutupi keruhian mereka. Teknik ini dikenal dengan sebutan martingale.
“Sebentar, martingale adalah langkah amatir? Bukankah banyak trader di luar sana; bahkan yang sudah berpengalaman lebih dari lima tahun; melakukan hal tersebut?”
Jangan terkejut. Lamanya seseorang di dunia trading tidak lantas menjadikan orang tersebut profesional. Teknik ini memang teknik amatir. Tidak ada satu pun trader profesional sukses yang menyarankan teknik ini.
Sebut saja Alexander Elder, Ed Seykota, Victor Sperandeo, bahkan Warren Buffet sekalipun tidak pernah menyarankan untuk melakukan teknik ini. Semua orang yang disebutkan itu sepakat bahwa “the trend is your friend”, sementara teknik martingale justru menjadikan trend sebagai musuh.
Ini justru merupakan kesalahan yang lebih besar lagi karena bukan hanya si trader akan menjadi lebih emosional karena kerugian yang sebelumnya, melainkan juga karena teknik ini akan semakin menguras kekuatan modal dengan cara yang sangat cepat.
Saat belajar forex, trader harus belajar untuk mengurangi jumlah transaksi – bukannya menambah! – jika pasar tidak searah dengan keinginan si trader tersebut.
Semakin banyak uang yang hilang dari akun trading Anda, semakin dekatlah Anda dengan kebangkrutan. Apalagi jika kehilangan tersebut Anda perparah dengan memperbesar jumlah transaksi tanpa memperhitungkan kekuatan modal.
Sebaliknya, semakin besar uang yang Anda miliki dalam akun trading Anda, dan semakin kecil jumlah lot yang Anda masukkan dalam setiap transaksi, maka akan semakin panjang nafas Anda dalam dunia trading.
Ingat, dalam trading size does matter!