Mengenal Stop Loss dan Teknik Trailing Stop Pada Trading Forex

MENGENAL STOP LOSS DAN TEKNIK TRAILING STOP PADA TRADING FOREX

27 May 2019 in Blog - by Admin FOREXimf

Pasar forex merupakan lingkungan yang sangat dinamis dengan berbagai macam aspek yang perlu diperhatikan oleh seorang trader dalam menjalankan strategi tradingnya.

Banyaknya hal penting yang harus diperhatikan terkadang membuat seorang trader melupakan hal-hal yang (dianggap) kecil, namun ternyata berdampak besar.

Salah satu hal yang paling sering dianggap kecil adalah stop loss – yang padahal ternyata bisa "mengubah dunia" Anda.

Dalam belajar strategi forex kali ini, kita akan belajar untuk lebih memahami "si kecil" yang ternyata besar ini. Stop loss ini bisa menjadi alat yang sangat berguna jika Anda tahu bagaimana cara menggunakannya.

Yuk! Kita pelajari bersama...

Apa itu stop loss?

Stop loss order atau stop loss adalah order yang ditempatkan untuk menutup transaksi terbuka dengan tujuan untuk membatasi risiko kerugian.

Misalnya Anda membuka transaksi forex BUY 1 lot AUD/USD di harga 0.81400.

Nah, untuk membatasi risiko dalam trading Anda, tentunya Anda memerlukan strategi di mana Anda akan menempatkan stop loss di harga 0.81000.

Artinya, jika harga kemudian turun ke 0.81000, maka transaksi Anda tersebut akan ditutup di harga 0.81000 dengan kerugian sebesar $400.

Contoh Penggunaan Stop Loss Pada Trading Forex

Kelebihan dan kekurangan stop loss

Tidak ada orang yang mau mengalami kerugian, namun dalam trading trading forex mau tidak mau Anda harus belajar menghadapi risiko tersebut. Tidak hanya forex, bahkan saham dan komoditi pun demikian.

Telah disebutkan sebelumnya bahwa Anda bisa membatasi risiko kerugian yang mungkin bisa Anda derita dengan menempatkan stop loss.

Sisi positif dari menempatkan stop loss adalah Anda tidak perlu terus menerus melihat grafik pergerakan harga. Cukup tempatkan level stop loss dan risiko Anda sudah terbatasi dengan sendirinya tanpa perlu terpaku di depan monitor.

Bahkan – ekstrimnya – Anda boleh mematikan komputer Anda dan pergi berbelanja, bermain bilyar, atau menonton film kesukaan Anda karena risikonya sudah dibatasi oleh stop loss.

Seperti yang kita tahu, setiap hal pasti memiliki sisi positif dan negatif, demikian juga dengan stop loss.

Bisa saja terjadi skenario seperti ini:

Stop-loss yang Anda tempatkan hanya '"dicolek'" oleh pergerakan harga, lalu kemudian harga berbalik arah dan justru menemui target profit Anda.

Misalnya dalam contoh transaksi yang disebutkan di atas:

Buy 1 lot AUD/USD di harga 0.81400; stop loss di harga 0.81000.

Setelah harga menyentuh level 0.81000 (stop loss) ternyata kemudian harga langsung rebound dan bahkan mencapai angka 0.81800.

Cukup menyesakkan dada, ya?

Tetapi cobalah berpikir seperti ini, Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Dengan kata lain, Anda – bahkan siapa pun, tidak pernah tahu pasti pergerakan pasar selanjutnya.

Dalam forex trading semua kemungkinan bisa terjadi, harga bisa saja rebound, namun juga bisa melanjutkan pergerakan turun sehingga kerugian Anda akan semakin besar, dan strategi trading yang telah Anda susun dengan susah payah pun tak lagi berguna.

Semua peluang terbuka.

Pertanyaannya kemudian adalah, apakah Anda sanggup menghadapi kerugian yang lebih besar daripada sekedar minus $400? Mana yang lebih menyakitkan diantara kedua ini?

  1. Kehilangan $400, tetapi sesuai dengan toleransi risiko Anda?
  2. Mengalami kerugian yang lebih besar dari $400 lantaran Anda tidak membatasi risikonya?

Nah, yang paling penting adalah bahwa stop loss memungkinkan seorang trader untuk segera membuat keputusan tanpa ada keterlibatan emosi.

Orang cenderung "jatuh cinta" pada transaksinya. Ia tak mau membuang transaksi itu meskipun kerugian semakin menggunung. Trader seperti ini selalu berharap dan berharap pasar akan berbalik arah.

Padahal, dalam penantian itu, risiko yang dihadapinya semakin membesar.

Cara dan aturan penempatan stop loss

Dalam forex trading, Anda harus – bahkan wajib – membatasi risiko. Semua trader sukses setuju dengan hal tersebut. Kunci untuk memperkecil kemungkinan stop loss "tercolek" oleh pergerakan harga adalah teknik penempatan stop loss itu sendiri.

  • Tips: Sebaiknya ikuti sinyal di time-frame yang tidak terlalu pendek untuk menghindari pergerakan harga yang tiba-tiba.

Tempatkanlah stop loss Anda beberapa pips di atas resistance kunci (jika posisi Anda adalah sell) atau di bawah support kunci (jika posisi Anda adalah buy).

Secara teknikal, ada metode yang mengajarkan menempatkan sekitar 100-200 pips (untuk quote 5 desimal). Ada banyak metode menentukan resistance dan support kunci, Anda tinggal mempelajarinya saja.

Pelajari selengkapnya:

Lebih penting lagi adalah menempatkan stop loss sesuai dengan toleransi risiko yang sudah Anda tetapkan dalam trading plan. Misalnya:

Anda memiliki modal sebesar $ 10,000 dan mengalokasikan risiko sebsar 5% per transaksi, maka stop loss Anda tidak boleh lebih dari sebesar $500.

Stop loss tak sekedar membatasi kerugian

Sesuai dengan nama dan fungsinya, stop loss ada untuk membatasi kerugian dalam trading forex agar tidak membesar. Namun dalam perkembangannya, stop loss ternyata bisa juga untuk membiarkan keuntungan yang telah Anda peroleh berpotensi menjadi semakin besar.

Bagaimana caranya?

Teknik itu bernama'trailing stop. Dalam hal ini, stop loss tak lagi berperan untuk membatasi kerugian, melainkan mengunci keuntungan di level tertentu.

Seperti apa ceritanya?

Teknik trailing stop

Untuk memahami cara kerja dan penggunaan dari teknik trailing stop ini, mari kita kembali ke contoh transaksi yang disebutkan di atas sebelumnya.

Asumsikan Anda melakukan forex trading dan membuka posisi Buy AUD/USD di harga 0.81400.

Anda telah belajar bahwa Anda harus membatasi risiko, dan untuk strateginya – Anda menempatkan stop loss di 0.81000.

Ternyata kemudian harga terus bergerak naik; katakanlah hingga ke 0.82000.

Di level tersebut, Anda sudah memperoleh floating profit (unrealized profit) sebesar $600.

*Floating profit adalah ketika posisi Anda sudah untung namun posisi tersebut belum ditutup.

Dalam kondisi tersebut, alih-alih menutup transaksi, Anda justru memindahkan (istilahnya amend) stop loss yang tadinya berada di 0.81000 ke 0.81600.

Dengan demikian, jika nanti harga turun dari 0.82000 ke 0.81600, posisi Anda akan ditutup di kisaran 0.81600, dengan hasil keuntungan sebesar $200.

Contoh Penggunaan Trailing Stop Pada Trading Forex

Kesimpulan

Dalam forex trading, stop loss merupakan strategi forex yang paling mudah namun berdampak sangat signifikan dalam upaya Anda membatasi risiko.

Memang benar bahwa ada cara lain seperti switching atau averaging, namun semua itu memiliki efek samping berupa beban psikologis yang jauh lebih besar.

Meskipun mudah, sayangnya banyak trader yang 'gagal' menggunakannya, entah itu untuk membatasi risiko maupun mengunci keuntungan.

Oleh karena itu, Anda harus memperlakukan stop loss seperti premi asuransi; di mana Anda tidak pernah berharap akan menggunakannya. Namun ketika risiko terjadi, Anda tetap tenang karena Anda tahu bahwa Anda sudah memiliki "pengaman".

Merugi memang tidak enak, namun lebih tidak enak lagi jika kerugian yang diderita semakin menggunung lantaran tidak dibatasi.

Sakitnya tuh…
di dompet ~ hehe

Jadi, gunakanlah stop loss!

Buka Akun Demo