Ibarat sebuah medan pertempuran, tentunya diperlukan strategi untuk menghadapi musuh. Strategi-strategi tersebut tentunya harus dicocokan dengan keadaan medan pertempurannya.
Begitupun dalam bisnis forex trading, diperlukan strategi-strategi khusus ketika memasuki pasar. Strategi-strategi tersebut termasuk dalam bagian risk management atau biasa yang disebut manajemen risiko.
Strategi trading forex bermacam-macam, sebagai contoh strategi cut loss, switching dan hedging. Namun saat ini, penulis tidak akan membahas strategi yang dipaparkan di atas.
Sekarang kita akan membahas strategi moving stop loss dan multiple lot strategy.
Moving stop loss
Moving stop loss merupakan strategi manajemen risiko yang digunakan ketika kita ingin bertransaksi mengikuti sebuah trend harga (trend follower).
Sesuai dengan namanya, moving stop loss berarti memindahkan level risiko sesuai dengan pergerakan trend. Prinsip moving stop loss sebetulnya mirip dengan trailing stop.
Kelemahan trailing stop, tentunya terkendala dengan koneksi internet apabila koneksinya bermasalah sebab meta trader yang berada di dalam laptop/komputer Anda harus selalu dalam keadaan running.
Akan tetapi, kelemahan dari strategi moving stop loss ini bisa terminimalisir, dan strategi ini lebih mengandalkan kemampuan seorang trader dalam menilai risiko pasar.
Sebagai contoh:
Misalkan Anda mengambil posisi buy 1 lot di harga 100 dengan risiko sebesar 50 pips.
Lalu harga naik ke 300 yang akhirnya terkoreksi ke 200, dan kembali naik menuju 500.
Dari contoh ilustrasi di atas, Anda bisa menerapkan strategi moving stop loss di area koreksi tersebut -- yaitu di kisaran 200, sehingga keuntungan Anda dapat terjaga.
Apabila ternyata naik lagi, Anda bisa menempatkan stop loss Anda di koreksi berikutnya.
Berdasarkan strategi ini, keuntungan Anda dalam jangka panjang akan ditentukan dari seberapa panjang trend–trend yang terbentuk.
Pergerakan trend yang hanya memiliki sedikit gelombang biasanya akan menghasilkan kerugian walaupun nilai risiko berhasil dikecilkan.
Untuk menghindari hal tersebut, Anda dapat menggunakan strategi multiple lot.
Multiple lot strategy
Banyak orang yang tidak sanggup secara mental untuk menahan sebuah posisi transaksi yang sedang mengalami kerugian. Akan tetapi, membiarkan keuntungan dari sebuah posisi yang masih terbuka juga bukan hal yang mudah.
Bayangkan situasi di mana posisi transaksi sudah mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat. Kemudian pergerakan harga masuk ke fase koreksi dan mengurangi keuntungan pada posisi transaksi.
Apa yang akan Anda lakukan?
Di satu sisi, Anda pasti ingin memaksimalkan posisi transaksi dari kemungkinan kelanjutan trend. Namun di sisi lain, Anda tidak ingin membiarkan posisi yang sudah mengalami keuntungan tersebut berubah menjadi kerugian.
Nah solusi untuk itu adalah dengan menggunakan multiple lot strategy. Dengan menggunakan strategi ini, berarti kita menggunakan volume transaksi yang dapat dipecah.
Artinya, ketika posisi transaksi sudah mengalami keuntungan, kita dapat mengambil sebagian dan membiarkan sisanya untuk mengantisipasi pergerakan yang lebih besar.
Untuk lebih jelasnya, kita akan memakai ilustrasi yang sama dengan moving stop loss.
Sebagai contoh:
Misalnya, Anda mengambil posisi buy 4 lot di harga 100 dengan risiko sebesar 50 pips.
Lalu harga naik ke 300, yang akhirnya terkoreksi ke 200, dan kembali naik menuju 500.
Dari contoh ilustrasi di atas, Anda bisa menerapkan strategi multiple lot strategi ketika harga mencapai 300, lalu Anda bisa menutup 2 lot atau setengah dari posisi transaksi Anda.
Kemudian ketika harga terkoreksi dan naik kembali ke 500, Anda bisa menutup setengah lot dari posisi Anda yang tersisa.
Tentunya strategi inipun bisa dikombinasikan dengan strategi moving stop loss yang telah diutarakan di atas.
Sebagai tambahan, untuk menjalankan strategi-strategi di atas, Anda harus selalu mengkombinasikan juga dengan risk to reward ratio.
Risk to reward ratio adalah perbandingan antara kerugian yang diterima dengan keuntungan yang diperoleh.
Pernahkah Anda mendengar sebuah sistem trading yang menggunakan stop-loss 50 pips dan target profit 30 pips?
Sistem tersebut berarti mempunyai risk to reward ration 5 banding 3.
Dengan menggunakan dua strategi di atas namun menerapkan risk to reward ratio yang buruk, berarti Anda bersedia menanggung kerugian yang nilainya lebih besar dari peluangnya.
Oleh karena itu, gunakanlah strategi-strategi di atas dengan risk to reward ratio yang baik juga -- yakni target profit lebih besar dari stop-loss nya.