Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri "Apakah itu inflasi?"
Jika Anda tidak mengerti, berarti Anda tidak sendirian. Ini adalah salah satu pertanyaan paling populer yang sering ditanyakan oleh investor atau trader forex baru.
Secara sederhana, inflasi dapat di definisikan sebagai kenaikan harga atau penurunan nilai uang. Itu berarti jika seseorang bertanya kepada Anda, "Apa itu inflasi?"
Jawaban singkatnya adalah,"kenaikan biaya barang-barang yang diperlukan bagi manusia untuk hidup dan menikmati hidup, seperti; roti, mentega, susu, keju, kopi, minyak, tempat tinggal, pakaian, pelayanan medis , elektronik, dll"
Penyebab utama inflasi
Beberapa inflasi disebabkan karena negara telah mencetak terlalu banyak uang atau terjadi bencana keuangan dan menyebabkan mata uangnya menurun. Penyebab inflasi dapat juga terjadi karena biaya transportasi yang lebih tinggi seperti gas, yang membuat sedikit lebih mahal untuk toko retail, sehingga meningkatkan biaya bagi konsumen. Konsumen yang pada gilirannya, memerlukan seperti kertas toilet, pasta gigi, jeans, kertas, mobil, lampu, furniture.
Pada titik ini, konsumen biasanya akan menuntut kenaikan gaji di perusahaan mereka, yang akan menekan keuntungan perusahaan lebih lanjut, yang dapat menyebabkan kenaikan harga tambahan, dan siklus pun akan dimulai dan hal ini adalah momentum ketika ekonom mengatakan bahwa inflasi telah menjadi "tertanam" dalam perekonomian.
Ada dua penyebab yang membuat tingkat inflasi akan tinggi. Jika Anda juga mungkin membaca, Apakah Efek Inflasi? maka di butuhkan cara untuk memahami bagaimana inflasi dapat terkerek (atau dalam kasus yang sangat jarang terjadi, membantu dompet Anda).
Sekarang Anda sudah mengetahui jawaban pertanyaan, "Apakah itu Inflasi?"
Dalam artikel ini, keuntungan dari Inflasi dapat dijelaskan dengan cara bahwa, ada jenis usaha tertentu yang dapat memiliki keuntungan dari data inflasi, sehingga memungkinkan Anda untuk mempertahankan keutungan jika Anda bertransaksi di dalamnya.
Bagaimana tingkat inflasi di ukur?
Tingkat inflasi biasanya diukur dengan menggunakan indeks inflasi. Indeks inflasi yang paling populer adalah indeks harga konsumen, yang merupakan sekeranjang barang seperti kopi, pakaian, dll di Amerika Serikat yang biasanya memiliki tingkat inflasi yang jauh lebih rendah daripada seluruh dunia, di kisaran 3 % sampai 4 % per tahun untuk beberapa dekade terakhir.
Pilihan lain untuk melindungi investasi Anda dari inflasi adalah dengan membeli obligasi. Obligasi ini dijamin oleh pemerintah Amerika Serikat dengan tingkat suku bunga didasarkan pada kombinasi tingkat bunga tetap dan tingkat inflasi yang berubah karena harga selalu bergerak naik atau menurun.
Ada dua data inflasi yang menjadi sorotan para trader karena berdampak pada pergerakan forex, yaitu; CPI dan PPI.
Consumer Price Index (CPI) adalah indikator yang mengukur tingkat kenaikan barang dan jasa yang dikenakan kepada konsumen. Sedangkan Product Price Index (PPI) adalah indikator yang mengukur tingkat kenaikan barang dan jasa yang dikenakan kepada produsen.
Kenaikan harga barang dan jasa pada akhirnya akan meningkatkan inflasi yang pada akhirnya biasanya harus diimbangi dengan menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga dapat memperkuat mata uang negara yang bersangkutan.
Kesimpulan:
- Bila nilai rilis CPI/PPI AS naik dari bulan sebelumnya, maka mata uang USD akan menguat (naik).
- Bila nilai rilis CPI/PPI AS tetap dari bulan sebelumnya, maka mata uang USD akan tetap (tidak berubah).
- Bila nilai rilis CPI/PPI AS turun dari bulan sebelumnya, maka mata uang USD akan melemah (turun).