Trading multilateral adalah sebuah pilihan, opsi dan bentuk diversifikasi bagi trader yang sudah bosan trading forex, analisa forex, atau ingin mendapatkan jeda sejenak dari trading emas. Tentunya ada daya tarik yang membuat opsi trading multilateral ini standout dari variasi trading lain yang tersedia di pasar bursa. Dengan mengenal pro kontra trading multilateral, trader akan memahami dengan seksama kelebihan dan kelemahan dari trading multilateral, sehingga sekalipun terjun ke ranah trading multilateral nanti akan memudahkan trader memahami situasi dan fiturnya. Supaya trader bisa memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mendapatkan profit yang sepadan dengan resikonya.
Kelebihan dari Trading Multilateral
Kelebihan dari trading multilateral adalah adanya posisi trading yang setara dan transparan, meningkatkan volume transaksi setiap partisipan, kesempatan negosiasi dengan berbagai trader/sekuritas.
- Algoritma: Trading Super Cepat
Trading multilateral mengikuti perkembangan zaman dan perubahan teknologi yang pesat, sehingga dapat menciptakan latensi saat trading yang sangat kecil. Alhasil, dengan menggunakan algoritma dan integrasi ke sistem trading multilateral, buyer dan seller yang memiliki preferensi yang cocok akan dipertemukan dalam venue trading multilateral. Dengan menerapkan prinsip non-discretionary rules, seluruh partisipan dalam venue trading multilateral mendapatkan posisi yang setara, baik untuk eksekusi order buy dan sell.
- Sedikit Batasan Trading, Berbagai Variasi Instrumen
Oleh sebab batasan trading multilateral yang sedikit, trader dapat mengakses lebih banyak opsi trading – yang biasanya jarang ditemukan pada jenis transaksi tradisional – contohnya trading over-the-counter.
- Harga yang Transparan
Baik untuk sebelum ataupun sesudah trading multilateral dilakukan, trader masih bisa melihat harga yang tertera secara transparan. Ini dapat tercapai karena setiap volume instrumen yang tersedia untuk beli/jual selalu ada, selama historis transaksi masih dibawah 24jam.
- Harga yang Lebih Kompetitif
Selain menawarkan variasi instrumen yang menarik untuk diversifikasi portofolio trader, adanya moat harga yang lebih murah dibanding platform lain menjadikan trading multilateral layak dipertimbangkan. Adanya alternatif pilihan aset investasi dan trading membentuk pasar trading tambahan guna mempermudah trader untuk mengeksekusi tradingnya di waktu, tempat dan harga yang ditentukan – dan disepakati oleh kedua pihak serta transparan tentunya.
- Likuiditas Bertambah = Biaya Trading Rendah
Karakter dari Trading Multilateral terletak pada likuiditas yang tinggi, dimana menghasilkan bid-ask spread atau yang dikenal dengan biaya spread yang rendah. Artinya, biaya trading multilateral baik oleh buyer ataupun seller cenderung rendah.
- Biaya Komisi Minimalisir Konflik Antar Trader
Salah satu cara trading multilateral bisa melancarkan proses transaksi adalah dengan memastikan operasionalnya berjalan dengan baik. Untuk itulah, adanya biaya komisi yang dibebankan untuk buyer/seller saat menggunakan conflict of interest antar trader yang potensi terjadi.
Kelemahan dari Trading Multilateral
Kelemahannya adalah proses negosiasi harga tidak bisa diukur, bisa cepat dan bisa sangat lama dan komplek, keleluasaan trading tanpa border terkadang merugikan trader di negara tertentu oleh karena regulasi yang berlaku.
- Proses Negosiasi Bertele-tele dan Komplek
Tidak setiap proses negosiasi bisa langsung ketemu kesepakatan antar 2 pihak, sehingga tak wajar waktu yang dikonsumsi juga bisa sangat lama dan resiko transaksi tidak terealisasikan pun meningkat seiring waktu berlalu.
- Trading Multilateral Tanpa Border
Sudah umum bahwa ada kesepakatan antara buyer dan seller, namun hal ini juga berarti beberapa pihak akan menerima kerugian saat trader border tidak berlaku.
- Trader Institusi vs Trader Retail
Tak dapat dipungkiri walaupun kedua pihak bisa menegosiasikan term yang diinginkan di venue trading multilateral, namun tetap trader institusi akan memperoleh leverage lebih besar karena resource yang dimiliki lebih banyak dibanding trader retail, sehingga dalam hal kompetisi dan mendapatkan jatah trading akan cenderung dipegang oleh Trader Institusi.