Sebagai trader forex, penempatan stop loss harus selalu diperhatikan. Meskipun mungkin Anda kadang malas melakukannya, ini adalah bagian penting dari manajemen risiko. Guna melindungi modal trading, Anda harus tahu dengan pasti di mana dan kapan keluar dari market. Di sisi lain, Anda juga harus memperhatikan target profit untuk memaksimalkan keuntungan.
Ada beberapa trader forex yang takut mempertahankan profitnya terus bertambah. Trader seperti ini bisa-bisa kehilangan pergerakan besar karena kuatir kehilangan potensi keuntungan. Dalam jangka panjang, trader forex seperti ini akan mengalami kesulitan untuk tetap profit. Hasil trading yang menang cenderung akan tidak terlalu beda jauh dengan trading yang kalah. Malah kadang-kadang trading yang menang tetap jauh lebih kecil dari trading yang kalah secara rata-rata.
Nah, sebetulnya apa sih penyebab seorang trader forex kesulitan mengoptimalkan keuntungannya? Penyebab pertama adalah trader tersebut merasa kurang yakin dengan peluang trading tersebut. Trader pemula sering kali merasa bersalah ketika memasuki trading berdasarkan analisa forex atau sistem trading milik orang lain. Bahkan, ada kalanya mereka menyalin trading secara langsung, tanpa mempelajari dahulu alasan di balik peluang trading tersebut. Biasanya dalam waktu singkat dia akan menjadi kurang percaya diri, sehingga trader tersebut keluar dari trading pada waktu yang tidak tepat.
Alasan lain seorang trader forex kesulitan mencapai titik optimal profitnya adalah karena ia terlalu menghindari risiko, padahal mereka sudah dibekali ilmu untuk mengelola risiko dengan baik. Trader forex tidak bisa sepenuhnya menjauh dari risiko. Kuncinya di sini adalah, mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengambil risiko. Saya akan menjelaskannya melalui contoh.
Anggaplah seorang trader diberikan dua pilihan: pertama, dia dapat mengantongi profit $1,000 atau kedua, dia mendapatkan peluang 75% untuk mengantongi $,2000. Mana pilihan yang akan Anda ambil jika Anda di posisi tersebut? Sebagian besar akan menjawab, memilih $1,000 keuntungan yang sudah pasti diperoleh. Padahal peluang 75% untuk menghasilkan $2,000 memiliki nilai ekspektasi yang lebih tinggi dan berpotensi menghasilkan lebih banyak uang dalam jangka panjang. Benar, kan?
Kenapa kebanyakan kita akan memilih yang pertama? Karena pola pikir takut kehilangan potensi keuntungan. Yang menjadi masalah di sini adalah jika trader menyalahkan dirinya sendiri ketika ia “kehilangan keuntungan” karena tidak menutup posisi tradingnya. Jika trader bersikap seperti ini, berarti trader tersebut belum nyaman atau belum terbiasa dengan kerugian dalam trading forex. Trader seperti ini belum benar-benar memahami kalau trading adalah sebuah bisnis, dan kerugian adalah bagian dari bisnis. Hal ini bukan cuma soal profit atau loss, tapi soal psikologi trading. Membukukan profit karena Anda takut kehilangan keuntungan tersebut bukanlah proses trading yang sesungguhnya, tapi hanya supaya Anda merasa nyaman saja secara psikologis. Dalam jangka panjang, bisnis seperti ini belum tentu dapat bertahan lama.
Terakhir, penyebab seorang trader forex tidak dapat membiarkan profitnya terus berjalan adalah karena memang ia tidak mempunyai target profit yang hendak dituju. Sulit untuk mencapai sesuatu jika Anda tidak tahu ke mana arah keberangkatan Anda. Hal ini juga berlaku dalam trading. Jika Anda tidak memiliki tujuan atau target profit, Anda dapat dengan mudah teralihkan atau terbawa oleh kondisi pasar, sehingga Anda menutup trading sebelum waktunya. Belajarlah untuk melakukan setting target profit yang sesuai dengan trading plan Anda. Dengan demikian akan lebih mudah untuk mempertahankan transaksi yang Anda menangkan.
Trader harus dapat membangun kepercayaan diri, karena ini faktor penting untuk dapat menghasilkan profit dalam trading forex. Contohnya seperti berkendara menuju tujuan tertentu. Jika Anda sudah punya tujuan, Anda akan terus menyetir menuju titik tersebut, terlepas dari apapun rintangan yang Anda hadapi. Entah itu kemacetan, genangan air, atau jalan yang rusak, Anda akan terus mengarahkan kendaraan Anda pada tujuan tersebut.
Untuk membangun kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk menghasilkan trading yang profit, seseorang harus membangun kepercayaan pada kemampuannya sendiri.Mari saya berikan contoh yang lebih jelas. Jika Anda seorang pesepeda, saya yakin Anda cukup percaya diri dengan keahlian Anda mengendarai sepeda. Anda tidak akan turun dari sepeda hanya karena ada jalan sedikit menanjak atau berbatu. Anda tahu bahwa Anda cukup mahir menguasai sepeda tersebut, dan kepercayaan diri itulah yang menuntun Anda untuk terus mengayuh. Nah, seperti itulah kepercayaan diri yang dibutuhkan dalam trading forex.
Saya akan membagikan dua tips sederhana agar trader forex bisa lebih percaya diri dengan tradingnya.
- Biasakan diri dengan rasa tidak nyaman
Jika Anda punya rencana yang cukup jelas, Anda harusnya sudah bisa membayangkan sebelum masuk ke market kapan akan menutup trading atau membiarkannya berjalan. Ada kalanya mempertahankan trade akan menghasilkan sedikit ketegangan, tapi selama Anda tahu tujuan yang mau diraih, Anda harus terbiasa dengan rasa kurang nyaman tersebut. Dalam jangka panjang, Anda akan menuai hasil yang baik.
- Bagi trade dalam beberapa posisi
Salah satu latihan yang bisa Anda lakukan adalah membagi trade Anda menjadi dua posisi. Jadi apabila Anda merasa ingin menutup trade, Anda bisa menutup salah satu posisi dan membiarkan posisi lainnya berjalan. Seiring waktu, dengan semakin bertambahnya kepercayaan diri, Anda dapat mengubah rasio bobot kedua posisi.
Kesimpulan
Kebiasaan lama Anda tidak akan berubah dalam semalam, tetapi yang dapat Anda lakukan adalah membuat perubahan kecil dalam trading Anda, bergerak menuju tujuan Anda. Ingat, perubahan kecil akan menghasilkan perubahan besar. Terakhir, jangan takut salah dan bangunlah kepercayaan diri dengan kemampuan Anda sendiri. Ini adalah modal penting jika Anda ingin mempertahankan karir sebagai trader forex yang tahan lama dan terus berkembang.