"Jangan trading forex, resikonya besar, mending menabung di deposito saja agar aman." Mungkin ini pernyataan beberapa orang yang seringkali Anda temui, apalagi yang pemikirannya kurang open minded. Tapi apakah kalian tahu bahwa ada beberapa kasus di Tanah Air mengenai deposito yang tidak dapat dicairkan? Apa benar deposito lebih aman daripada trading forex? Pada artikel kali ini, saya akan membahas sisi gelap dari deposito yang selama ini terkenal sebagai investasi yang paling aman. Tentu saja, sekecil – kecilnya resiko tetap saja ada sisi gelapnya. Beberapa akan dibahas di artikel ini.
Kronologinya adalah ketika Alay sebagai pemilik dari Tripanca Group serta dua direksi bank Tripanca yaitu Pak Podijono dan Pak Sudarman melakukan tindak pidana perbankan dengan membobol banknya sendiri. Wah, kok bisa? Bermula dari Alay yang mengajukan kredit fiktif atas nama 177 debitur dari tahun 2004 sampai 2008 sebesar Rp 735 miliar. Dana kredit fiktif itu kemudian dicairkan ke rekening pribadi Alay dari BPR Tripanca. Aksi pembobolan ini diketahui setelah Bank Indonesia melakukan audit dan investigasi terhadap Bank Tripanca ini. Akibatnya pada 24 Maret 2009 izin usaha bank Tripanca dicabut dan LPS sebagai lembaga penjamin simpanan harus memberikan klaim atau ganti rugi kepada nasabah sebesar kurang lebih Rp 347 miliar. Pengadilan negeri Bandar Lampung akhirnya memvonis Alay dengan hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp50 Miliar. Sedangkan dua orang sisanya masing-masing dijatuhi hukuman 3 tahun penjara dan denda Rp 10 miliar.
Sempat heboh di media setelah salah satu nasabah prioritas Bank Bukopin Sidoarjo, Dedi Setiawan, secara tiba-tiba tidak bisa mencairkan dana depositonya yang bernilai Rp 45 miliar. Ternyata Bank Bukopin cuma bisa mencairkan uang Pak Dedi sebesar Rp 640 juta saja. Hal tersebut merembet ke nasabah lainnya di mana mereka yang mau ambil uang di ATM juga diblokir karena katanya bank kehabisan dana. Padahal uang tersebut merupakan uang pensiunan beliau dan hendak dipakai untuk membeli obat.
Setelah melihat dua kasus di atas, sekarang kalian pasti banyak yang bertanya, kalau deposito yang resikonya kecil saja ada sisi gelapnya, lalu di mana kita harus menaruh uang kita? Instrumen apa yang sebaiknya dipilih? Harus kita pahami bahwa semua instrumen itu pasti punya resikonya. Entah uang yang disimpan di celengan atau di tabungan, bahkan di bawah kasur sekalipun, semua itu pasti punya resikonya tersendiri. Jadi kita harus betul – betul mengenal dan mengerti di mana kita akan menyimpan uang kita. Begitu juga dengan instrumen trading forex dan trading emas. Instrumen ini juga harus kalian pahami dahulu produknya dengan baik dan menyadari bahwa trading ini juga memiliki resiko. Resikonya terbagi menjadi dua yakni saat memilih broker trading forex dan saat melakukan trading forex. Di artikel kali ini saya akan menitikberatkan ke resiko kedua, yakni ketika memilih broker trading forex.
-
Salah Pilih Broker – Dana Anda Bisa Hilang
Banyak sekali nasabah – nasabah FOREXimf.com bercerita mengenai broker tempat mereka melakukan trading forexnya yang tidak bisa melakukan withdraw, lalu ada juga yang tiba – tiba websitenya hilang ditelan bumi. Berkaca akan hal tersebut Anda semua harus berhati – hati dan disarankan untuk tidak melakukan trading forex menggunakan broker yang domisilinya di luar negeri. Mungkin mereka menjanjikan fee trading yang lebih murah, tetapi untuk apa fee murah jika Anda tidak dapat menarik dana Anda ketika profit? Anda harus mengetahui mengenai legalitas dari broker tersebut. Legalitas broker FOREXimf dapat dicek dengan jelas, contohnya seperti di sini. Dengan legalitas yang jelas, tentunya kalian akan lebih aman untuk melakukan trading forex dan trading emas. Seumpama terjadi masalah pun, uang kalian tidak akan dibawa kabur oleh perusahaan tersebut.
-
Salah Pilih Broker – Masalah Anda Sulit Ditanggapi
Broker yang memiliki legalitas jelas pastinya memiliki kantor yang jelas dan mudah untuk dihubungi. Seperti contohnya FOREXimf.com, kalian dapat dengan mudah menghubungi kami di 022 - 426 6000 dan kalian juga bisa mendatangi kantor kami di Menara Asia Afrika Lantai 12 Jl. Asia Afrika No.133 - 137, Bandung. Dengan kantor yang jelas, apabila terdapat permasalahan trading forex atau trading emas apapun itu, kalian bisa langsung mendatangi atau menghubungi nomor kontak yang tertera sehingga masalah kalian bisa diatasi segera. Jika kalian mencoba trading forex di broker yang tidak memiliki kantor resmi di Indonesia dan hanya di luar negeri saja, kalian wajib waspada karena kalian tidak tahu apakah kantornya itu betul ada atau tidak. Apabila ada masalah terkait trading kalian, kalian akan kesulitan untuk menghubungi broker tersebut.
Jadi bagaimana, instrumen mana yang kalian pilih? Deposito atau trading forex? Kembali lagi hal ini ditentukan oleh kalian masing-masing karena penerimaan resiko tiap – tiap orang itu berbeda. Jika kalian menyukai instrumen yang memberikan gain tinggi, kalian bisa mencoba trading forex di FOREXimf.com. Yuk segera bergabung!