Banyak dari kita terpikat ke dunia trading forex karena potensinya dalam menghasilkan banyak uang. Sementara itu, sebagian orang lainnya ada yang ikut-ikutan trading forex karena terpikat untuk mengisi waktu kosong dan melatih otaknya. Ada-ada saja, ya. Namun demikian, urutan pertama orang tertarik dengan dunia trading forex adalah potensi untuk menghasilkan keuntungan cukup besar dalam waktu singkat. Gara-gara persepsi ini pula akhirnya trader forex hanya ingin menang trading tanpa peduli dengan prosesnya.
Apakah mungkin seseorang mengalami kecanduan trading forex? Kisah nyata dari Agus berikut ini bisa menjadi pertimbangan. Setelah beberapa kali “mengadu nasib”, Agus akhirnya kehilangan total tiga akun tradingnya. Agus adalah seorang trader harian yang memiliki hasrat besar untuk bertrading. Dia bersikeras mengejar peluang di trading forex saat dia membuka akun live. Dia bahkan mendekati perusahaan pialang untuk mentradingkan uang orang lain karena dia percaya bahwa ia memiliki talenta terpendam yang secara ajaib akan mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Dengan tekadnya yang sudah bulat, Agus terus mempelajari pasar dengan seksama dan menyesuaikan trading plan nya. Sudah cukup banyak uangnya yang hilang karena trading, tapi ia tidak menyerah. Sayangnya, Agus sudah memiliki keluarga yang harus dihidupi. Ketika uang untuk trading habis, dia merogoh uang tabungan keluarganya agar bisa membuka akun trading lain.
Menurut Anda, apakah Agus memiliki semangat menggebu-gebu dalam bisnis trading atau hanya kecanduan? Mari kita tengok sejenak apa itu kecanduan. Kecanduan pada aktivitas tertentu terjadi ketika seseorang menjadi sangat bergantung pada aktivitas tersebut. Perilaku ini biasanya ditunjukkan oleh orang-orang yang terus mencari aktivitas tersebut, tidak peduli seberapa besar konsekuensi negatif yang ditimbulkannya. Yang lebih buruk lagi, orang yang kecanduan sepertinya tidak dapat menghentikan aktivitas tersebut meskipun hal itu mulai merusak hidup mereka.
Nah, bagaimana Anda tahu jika Anda sudah kecanduan trading dan bukan hanya sekadar menyukai aktivitas ini? Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk ditanyakan pada diri Anda sendiri:
- Apakah trading menimbulkan masalah dalam hubungan saya dengan orang lain?
- Apakah trading telah menyebabkan masalah keuangan bagi saya?
- Apakah seseorang pernah memberitahu saya bahwa saya terlalu banyak trading dan perlu berhenti?
- Apakah saya bertaruh lebih banyak dari yang seharusnya pada trading tertentu, alias mengambil risiko besar?
- Apakah saya pernah mencoba menghapus kerugian dengan menambah posisi?
- Apakah ada saat-saat ketika saya trading hanya karena bosan?
- Apakah perasaan sakit saat loss lebih besar pengaruhnya bagi saya daripada rasa bahagia saat profit?
- Apakah saya sering melakukan trading lagi setelah saya membuat janji untuk berhenti sejenak?
Jika Anda menjawab ya untuk semua atau sebagian besar pertanyaan tersebut, Anda sebaiknya menarik napas dalam-dalam dan mulai tenangkan diri Anda. Ini bukanlah akhir dari segalanya. Saya akan bagikan beberapa cara untuk mengatasi kecanduan trading.
Pulihkan Diri Anda
Anda perlu menyadari bahwa kecanduan ini antara lain disebabkan karena pasar memberikan terlalu banyak tekanan bagi Anda. Bisa dikatakan, Anda sudah menyukai dan terbiasa dengan tekanan tersebut. Beberapa tekanan itu baik, karena akan mengeluarkan potensi atau bakat seseorang yang terkubur di dalam—tapi kalau tekanan itu membuat uang Anda terkuras dan relasi Anda rusak, bukankah itu justru berbahaya?
Jadi, Anda perlu memberikan ruang untuk menjauh sejenak dari tekanan pasar. Tinggalkan dulu gadget dan meja trading Anda. Mungkin Anda bisa berlibur beberapa hari menikmati alam. Atau Anda bisa tetap di rumah namun menghabiskan waktu dengan olahraga, dan menyaksikan tayangan film favorit Anda. Pokoknya Anda perlu menjauh dulu dari grafik. Seperti halnya seorang atlet elit, Anda juga membutuhkan waktu untuk beristirahat. Dengan demikian Anda akan kembali trading dengan pikiran yang jernih, segar dan penuh semangat.
Kontrol Diri Anda
Sadarilah bahwa Anda tidak bisa terlalu hebat melawan pasar. Anda mungkin merasa pasar adalah sesuatu yang dapat Anda kuasai, tapi itu tidaklah benar. Anda tetap harus memiliki batasan maksimum untuk kerugian trading Anda. Bisa berkisar antara 1-3% per hari. Tetapkan saja persentase yang konkret dari akun Anda sebagai batas tersebut.
Perbedaan antara trader yang trading dengan benar dan trader yang kecanduan adalah ada/tidaknya kontrol diri. Ketika trading tersebut tidak bisa Anda kendalikan, maka Anda sudah termasuk kecanduan. Ingat, prioritas utama Anda adalah mempertahankan modal sehingga Anda dapat punya cukup amunisi untuk trading di hari lain. Saya tahu bahwa trading terkadang bisa membuat Anda kewalahan. Ada hari-hari ketika pasar tampak tidak rasional. Namun, Anda harus berhati-hati. Trading seharusnya menjadi jalan bagi Anda untuk melatih disiplin—bukan menghancurkan diri sendiri.
Ketahui Proses Trading Anda
Sering kali, mereka yang mengalami kecanduan tidak menyadari kondisi mereka. Itu sebabnya Anda harus memiliki catatan terkait proses trading yang Anda jalani, atau yang bisa disebut dengan jurnal trading. Dengan memiliki jurnal trading yang mencakup semua ide, pikiran, dan tindakan Anda, maka akan lebih mudah bagi Anda untuk mengetahui apakah trading Anda sudah melebihi kapasitas yang semestinya.
Masih kesulitan untuk mengetahui apakah Anda kecanduan trading atau tidak? Saya sarankan Anda untuk dapat berkonsultasi dengan Tim Market Analyst FOREXimf. Melalui bertanya dan berdiskusi, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengetahui apakah Anda masih memperlakukan trading forex dengan sewajarnya, ataukah sudah kelewatan. Semoga tips mengatasi kecanduan trading ini dapat bermanfaat untuk Anda ya!