Fibonacci merupakan alat bantu bagi para trader forex dalam menganalisa pergerakan harga. Fibonacci berperan untuk memberitahu di mana level entry dan level exit.
Namun kelemahan dari tools ini adalah subjektivitas yang cukup tinggi, karena setiap trader bisa memiliki acuan swing low dan swing high yang berbeda – beda satu sama lain. Inilah yang menjadi faktor penyebab beberapa trader pemula menjadi malas atau enggan menggunakan tools ini.
Bagi trader forex newbie atau pemula, Fibonacci
cukup membingungkan karena mereka tidak tahu bagaimana menentukan swing low dan swing high yang valid. Keluhan serupa juga banyak dialami oleh rekan-rekan trader di FOREXimf.
Untuk itulah tim Market Analyst FOREXimf mengembangkan indikator Fibonacci retracement yang akan memudahkan setiap trader forex dalam mempergunakaan tools Fibonacci. Selain itu indikator ini juga dikombinasikan dengan pola-pola candle yang meningkatkan tingkat validasi area Fibonacci tersebut.
Nantinya ketika di area Fibonacci tersebut keluar pola-pola candle, tentu akan semakin terkonfirmasi bahwa area support/resistance tersebut valid, dan ada kemungkinan harga akan memantul. Seperti apa detail dari indikator ini? Mari kita bahas.
Mengenal Indikator “Auto Candlestick-Fibo”
Seperti sudah diutarakan di atas, indikator trading Auto Candlestick – Fibo merupakan gabungan dari dua indikator yang dijadikan satu, yakni Fibonacci dan pola candlestick.
Namun tidak semua pola candlestick ada di indikator ini, melainkan hanya beberapa pola candle saja seperti hammer, shooting star, bullish engulfing, dan bearish engulfing. Untuk Fibonacci, acuan waktu yang digunakan adalah 20 hari untuk menentukan penempatan level Fibonacci.
Indikator Auto Candlestick – Fibo sangat cocok untuk para trader yang menyukai trading dengan menggunakan teknik bounce dan memiliki gaya trading follow trend. Indikator ini bisa digunakan di semua pair mata uang dan cocok digunakan di timeframe H1, H4 dan daily. Nah bagaimana strategi trading forex dengan menggunakan indikator Auto Candlestick – Fibo? Berikut penjelasannya.
Untuk Strategi Buy:
Sebetulnya strateginya sama seperti penggunaan Fibonacci pada umumnya. Pertama tentunya pastikan bahwa harga sedang bergerak dalam trend naik atau uptrend. Lalu kedua, jika harga berada di area Fibonacci khususnya di area 38.2% – 61.8%, itu artinya Anda sudah bisa entry buy ke market.
Namun akan lebih baik Anda menunggu atau melihat dahulu apakah di area 38.2% – 61.8% tersebut ada pola – pola candlestick bullish yang muncul. Jika muncul, maka akan semakin menguatkan keputusan entry Anda. Untuk acuan stop loss bisa diletakkan di bawah level 61.8% dan untuk target profit bisa menggunakan level – level Fibonacci seperti 23.6% hingga 0%.
Untuk Strategi Sell:
Sebetulnya untuk strategi sell sama dengan strategi buy, namun kita ambil kebalikannya saja. Pertama pastikan bahwa harga bergerak dalam kondisi downtrend.
Kedua, pastikan harga telah masuk ke area Fibonacci di kisaran 38.2% - 61.8%. Dan ketiga, tunggu kemunculan pola – pola candlestick bearish. Untuk acuan stop loss dan take profit sama dengan strategi buy, yakni pasang stop loss di atas level 61.8% dan take profit bisa menggunakan level – level 23.6% dan 0%.
Bagaimana pendapat Anda terkait indikator Auto Candlestick – Fibo ini? Sangat mudah, bukan? Namun demikian, perlu diingat bahwa tidak ada strategi trading yang pasti akurat dan tepat dan selalu 100% profit.
Selalu pergunakan money management dan risk management yang baik untuk strategi ini! Sebetulnya ada satu strategi forex lagi yang bisa dicoba Anda jika menggunakan indikator ini, namun saya tidak akan membahasnya di artikel ini.
Untuk mengetahuinya Anda bisa langsung bergabung dulu dengan broker FOREXimf menjadi nasabah, dan kemudian berkonsultasi dengan Tim Riset FOREXimf untuk mendapatkan strategi forex lainnya menggunakan indikator Auto Candlestick – Fibo.
