Pergerakan Grafik Dengan Strategi Sell
Strategi sell sebenarnya merupakan kebalikan dari strategi buy. Jika pada strategi buy dapat dilakukan pada saat uptrend, maka strategi sell ini dilakukan pada saat downtrend.
Untuk melihat cara menggunakan indikator fibonacci pada strategi ini, Anda dapat melihat contoh pergerakan harga pada grafik EUR/USD di bawah ini!
Pada grafik ini, Anda akan menunggu terjadinya pullback ke area referensi sell yang berada di kisaran antara 1.37461 (38.2%) hingga 1.38995 (61.8%). Dilanjutkan pada area tengah di mana level 50.0% berada pada level 1.38228. Ketiga level tersebut disebut sebagai level resistance.
Bagaimana akhir dari EUR/USD setelah melakukan sell?
Pada saat pull back telah terjadi, Anda bisa melihat bahwa harga telah berada di dalam area referensi.
Perhatikan pada grafik tersebut, harga tidak mampu menembus ke atas level 1.38995 (61.8%), bahkan menurun dan menembus ke bawah level 1.38228 (50.0%).
Ini sinyal baik, Anda diperbolehkan untuk melakukan sell dengan target di level 1.34980 (0.0%). Jangan lupa untuk melakukan antisipasi dengan target di exit point (1) atau (2) jika seandainya perkiraan Anda salah.
Jika Anda melihat pergerakan harga pada grafik tersebut mengalami kenaikan, maka ini menjadi waktu yang tepat untuk Anda melepas posisi sell pada level tersebut.
Dalam menggunakan indikator fibonacci retracement ini, tidak sedikit trader yang melakukan kesalahan dalam menentukan swing high dan swing low.
Sebagai catatan, Anda perlu mengamati dengan jeli dan melakukan latihan di akun demo untuk mengasah ketajaman Anda dalam mengenali dua posisi ini. Selain itu, diperlukan kesabaran lebih untuk menanti konfirmasi di area referensi agar dapat mempraktekkan teori ini dengan baik.