Menemukan Divergence Dengan MACD
Divergence merupakan sebuah kondisi di mana harga bergerak naik, namun garis atau histogram MACD semakin turun. Sinyal Divergence dari indikator MACD bisa digunakan sebagai acuan untuk menentukan open posisi ideal.
Ada dua jenis Divergence yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk entry yaitu:
- Bullish Divergence untuk Entry posisi Buy, dan
- Bearish Divergence untuk Entry posisi Sell.
Lalu, bagaimana cara menggunakan indikator MACD saat bullish atau bearish divergence?
Bullish Divergence
Bullish divergence terjadi ketika lembah grafik makin rendah namun lembah histogram makin tinggi. Pada saat tersebut histogram berada di bawah zero level. Konfirmasi dari bullish divergence adalah ketika histogram naik ke atas zero level seperti contoh di bawah ini.
Bearish Divergence
Bearish divergence terjadi ketika puncak grafik makin tinggi namun puncak histogram makin rendah. Pada saat tersebut histogram berada di atas zero level. Konfirmasi dari bearish divergence adalah ketika histogram turun ke bawah zero level seperti contoh di bawah ini.
Penting untuk Anda memiliki pengetahuan mengenai Divergence agar tidak salah dalam melakukan entry. Kurangnya pemahaman terhadap Divergence dapat membuat anda terjebak pada situasi yang sulit, terutama saat ingin melakukan buy/sell.
Jika dapat memanfaatkan indikator ini dengan benar, maka Anda bisa menemukan dan menghasilkan potensi profit secara maksimal.
Kesimpulan
MACD adalah indikator teknikal yang sangat bisa diandalkan. Indikator ini dapat memproduksi berbagai sinyal dan dapat mengidentifikasi fundamen yang kuat dari sistem trading.
Meskipun memiliki kelemahan di mana MACD seringkali memunculkan fake signal, namun Anda tidak perlu khawatir. Untuk menyaring sinyal palsu, gunakan MACD dalam kombinasi dengan indikator analisis teknikal lainnya.