Exponential Moving Average (EMA)

KELAS DASAR

Exponential Moving Average (EMA)

Kenali Lebih Dalam Exponential Moving Average

Apa itu Exponential Moving Average?

Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis Moving Average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru.

Meskipun perhitungan EMA tidak sesederhana SMA, namun EMA memberikan bobot yang lebih dalam perhitungan harga rata-rata dalam rentang waktu tertentu.

Dimana efek yang terjadi adalah EMA cenderung lebih sensitif terhadap pergerakan harga, sehingga EMA bergerak sedikit lebih agresif daripada SMA.

Masih belum ada gambaran Tentang EMA? Mari kita perhatikan gambar di bawah ini!

Exponential Moving Average

Gambar 3: Exponential Moving Average

Apa yang bisa Anda simpulkan dari gambar di atas?

Benar, gambar diatas memperlihatkan SMA dan EMA berada pada grafik yang sama. Periode yang digunakan juga sama-sama 50, namun perbedaannya terletak pada metode perhitungan.

Anda bisa melihat bahwa EMA 50 berada di posisi selalu lebih dekat dengan SMA 50.

Kesimpulannya, Anda bisa melihat bahwa EMA lebih menggambarkan apa yang terjadi pada pergerakan harga (price action) dibandingkan dengan SMA.

Lalu, Dimana Letak Perbedaan EMA dan SMA?

Perbedaan utama antara Simple Moving Average dan Exponential Moving Average adalah sensitivitas masing-masing dalam menunjukkan perubahan data yang digunakan dalam perhitungannya.

EMA memberikan bobot lebih tinggi untuk harga baru, sementara SMA memberikan bobot yang sama untuk semua nilai.

Kedua rata-rata serupa karena pada dasarnya SMA dan EMA ditafsirkan dengan cara yang sama dan keduanya biasa digunakan oleh trader teknis untuk memperlancar fluktuasi harga.

EMA menempatkan bobot yang lebih tinggi pada data terbaru daripada pada data yang lebih lama, lebih reaktif terhadap perubahan harga terbaru, membuat hasil dari EMA lebih tepat waktu dan menjelaskan mengapa EMA adalah jenis MA yang disukai oleh rata-rata trader.

Bagaimana dengan SMA?

Bila ingin Moving Average yang lebih halus dan lebih lambat dalam merespon suatu aksi pergerakan harga, maka SMA adalah pilihan yang bisa anda gunakan.

SMA merupakan kebalikan dari EMA. Indikator SMA akan bekerja dengan lebih baik ketika melihat time frame yang lebih lama, karena SMA akan dapat memberi gambaran kepada Anda mengenai rentetan suatu trend secara keseluruhan dibanding EMA.

Meskipun lambat dalam merespon tindakan harga, SMA bisa jadi fungsi yang menyelamatkan Anda dari signal palsu. Meskipun begitu, mungkin Anda akan membutuhkan waktu lebih lama dan bisa jadi kehilangan momen untuk mengambil posisi ketika harga berbalik arah.