Simple Moving Average (SMA)

KELAS DASAR

Simple Moving Average (SMA)

Cara Perhitungan Simple Moving Average (SMA)

Perhitungan Simple Moving Average (SMA)

Simple Moving Average (SMA) menjadi salah satu indikator Moving Average paling sederhana yang banyak digunakan oleh para trader dalam tradingnya.

Meskipun sederhana, SMA memiliki kemampuan yang baik jika disertai dengan penggunaan yang tepat karena dapat menuntun Anda untuk mengenali pergerakan harga dengan baik.

Lalu, bagaimana cara perhitungan yang tepat dengan menggunakan indikator ini? Coba Anda perhatikan ilustrasi di bawah ini!

Jika Anda menggunakan SMA 50 di grafik 1 jam an, maka...

SMA 50 yang Anda lihat adalah hasil dari penjumlahan 50 harga penutupan terakhir dan kemudian hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan 50.

Dengan demikian, Anda memiliki harga penutupan rata-rata selama 50 jam terakhir.

Rumus ini sama dengan cara perhitungan Moving Average pada umumnya.

Cukup mudah bukan?

Tidak perlu khawatir untuk menghitung SMA dengan baik dan benar, karena platform trading yang Anda gunakan biasanya sudah menyediakan alat ini.

Dengan adanya perhitungan simpel ini, setidaknya Anda mendapatkan gambaran dan memiliki dasar yang kuat jika Anda ingin memodifikasi Simple Moving Average ini sesuai dengan strategi yang dimiliki.

Adapun hal penting lainnya yang perlu Anda ketahui lagi adalah Moving Average memperhalus pergerakan harga.

Semakin besar periode yang digunakan maka semakin bagus pula Moving Average yang dihasilkan. Semakin bagus Moving Average yang dihasilkan maka reaksi terhadap pergerakan harga pun semakin lama.

Untuk penjelasan lengkap, mari kita lihat perbandingan antara SMA 20 dengan SMA 50 pada gambar di bawah ini!

Simple Moving Average

Gambar 2: Simple Moving Average

Pada gambar diatas Anda dapat melihat SMA 20 dengan warna biru memiliki garis yang lebih banyak dibandingkan dengan SMA 50 berwarna merah.

Apa maksud dari garis tersebut?

SMA 20 memiliki periode lebih pendek dan lebih cepat bereaksi terhadap pergerakan harga dibandingkan dengan SMA 50 yang cenderung lebih lama bereaksi terhadap pergerakan harga.

Dari gambar tersebut Anda bisa melihat bahwa pasar sedang berada dalam keadaan trending. Kedua SMA yang Anda lihat pada grafik ini sedang menggambarkan pergerakan trend secara umum yang disebut sebagai downtrend.


Bagaimana dengan Exponential Moving Average? Apakah memiliki perhitungan yang sama seperti Simple Moving Average? Mari kita simak lebih dalam lagi penjelasannya!