Reversal Pattern

KELAS LANJUTAN

Reversal Pattern

Panduan Lengkap Reversal Pattern

Pengertian Reversal Pattern

Reversal pattern adalah suatu pola yang mengisyaratkan akan adalanya pembalikan arah tren. Jika pada saat uptrend atau downtrend kemudian pola ini muncul, maka diperkirakan harga akan bergerak berlawanan dengan arah tren sebelumnya.

Pola Double Top dan Double Bottom

Kenali Perbedaan Pola Double Top dan Double Bottom

Anda akan memahami kata top sebagai puncak dan bottom sebagai lembah. Dengan demikian, double top artinya adalah dua puncak. Sedangkan double bottom artinya adalah dua lembah.

Pola double top dan double bottom memang terlihat seperti dua puncak dan dua lembah yang berdampingan. Kedua pola ini cukup mudah dikenali dan juga memiliki akurasi yang cukup tinggi.

Double Top

Pola Double Top (Price Pattern)

Gambar diatas adalah ilustrasi dari pola double top. Pola ini biasanya muncul di ujung uptrend dan memiliki indikasi bearish. Perhatikan bahwa ada enam titik yang ditandai pada gambar tersebut. Anda bisa mengatakan bahwa ada potensi akan terbentuk pola double top jika harga telah bergerak turun dari titik (3).

Ingat, baru potensi.

Ketika titik (4) tembus, barulah Anda bisa mengatakan bahwa pola double top sudah terbentuk. Dengan kata lain, terkonfirmasi. Perhatikan pula bahwa konfirmasi double top ini sebenarnya adalah tembusnya garis base.

Jika pola tersebut sudah ter-konfirmasi, maka pergerakan harga selanjutnya adalah potensial bearish. Gambar panah menunjukkan potensi jauhnya potensi bearish yang mungkin terjadi. Jarak yang mungkin akan ditempuh pergerakan harga adalah sejauh level puncak ke base.

Jadi, jika misalnya jarak antara level puncak ke base adalah 100 pips, maka harga akan berpotensi turun 100 pips juga setelah base ditembus. Namun ada kalanya pullback akan terjadi kembali ke area base sebelum target pergerakan bearish tecapai.

Biasanya, pullback berpotensi akan terjadi ketika harga sudah "setengah jalan" menuju target. Jika seandainya target pergerakan adalah 100 pips, maka biasanya pullback akan berpotensi terjadi ketika harga sudah turun sekitar 50 – 60 pips setelah base tembus.

Namun jika pullback yang terjadi "kebablasan" hingga tembus lagi ke atas base, maka pola ini dikatakan sudah tidak valid lagi atau fail (gagal).

Double Bottom

Pola Double Bottom (Price Pattern)

Double bottom secara sederhana adalah kebalikan dari double top. Pola ini biasa muncul di ujung downtrend dan memiliki indikasi bullish. Ketika base tembus dan pola ini terkonfirmasi, maka harga berpotensi bullish.

Cara memperkirakan target peregerakan bullish-nya sama persis dengan double top, hanya saja arahnya ke atas. Double bottom dikatakan fail jika pullback yang terjadi berlanjut hingga tembus kembali ke bawah base.

Pola Triple Top & Triple Bottom

Kenali Pola Triple Top & Triple Bottom

Kedua pola ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan double top dan double bottom. Hanya saja, triple top memiliki tiga puncak, dan triple bottom  memiliki tiga lembah.

Cara mengenali konfirmasinya pun sama, yaitu tembusnya garis base. Demikian juga dengan cara memperkirakan target pergerakan setelah pola tersebut terkonfirmasi.

Di bawah ini adalah ilustrasi dari triple top dan triple bottom.

Pola Triple Top

Pola Triple Bottom

Dari kedua gambar di atas terlihat bahwa ada kemungkinan pullback akan terjadi ke base dari titik (7). Namun perlu diingat bahwa pullback semacam ini (meskipun cukup sering) tidak selalu terjadi. Selalu, jika base tembus lagi pada saat pullback.

Catatan: ketiga titik lembah atau puncak tidak harus berada pada level yang sama persis, namun perbedaannya juga tidak boleh terlalu signifikan.

Dengan kata lain, jika dilihat sekilas, ketiga titik lembah tersebut terlihat selevel. Demikian juga pada pola double top dan double bottom, level puncak dan lembahnya tidak harus sama persis.

Jangan Keliru, Inilah Bedanya Head and Shoulders & Inverse Head and Shoulders

Bedanya Head and Shoulders & Inverse Head and Shoulders

Pola ini juga merupakan pola reversal yang cukup populer karena akurasinya yang cukup tinggi. Dinamakan head and shoulders karena memang bentuk polanya seolah-olah membentuk kepala dan bahu.

Terkadang pola ini sering di-salahpersepsikan sebagai triple top atau triple bottom, namun ada faktor kunci yang membedakan pola ini dengan triple top atau triple bottom.

Pola Head and Shoulders

Mari kita perhatikan pola dasar head and shoulders di bawah ini:

Pola Head and Shoulders

Kalau Anda perhatikan dengan seksama, terlihat bahwa titik (3) pola ini lebih tinggi daripada titik (1) dan (5). Pada pola triple top, ketiga titik ini cenderung selevel. Titik puncak yang lebih tinggi itulah yang menjadi head-nya, sementara titik (1) dan (5) adalah titik shoulders-nya.

Pola head and shoulders ini menjadi pola reversal bearish jika muncul di ujung sebuah uptrend. Konfirmasinya adalah ketika garis neckline sudah tembus (titik ke-6).

Jika pola ini sudah terkonfirmasi, maka harga cenderung akan bergerak turun sejauh jarak dari puncak head ke neckline. Pada gambar di atas, direpresentasikan dengan panah merah.

Pullback juga sering (meskipun tidak selalu) terjadi kembali ke area neckline sebelum harga kembali bergerak turun untuk mencapai target pergerakan harga. Pola ini dikatakan fail jika pullback terjadi hingga tembus ke atas neckline.

Inverse Head and Shoulders

Kebalikan dari pola head and shoulders adalah pola inverse head and shoulders. Pola ini merupakan pola reversal bullish yang biasanya muncul di ujung sebuah downtrend. Konfirmasinya sama persis dengan head and shoulders.

Jika pola ini sudah terkonfirmasi, maka harga cenderung akan bergerak naik sejauh jarak dari puncak head ke neckline. Gambar di bawah ini akan membantu untuk menjelaskan pola inverse head and shoulders:

PolaInverse Head and Shoulders