Pengembangan Averaging

KELAS PRO

Pengembangan Averaging

1.3.1. Pengembangan Dalam Teknik Averaging

Teknik Averaging

Selain mengetahui tentang Averaging, Anda perlu mengenali tiga teknik yang dikembangkan dari strategi ini yaitu:

  1. Pyramiding,
  2. Martingale, dan
  3. Anti-martingale.

1.3.1.1. Metode Pyramiding

Teknik Pyramiding

Pyramiding merupakan kebalikan dari cost-averaging.

Jika pada cost averaging satu posisi terbuka ditambahkan dengan setiap kali mengalami kerugian, maka dalam pyramiding posisi terbuka tersebut justru ditambahkan setiap kali mendapatkan keuntungan.

Contohnya seperti yang bisa Anda lihat dalam ilustrasi di bawah ini:

Teknik Averaging dengan Pyramiding

Setiap kali Anda mendapatkan keuntungan sebesar 500 pips, maka Anda akan menambah lagi buy sebanyak 1 lot. Ketika harga turun dari level 1.51000 ke 1.50750, total keuntungan Anda masih tersisa 750 pips. Di level ini, Anda bisa menutup seluruh posisi buy saat itu.

Jika harga turun hingga ke level 1.50500, maka seluruh transaksi Anda akan impas.

Teknik ini akan efektif digunakan jika pasar berada dalam keadaan trending. Namun, teknik ini tidak akan efektif bila Anda gunakan jika pasar berada dalam keadaan sideways.

1.3.1.2. Metode Martingale

Teknik Martingale

Jika Anda masih merasa teknik averaging bukanlah teknik yang ekstrim, ini saatnya Anda berkenalan dengan Martingale!

Teknik ini dikenal sangat ekstrim diantara teknik lainnya di kalangan para trader Averaging. Dengan martingale, Anda tidak hanya menambah posisi baru setiap mengalami kerugian namun juga melipatgandakan jumlah transaksinya.

Teknik Averaging dengan Martingale

Dalam ilustrasi di atas, terlihat di mana Anda menambah posisi sell sebanyak dua kali posisi sebelumnya setiap kenaikan 500 pips.

Seandainya harga masih naik ke 1.51500, maka Anda akan menambah posisi Sell sebanyak 8 Lot. Pada ilustrasi tersebut, diperlihatkan bahwa keuntungan diperoleh ketika harga kembali ke 1.50500.

Berbeda dengan teknik pyramiding, teknik ini justru lebih efektif jika digunakan pada saat pasar dalam keadaan cenderung sideways.

Namun, adanya peningkatan jumlah lot pada setiap posisi akan berakibat meningkatnya risiko. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati dan melakukan perhitungan dengan benar. Jika tidak, bisa jadi kemungkinan modal yang Anda miliki bisa hilang dalam sekejap.

1.3.1.3. Metode Anti-martingale

Teknik Anti-martingale

Anti-martingale cukup mirip dengan teknik pyramiding. Hanya saja jumlah transaksinya dapat dilipatgandakan setiap penambahan keuntungan. Teknik ini juga akan lebih efektif jika digunakan pada saat pasar dalam keadaan trending.

Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa melihat ilustrasi di bawah ini:

Teknik Averaging dengan Anti-Martingale

Penting untuk terus memperhatikan pergerakan harga, jangan sampai berbaliknya arah membuat keuntungan yang sudah Anda kumpulkan berubah menjadi loss.

Sampai di sini, apakah Anda sudah cukup paham dengan risk management ini?

Jika sudah, sekarang saatnya bagi Anda untuk mempelajari lebih lanjut mengenai money management yang tidak kalah pentingnya!